Bagian 3

5.6K 608 13
                                    

Brukk...

Luhan buru-buru membuka matanya ketika mendengar suara hantaman yang lumayan keras. Buru-buru luhan menghampiri wang yibo.

"ada apa yibo? Suara apa tadi?" luhan menatap heran pada wang yibo karna sedari tadi dia hanya terkikik sendiri tapi tunggu ada yang aneh.

"dimana bolanya?" luhan bertanya-tanya, bukankah tadi bola basketnya ada di yibo.

"wow paman kau luar biasa. Bagaimana kau tau bola itu akan mengarah padamu?" yibo berucap sambil melangkah pelan menghampiri lan qiren dan dua laki-laki yang tidak dia tau dan satunya memegang bola basket.

"aku tau kau pasti handal dalam bermain basket, iyakan paman? Ayok kita bermain paman" kekehan terus muncul dari bibir indahnya,  merasa berhasil telah menjahili orang yang ada di depannya.

"wang yibo.. Apa kau tidak bisa jika tidak membuat keributan? Lan qiren berucap tegas dan penuh penekanan.  Bagaimana bisa bocah tengik ini berbicara dengan santai pada xiao zhan sedangkan dirinya mati-matian menahan gugup dan takut. Ah dia lupa bahkan barusan wang yibo melempar bola basket dengan santainya ke arah xiao zhan. Benar-benar bocah sinting pikirnya.

"aku hanya bermain tidak lebih.. Aku juga tidak sengaja melempar bola itu" ucap wang yibo mengerucutkan bibirnya memasang tampang seolah tidak bersalah. Sungguh luar biasa bukan.

"kau tidak sengaja?" xiao zhan melangkah sedikit lebih dekat dengan wang yibo, suara berat dan terkesan dingin itu masuk ke indra pendengaran wang yibo. Wang yibo mengalihkan tatapannya kepada laki-laki yang berucap tadi.

Deg

Wang yibo tertegun melihat pemuda yang dia panggil paman ini dari jarak dekat seperti ini terlihat

"sexy" wang yibo tak sadar dengan apa yang baru saja ia ucapkan.

Xiao zhan yang mendengarnya hanya diam dan memperhatian wang yibo, baju seragam yang terbuka semua kancingnya, lengan baju yang di gulung sampai siku dan rambut lepek karna kringat, sungguh bukan cerminan seorang siswa, tapi melihat wang yibo seperti itu mampu membuat seorang sean xiao zhan meneguk ludahnya, hanya saja zhan begitu pintar menyembunyikan ekspresinya.

"wang yibo cepat minta maaf pada tuan xiao zhan" lan qiren geram melihat tingkah yibo dan hey lihat bocah ini malah melamun dan tidak berkedip sama sekali sekarang.

"aakk-aku.. Aku.... "

"kami minta maaf, sungguh kami tidak sengaja" luhan datang dan memotong perkataan yibo begitu saja, luhan ingin tertawa terbahak-bahak sekarang melihat wajah bodoh seorang wang yibo tapi dia harus menahannya bukan, bukan waktu yang tepat jika ia tertawa sekarang.

"kami permisi guru qiren, tuan xiao" luhan membungkuk memberi salam lalu pergi dengan menarik wang yibo.

"maaf atas ketidak nyamanan ini tuan xiao" sungguh lan qiren akan menghukum wang yibo setelah ini. Xiao zhan melenggang pergi tanpa mendengarkan perkataan lan qiren barusan.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"hah hah hah.."  Luhan terengah-engah berlari sambil menarik wang yibo untuk menjauh dari lapangan basket.

"kau mau minum apa yibo biar sekalian aku ambilkan" yap mereka sedang kabur ke kantin sekarang, menghindari amukan lan qiren, hanya saja mereka tidak tau bukan lan qiren yang harus di takutkan tetapi sosok xiao zhan lah, karna seorang xiao zhan tidak akan melepaskan mangsa begitu saja.

"terserah" yibo menjawab acuh, sungguh dia kesal dengan tingkah luhan yang menariknya begitu saja tanpa aba-aba. Luhan beranjak pergi mengambil minum untuk mereka berdua.

Setelah hampir 5 menit menunggu akhirnya luhan datang dengan memegang minuman di kedua tangannya.

"ini minum lah" luhan menyodorkan jus jeruk ke hadapan wang yibo.

"terimakasih" wang yibo mengambilnya dan langsung meminumnya tanpa sisa.

Luhan melotot horor melihat bagaimana wang yibo meminum jus itu "apa kau begitu haus yibo" tutur luhan.

"tentu saja sialan. Ini karnamu mengajakku berlari, kau kira tidak capek apa" Luhan hanya tertawa menanggapi omelan yibo.

"ah luhan bagaimana kau tau nama paman tadi?" rupanya yibo penasaran karna tadi sebelum menarik yibo luhan berpamitan kepada guru qiren dan tentunya dua laki-laki tadi.

"haiss..  Apa kau bodoh? Bukankah guru qiren tadi menyebut namanya" luhan berucap malas

"eheheh aku tidak dengar" ucapnya sambil memperlihatkan giginya yang putih. Luhan hanya menggelengkan kepalanya tidak habis pikir.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Setelah rapat selesai xiao zhan dan haoxuan bergegas pergi menuju markas yang biasa mereka datangi. Selama di perjalanan tidak ada percakapan terlalu tenang dan mencekam. Haoxuan tidak berani untuk bersuara sedikitpun.

"Haoxuan cari tau tentang laki-laki tadi" xiao zhan memberikan perintahnya.

Haoxuan mengangkat alisnya bingung. laki-laki yang mana pikirnya, bukankah laki-laki tadi sangat banyak yang bertemu mereka, mengingat mereka baru saja dari gedung sekolah.

"wang yibo" xiao zhan menjawab kebingungan haoxuan.

Haoxuan mengangguk mengerti, ternyata laki-laki itu yang dimaksud bosnya dan hey bahkan bosnya mengingat nama laki-laki tadi lumayan mengejutkan.








TBC

Maaf jika penulisannya masih kurang rapih atau tidak dimengerti. Semoga tidak bosan yah.
Jangan lupa tekan tombol bintang. Terimakasih ❤🙏

SLAYER DEMON (ZhanYi END)  Where stories live. Discover now