Bagian 45

3.9K 366 15
                                    

"aku setuju"

"kau yakin zhan?" tanya haikuan sekali lagi.

"apa perkataanku terdengar tidak meyakinkan?"

"ah tidak tentu saja" ujar haikuan sedikit gugup, saat di tatap begitu tajam oleh xiao zhan.

"aku ingin melakukannya di taman belakang" wang yibo melipat kedua tangannya di depan dada, ia tersenyum atau lebih tepatnya menyeringai saat mengatakan hal yang ia inginkan.

"ta..."

"turuti saja" xiao zhan dengan cepat memotong ucapan haikuan. Sebisa mungkin ia akan menuruti semua keinginan wang yibo, ia ingin menunjukan bahwa ia benar-benar mencintai wang yibo, dan telah menyesali semua perbuatannya.

Haikuan yang mendengar nada tegas, dan tidak dapat di bantah itu hanya dapat menganggukan kepalanya patuh. Tidak ada gunanya juga ia menentang.

"baiklah" haikuan beralih menatap wang yibo "jadi pesta seperti apa yang kau inginkan di taman belakang?"

Wang yibo menyeringai "pastinya pesta yang tidak akan pernah terlupakan"

Xiao zhan, jingyi, dan haikuan sebenarnya merasa sedikit kaget dengan perubahan sikap yibo, tidak ada lagi wang yibo yang manja, pecicilan, dan sering tersenyum manis, yang ada hanya wang yibo yang terlihat acuh, pendiam, dan jarang sekali menampilkan senyum manisnya, yang ada hanya seringaian, dan senyuman sinis yang wang yibo tunjukan, terlebih lagi pada xiao zhan. Xiao zhan sangat merindukan wang yibonya yang dulu.

"kau akan mendapatkannya" ujar haikuan lagi.

.
.
.
.
.
.
.
.
.

Tepat pukul satu malam, semua orang berkumpul di taman belakang. Terlihat di tengah-tengah mereka ada cheng xiao dan song weilong, dengan keadaan duduk di atas kursi kayu, kaki dan tangan terikat, dan mulut yang di tutup dengan kain. Di antara keduanya ada wang yibo, yibo berdiri di tengah-tengah mereka berdua, dengan aura kebencian yang sangat jelas.

Di sisi lain ada xiao zhan, jingyi, ziyi, sizhui, haoxuan, dan haikuan, yang hanya memperhatikan dari jarak yang tidak terlalu jauh, dari ketiga orang itu. Jangan lupakan di sebelah jingyi ada bayi mungil yang sedang tertidur lelap di kereta dorongnya. Wang yibo memang sengaja membawa anaknya, karena yibo takut jika harus meninggalkannya sendirian di kamar.

"apa kalian siap?" wang yibo menyentuh bahu song weilong dengan tangan kanannya, sedangkan tangan kirinya memegang bahu cheng xiao.

Song weilong menolehkan wajahnya untuk melihat wang yibo, keadaan mulutnya yang di tutup kain, membuat ia tidak dapat mengeluarkan sumpah serapahnya pada laki-laki manis itu. Yang bisa ia lakukan hanyalah menatap tajam pada yibo. Hal itu malah membuat wang yibo terkekeh.

Sedangkan cheng xiao terus berontak, dan berusaha melepaskan ikatan pada tangannya. Ia tidak pernah mengira bahwa wang yibo juga memiliki jiwa iblis dalam dirinya. Atau mungkin iblis itu terbentuk saat ia beberapa kali mendapatkan rasa sakit, karena ulah orang-orang di sekitarnya.

Wang yibo berjalan mendekati xiao zhan, dan yang lainnya. Ia mengambil satu botol wint yang ada di meja kecil yang sudah di siapkan, lalu wang yibo  memecahkan botol itu. Sehingga terdapat serpihan kaca yang sangat tajam. Sebelum kembali mendekati song weilong dan cheng xiao, wang yibo mengambil satu buah pistol yang berada di tangan xiao zhan, dan tentu saja pelurunya sudah terisi penuh dan xiao zhan oleskan racun, yang hanya xiao zhan yang tahu dimana penawarnya.

"perasaanku tidak enak" jingyi memindahkan kereta dorong milik hongli, sehingga kini kereta dorong itu berada di sebelah xiao zhan.

Hongli adalah nama bayi laki-laki yang sedang tertidur itu, nama itu di berikan oleh wang yibo sendiri, nama hongli memiliki arti kuat, seorang pemimpin, dan pemberani. Wang yibo ingin anaknya akan menjadi seorang pemimpin yang kuat, dan pemberani. Diam-diam sebenarnya yibo ingin, anaknya menjadi pemimpin seperti xiao zhan, pemimpin yang kuat, pemberani, tidak takut akan apapun. Tapi yibo juga berharap anaknya kelak tidak akan mewarisi jiwa iblis pada diri xiao zhan.

Semua orang yang ada di sana terlihat sangat fokus, memperhatikan wang yibo yang sedang melakukan aksinya. Di sana wang yibo sedang menggores tangan song weilong menggunakan serpihan kaca tadi. Membuat song weilong menggeram sakit.

"sakit?" wang yibo menyeringai "ini yang aku rasakan, saat kau dengan tega menggores tanganku" ujar yibo penuh dengan penekanan.

Dirasa cukup bermain dengan tangan song weilong, wang yibo kini beralih pada wajah tampannya.

"kau akan merasakan apa yang aku rasakan dulu...tapi mungkin akan lebih menyakitkan" yibo melepaskan kain yang menutup mulut song weilong.

"BAJINGAN...akan aku pastikan, setiap goresan pada tubuhku, akan berada pada orang yang kau cin--AKHH" dengan emosi wang yibo menusukan kaca itu pada pipi song weilong, membuat darah segar langsung mengotori tangannya. Bahkan tidak tanggung-tanggung, yibo kini memutar kaca itu dan menekannya dengan kuat.

"aku tidak akan pernah membiarkannya" yibo mencengkram kuat pipi song weilong, dan menatapnya dengan kilatan emosi.

"haha...kau terlalu lemah untuk menghentikanku" ujar song weilong dengan kekehan menyebalkannya.

Bruk.

Satu pukulan wang yibo layangkan, membuat sudut bibir song weilong robek dan mengeluarkan darah, tapi bukannya merasa sakit, song  weilong malah tertawa keras dan seolah-olah pukulan itu tidak ada artinya.

Wang yibo mengambil pisau lipat yang ada pada saku celananya. Lalu tersenyum miring menatap song weilong.

"mari kita lihat apa kau masih bisa tertawa setelah ini" ujar yibo sambil menyeringai.

Wang yibo mengarahkan ujung pisau itu pada tangan kiri song weilong, lalu ia mulai menguliti sedikit demi sedikit kulit tangan itu.

Song weilong tidak menjerit kesakitan, ia menahan segalanya dengan mengepalkan kedua tangannya, dengan kuat untuk menahan rasa sakit itu.

Di sisi lain cheng xiao sudah memejamkan matanya takut, air matanya terus mengalir, bahkan bahunya ikut bergetar hebat. Ia tidak pernah menyangka akan berada di posisi seperti ini.

Bruk.

Tubuh wang yibo terdorong dengan kuat, membuat ia kini terduduk karena dorongan yang sangat tidak main-main itu. Pelakunya adalah song weilong, laki-laki itu berhasil melepaskan ikatan pada tangan kanannya, saat wang yibo terlalu asik menguliti tangan kirinya, sehingga tidak menyadari hal itu. Setelah tangan kirinya bebas song weilong langsung mendorong tubuh wang yibo, dan membebaskan tubuhnya dari ikatan yang lumayan kuat itu. Tidak hanya itu saja, song weilong juga mengambil pistol xiao zhan yang tadi yibo bawa.

Cheng xiao tersenyum senang melihatnya, akhirnya ia akan bebas. Beda halnya dengan xiao zhan, dan kelima anak buahnya, mereka semua menatap tidak percaya dengan apa yang terjadi. Xiao zhan buru-buru melangkahkan kakinya untuk mendekat.

"satu langkah kau maju, maka satu peluru ini akan bersarang pada tubuh wang yibo" song weilong tersenyum menang karena dapat membalikan keadaan. Ia bahkan sudah menodongkan pistolnya pada yibo.

Xiao zhan sendiri kini hanya dapat berdiam diri, dan menurut apa kata song weilong. Ia tidak memegang senjata saat ini, karena pistolnya yibo ambil dan kini berada di tangan song weilong, ia tidak akan melakukan hal-hal yang dapat melukai wang yibo lagi kali ini.

Jingyi, ziyi, haikuan, haoxuan, dan sizhui diam-diam memasukan tangan kanannya pada saku celana mereka, untuk mengambil senjata masing-masing. Tapi terlihat hati-hati saat melakukannya, karena hal itu tidak boleh diketahui oleh song weilong atau jika song weilong tahu, itu akan berakibat fatal.

"bukankah aku sudah memperingatkanmu yibo" song weilong maju lebih dekat pada wang yibo, ia bahkan memainkan pistolnya pada wajah yibo.

"JANGAN MENYENTUHNYA SIALAN" xiao zhan sangat emosi, ia benci dengan keadaan ini, keadaan di mana ia tidak dapat melakukan apapun padahal orang yang ia cintai dalam bahaya, dan hal itu tepat berada di depannya.

"HAHA" song weilong tertawa keras "lihat dengan baik apa yang akan aku lakukan zhan"









TBC...

Tinggal tiga chapter lagi end😆

SLAYER DEMON (ZhanYi END)  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang