Hukuman

2.5K 223 33
                                    

Saat ini aku berada disebuah ruangan gelap dengan tubuhku yang sedang diikat disebuah kursi.
Ini adalah ke 5 kalinya aku diperlakukan seperti ini dan itu semua karena hal yang sama, ketika aku ketahuan menyembunyikan rahasia pada kekasihku.
Yah bukan berarti aku ini masokis sehingga mau saja diperlakukan seperti ini oleh Hinata, aku bisa saja melawannya tapi cara seperti itu bukanlah sifatku,aku lebih suka mengalah padanya supaya urusannya cepat selesai,dan juga yang lebih penting aku tidak mungkin melukai kekasihku sendiri yang sudah kuanggap sebagai jelmaan dari Dewi.
Meskipun luka itu hanya sebuah goresan kecil di ujung kukunya, aku tetap tidak mau melakukannya.
Daripada melihat Hinata yang terluka olehku, lebih baik tanganku sendiri akan kupotong terlebih dahulu.

"Hime...... " panggilku menatap wajahnya yang memiliki ekspresi datar

Saat ini aku hanya bisa pasrah saja menunggu apa yang akan dilakukan Hinata padaku.Namun meskipun aku terlihat pasrah, pikiranku saat ini masih tetap berupaya keras mencari jalan, bagaimana supaya aku bisa lepas dari pengadilan ini.

"Jadi Naruto-kun, katakan padaku apa yang sebenarnya kau sembunyikan dariku, aku tahu kamu merencanakan sesuatu dengan Sasuke-san, apa yang kamu rencanakan Naruto-kun,apa yang kamu sembunyikan dariku, katakan dengan jujur padaku Naruto-kun,katakan dengan jujur jika kau masih menganggapku sebagai kekasihmu" ucap Hinata duduk tepat dihadapanku seperti seorang polisi yang sedang mengintrogasi penjahat

'Haaaaahhhhh...apakah aku harus jujur dengannya'batinku lalu menjawab dengan ekspresi memelas

"Hime..aku mencintaimu, bisakah kamu melepaskan ikatan ini, sakit tanganku Hime, apakah kau tega melakukan ini pada kekasihmu sendiri" aku lalu pura-pura menangis untuk menarik simpati Hinata

"Huhuhu......kamu tega Hime, kamu tega, hanya karena sebuah rahasia kecil kamu tega sampai melakukan ini kepadaku, Hime..kamu jahat...huhuhu"

Melihatku yang seperti itu, Hinata langsung berdiri dan membelai wajahku

"N..Naruto-kun aku juga mencintaimu, aku sangat mencintaimu.
Tapi jangan seperti itulah,jangan menyembunyikan sesuatu dariku, aku juga anggota Tim 7 sama seperti Sasuke-san, apa jangan-jangan kau lebih sayang Sasuke-san daripada aku" balasnya yang membuatku terbatuk-batuk

*Uhuk uhuk uhuk uhuk*
"Kau bercanda Hime,jangan berbicara seperti itu, aku merinding mendengarnya, aku masih normal Hime-sama, aku hanya sayang dan cinta sama kamu.Dan jika kubandingkan Sasuke sama Hime-sama,Sasuke itu tidak lebih berharga dari sandal yang kau pakai sehari-hari"ucapku dengan serius sampai membuat wajah Hinata memerah

'Maaf Teme, kuharap kau mengerti dengan keadaanku'batinku meminta maaf dalam hati

"Naruto-kun kalau kamu sayang dan cinta sama aku, maka katakan apa rahasiamu sama Sasuke-san,aku ingin tahu Naruto-kun aku sangat penasaran dengan apa yang kau sembunyikan dariku" kata Hinata memelas kepadaku

"Tapi Him.." Aku berhenti berbicara saat Hinata tiba-tiba duduk dipangkuanku sambil merangkul leherku

*Cup*Hinata mencium bibirku dan kembali berkata dengan nada imut

"Mau memberitahukukan Naruto-kun,aku mohon.. Aku penasaran Naruto-kusayang"

Diperlakukan seperti itu wajahku sampai memerah panas

"Emmm...baik aku akan memberitahumu Hinata-chan, tapi bisakah kamu turun dari pahaku, aku sangat tersiksa sekarang" ucapku melihat kearah lain karena tidak kuat menahan nafsu akibat melihat wajah Hinata yang super imut

Namun bukannya turun dari pangkuan, Hinata malah memeluk tubuhku dan berkata dengan nada genit

"N-a-r-u-t-o-kun no Ecchi"ucapnya lalu melanjutkan dengan tawa manis

"Hihihi...aku akan terus memelukmu Naruto-kun, aku tidak peduli dengan tonjolan keras yang ada dikedua pahamu, karena saat ini aku sedang menghukummu Naruto-kun sayang"ucapnya sambil menggoyang-goyangkan pantatnya yang membuatku semakin tersiksa

*Hiks..hiks..hiks*aku pura pura menangis dan berusaha sekuat tenaga mengeluarkan air mata

"Hime kau kejam sekali padaku, baik baik aku menyerah, aku menyerah, aku akan mengatakan semuanya padamu, tapi bisakah kamu turun dariku, aku sudah tidak kuat dengan godaan ini Hime, jangan sampai keperjakaanku hilang karena hal seperti ini Hime, aku tidak mau itu terjadi Hime, aku tidak mau, lebih baik aku mati daripada harus menanggung malu seperti ini, tolong ampuni aku Hime..ampuni aku, Huhuhu"
Aku terus memohon ampunan kepada Hinata dengan pura-pura menangis sampai ia akhirnya turun dari pangkuanku dan melepaskan ikatan tanganku

Setelah itu, Hinata kembali duduk dikursinya dan menatapku dengan serius

"Hmm......ayo cepat katakan, apa rahasia yang kamu sembunyikan dariku" kata Hinata

"Haaaahhh..baiklah...sebenarnya aku dan Sasuke akan melakukan ...."

Aku menjelaskan dari awal kepada Hinata tentang kronologi dari tragedi pembantaian Uchiha yang dilakukan oleh Itachi atas perintah dari petinggi Konoha.Pada awalnya Hinata sangat kaget dengan siapa otak dibalik pembantaian Uchiha tersebut, namun dia tetap diam dan mendengarkan seluruh ceritaku, sampai akhirnya dia tiba-tiba berbicara pada saat aku menceritakan rencana balas dendam yang kubuat dengan Sasuke.

"Apakah tidak ada cara lain Naruto-kun" tanya Hinata sedih

"Tidak Hime, ini bukan hanya sekedar soal balas dendam, tapi ini juga menyangkut nama baik dari kakak Sasuke, apakah kamu mau orang yang sebenarnya tidak bersalah akan dituduh berbuat kejahatan dan orang yang sebenarnya salah malah tidak diberi hukuman, apakah kamu menginginkan ketidakadilan ada diKonoha Hime.
Hukum harus ditegakkan tanpa memandang dia itu siapa dan pangkat dia itu apa"kataku dengan serius kepada Hinata

"Tapi Naruto-kun, mereka adalah para petinggi Konoha mereka juga penguasa di..."ucap Hinata langsung kupotong dengan nada emosi

"LALU KENAPA HIME!!!!"

"Apakah kalau mereka penguasa, mereka berhak berbuat kejahatan pada kelompok yang tidak disukainya, apakah itu yang namanya penguasa Hime,bisa berbuat sesukanya???.
Tidak Hime!!! tidak seperti itu, itu bukan penguasa namanya.
Penguasa yang benar itu ketika terjadi hal seperti itu, mereka pasti akan melakukan Musyawarah terlebih dulu dengan kelompok yang menentangnya, mereka akan mencari alternatif yang paling baik untuk kebaikan bersama,tapi mereka tidak melakukannya Hime, Mereka para petinggi konoha itu langsung menjatuhkan hukuman dengan membantai Klan Uchiha!!!"kataku dengan emosi tinggi yang membuat Hinata sampai menangis

"Hiks..hiks..hiks..Maaf Naruto-kun, jangan marah sama aku, aku berkata seperti itu bukan karena aku mendukung perbuatan mereka tapi aku cuma tidak ingin kamu terluka Naruto-kun, mereka itu sangat kuat..."

Saat aku mengetahui Hinata tiba-tiba menangis, aku langsung sadar kalau kata-kataku tadi telah melukainya, akupun dengan cepat menarik tubuh Hinata dan memeluknya dengan sangat erat

"Hime.."panggilku dengan lembut sambil tanganku membelai rambutnya

"Maaf...tadi aku emosi, aku tidak marah sama kamu Hime-sama, aku cuma emosi saat mengingat apa yang dilakukan oleh mereka, maaf membuatmu takut hime-sama"aku lalu melepas pelukanku dan mengusap air mata yang ada dipipinya, setelah itu aku kemudian mencium bibirnya dengan lembut

"Cuuuppp.. Aku mencintaimu Hime, Itulah mengapa aku tidak mau menceritakannya padamu Hime"setelah aku mengatakan itu aku kembali memeluk Hinata dengan erat

Disela-sela pelukanku, Hinata yang sudah tenang kembali bicara padaku

"Emmm...aku juga mencintaimu Naruto-kun, aku sangat mencintaimu,aku sekarang paham mengapa dulu kamu tidak memberitahukan rahasia ini padaku, maaf Naruto-kun, aku cuma tidak ingin melihat pria yang kucintai terluka, aku tidak mau kehilanganmu Naruto-kun, aku tidak mau, kamu adalah hidupku Naruto-kun, aku tidak bisa hidup lagi jika kamu tidak ada disampingku Naruto-kun, maaf karena aku gadis egois"

Mendengar itu aku kembali melepas pelukanku dari Hinata dan berkata pada binatang kesayanganku yang berada dalam perutku

"Kurama-san, bisakah...."tanyaku langsung dipotong oleh Kurama

"Langsung saja Naruto, perlihatkan padanya kekuatanmu yang sebenarnya"

Reincarnasi Menjadi Naruto Uzumaki (End)Where stories live. Discover now