Rencana????

2.3K 217 34
                                    

POV orang ketiga.

Saat pikiran Naruto masih berada dalam mindscape Kurama,tubuh Naruto yang berada diluar sekarang dalam keadaan tidak sadar dan itu membuat Hinata menjadi khawatir.
"Naruto-kun kamu kenapa.."Hinata terus menggoyang-goyangkan tubuh Naruto yang masih tidak bergerak.
Dia pikir Naruto kelelahan dan jatuh pingsan akibat efek mengeluarkan kekuatan Kurama.

Dan karena terlalu lama Naruto tidak segera sadar,Hinata mulai berpikiran yang tidak-tidak.
"Bangun Naruto-kun
..Hiks...hiks...hiks.... jangan pergi..."
Ia menangis sambil memeluk tubuh Naruto dengan sangat erat karena berpikir Naruto telah pergi meninggalkan dirinya.
Dan akibat terlalu cintanya Hinata sama Naruto,dia hampir saja melakukan tindakan bodoh dengan menusuk perutnya sendiri menggunakan Kunai yang ia ambil dari kantong perlengkapan ninja milik Naruto.
Dia sudah putus asa karena mengira Naruto telah mati.
”Aku akan segera menyusulmu Naruto-kun..tunggu aku"
Dia menutup matanya dan lalu kedua tangannya yang telah menggenggam Kunai dengan sangat erat kemudian mengambil ancang-ancang keatas bersiap untuk melakukan tusukan.

Tapi untung saja Naruto perlahan mulai sadar.
*Uuuuhhhh.....*suara lenguhan Naruto saat bangun dan membuat Hinata yang mendengar itu lalu membuka matanya.

POV Orang ketiga end.

"Naruto-kun..."
Saat aku bangun, Hinata tiba-tiba memeluk tubuhku dengan sangat erat dan tentu aku membalas pelukannya juga karena aku suka dengan kedua melon miliknya yang menekan dadaku.
Tapi aku bingung kenapa kekasihku terlihat menangis.

"Hime... Kau kenapa..."ucapku saat melihat wajahnya yang berurai air mata.

Namun bukan jawaban lembut yang kuterima melainkan bentakan.
"INI SEMUA SALAHMU!!!!!,kenapa dari tadi kau diam saja,apa kamu tahu apa yang hampir saja aku lakukan"
Ekspresi Hinata sangat marah dan membuatku yang tidak tahu apa-apa menjadi bingung.

"Maaf kalau aku berbuat salah sama kamu Hime-sama"aku cuma bisa menundukkan kepalaku dalam-dalam.
Yah sebagai laki-laki sejati dan juga cerdas,lebih baik aku minta maaf terlebih dulu pada Hinata walaupun aku tidak tahu apa kesalahanku,baru setelah ia memaafkanku,aku bisa meminta penjelasan padanya.

Namun lagi-lagi ia tidak membalas dan kembali memelukku sambil menangis.
"Hiks...hiks...hiks... Naruto-kun jahat...jahat...kenapa,...kenapa..dari tadi kau diam saja,,apa kau tahu aku hampir bunuh diri karena mengira kau telah pergi meninggalkanku"

Mendengar itu aku tidak bisa tidak terkejut,
"Ehhhhhhh..... Hime_sama sebenarnya tadi itu...."
Aku menjelaskan pada Hinata kalau tadi kesadaranku sedang berbicara dengan kedua orang tuaku yang tiba-tiba muncul didalam segel Kurama.
Aku juga minta maaf pada Hinata karena membuatnya sangat khawatir sampai ia berencana mau bunuh diri.

"Maaf iya Hime..aku tidak akan melakukan itu lagi"Iyah walaupun wajahku terlihat menyesal tapi dalam hatiku aku sangat senang karena itu menunjukkan kalau Hinata cinta mati sama aku.

"Emmmm..."dia mengangguk dan memejamkan matanya sambil mendekatkan bibirnya kearahku.

'Haaahh....kekasihku sangat imut'batinku lalu mengecup bibirnya dengan lembut.

*Cup*
Kami berdua berciuman dengan penuh kasih sayang tanpa ada nafsu dalam ciuman kami.

30 menit kemudian...

"Hime kita tidak kembali ketempat ujian"
Sudah hampir 1 jam kami meninggalkan tempat ujian tahap ketiga.

"Aku ingin seperti ini dulu Naruto-kun,aku masih merindukanmu..."
Saat ini Hinata sedang duduk diatas pangkuanku sambil merangkulkan kedua tangannya keleherku.
Sesekali dia menjadi nakal dengan menggigit leherku dan membuatku merasakan rasa geli.

Reincarnasi Menjadi Naruto Uzumaki (End)Where stories live. Discover now