Bertemu Calon Istriku

5.6K 445 101
                                    

"Emmmm,, kamu tidak apa apa"tanya gadis cantik yang mukanya sangat familiar dimataku

'Awwwww,, sial sial kenapa pemilik suara itu mengirimku ke masa kecil Naruto'batinku kesakitan setelah Naruto yang sudah kuambil tubuhnya menjadi sok pahlawan menolong istri masadepannya

Lalu saat aku melihat wajah khawatir yang ditunjukan oleh Hinata, aku langsung bangun dari aksi jongkokku dan bersikap sok kuat didepan Hinata, karena jika aku bersikap lemah maka Hinata akan menganggapku sebagai anak biasa dan aku tidak mau seperti itu,

"Aku baik baik saja, bagaimana denganmu"kataku sambil mengelus elus pipiku yang masih bengkak

"Te.. terimakasih karena te.. telah menolongku,, anoooo.... etoooooo,, namamu siapa"kata Hinata sambil memegang syal merahku yang sobek karena ulah bocah bocah sinting yang tadi menghajarku

"Aku Ikh.... ehhhh bukan,, namaku Naruto Uzumaki"kataku hampir keceplosan mengatakan identitas yang sebenarnya

"Naruto Uzumaki.. em. mmm,, aku Hinata,, Hinata Hyuuga... "

"Kalau begitu aku pulang dulu,, kamu hati hati dijalan ya"kataku berbalik badan dengan sok Coolnya agar calon istriku masa depan terpikat oleh aksi kerenku

Tapi sayangnya saat aku berbalik kebelakang, aku tidak sadar kalau dibelakangku ternyata ada sebuah pohon besar dan aku langsung menabrak pohon itu dan membuatku jatuh dengan tidak elitnya

"Adehhhhhh, pusing pusing,"kataku melihat seekor burung berputar putar diatas kepalaku

Hinata yang melihatku terjatuh lalu memegang kepalaku dan menaruhnya dipangkuaannya

"Kamu tidak apa apa,, "tanya Hinata khawatir

'Sialan, mau bersikap keren malah jadi malu maluin seperti ini'batinku malu menatap mata Hinata yang khawatir kepadaku

"Aku tidak apa apa,, kamu pulanglah daripada nanti kamu dicari oleh orang tuamu"kataku bangun dari pangkuan Hinata lalu bergegas pergi meninggalkan dirinya

"Anoooo,, gimana dengan syalmu"teriak dia berlari menyusulku

"Buang saja, itu sudah sobek dan tidak bisa dipakai lagi"kataku tidak peduli dengan syal yang dipegang oleh Hinata, karena memang aku tidak tahu siapa yang memberikannya

"Tapi.... "balas Hinata tidak rela membuang syalku

'Maaf Hinata demi mendapatkanmu aku harus bersikap acuh tak acuh kepadamu, tapi saat kamu sudah mulai mengawasi aku, maka aku akan terbuka dan menjadi lebih dekat denganmu, karena saat ini aku tidak memiliki kemampuan untuk membaca pikiranmu, aku hanya bisa menebak kamu mulai menyukaiku saat aku melihat kamu mulai sering mengamatiku dan wajah kamu menjadi memerah saat berada didekatku, tapi tenang saja aku bukan Naruto yang bodoh yang tidak peka dengan perasaanmu, aku akan mengejar ngejarmu karena kamu waifuku dikehidupan nyataku'batinku berlari meninggalkan Hinata

"Haaaah haaah haaah... capek oy baru lari 50meter,kenapa dulu aku tidak minta Fisik kuat kepada pemilik suara itu,.. Haaaaaaaaahhhh nasib seorang Hikikomori"kataku ngosngosan lalu aku duduk didepan warung yang menjual permen kapas

Saat penjual permen itu melihat wajahku dia lalu berteriak kesemua orang yang ada disekitar kiosnya yang membuatku harus menerima nasib sial

"Pergi kau monster, pergi kau pergi dari tempat ini, kehadiranmu membuat tempat ini mengalami kesialan"kata mereka menghina sambil menghujaniku dengan lemparan batu

Aku yang melihat amukan masa yang mengarah kearahku lalu bergegas pergi dan kabur sekuat tenagaku

'Oh my god, aku baru disini kurang dari satu jam sudah mendapat nasib sial lagi'batinku berlari sambil menutup kepalaku dengan kedua tanganku agar kepalaku tidak terkena oleh lemparan batu mereka

"Bangsat..., kalau bukan karena Hinata tidak sudi aku berada disini"kataku menggosok gosok lutut dan tanganku yang mengeluarkan darah karena terkena lemparan batu

Lalu saat aku masih berusaha mengobati lukaku tiba tiba seorang kakek tua yang memakai topi Hokage datang dan berjongkok didepanku

"Kamu tidak apa apa Naruto"tanya dia khawatir

'Matamu taruh kemana,tidak liat apa aku bonyok seperti ini'batinku kesal tapi aku berusaha menjaga imageku agar tidak memperburuk namaku yang sudah hancur

"Huhuhu,, kakek,, kenapa mereka melempariku batu dan mengatakan kalau aku ini jelmaan monster, apa salahku kakek, apa salahku kepda mereka sehingga mereka melakukan hal ini kepadaku"kataku berusaha menangis agar mendapat simpati dari Hokage ketiga

Sarutobi yang mendengar tangisanku lalu mendekap tubuhku

"Naruto... kamu tidak salah, mereka cuma salah paham kepadamu,"kata Sarutobi

'Hah... salah paham apanya, mereka tidak salah paham kakek bodoh, mereka itu emang berniat mau membunuhku, tapi yah mau gimana lagi cerita Naruto memang seperti ini,'batinku lalu berkata kepada Sarutobi sambil berusaha sekuat tenaga untuk mengeluarkan airmata

"Ya kakek aku mengerti, tapi bagaimana caranya agar mereka tidak membenciku"

"Hemmm, Sabar"kata dia singkat yang membuatku menatap Sarutobi dengan datar

'Ndasmu sabar, kamu enak tidak merasakan rasanya menjadi seperti aku,tiap hari dicaci maki dihujani batu, padahal aku tahu klau mereka cuma mau melampiaskan dendamnya kepadaku, 'batinku semakin kesal

"Terimakasih Kakek,, aku bersyukur masih ada kakek yang berada disampingku"kataku pura pura senang dengan nasehat yang diberikan Sarutobi

Mendengar jawabanku membuat Sarutobi tersenyum sambil mengelus elus kepalaku,

"Oh ya Naruto aku baru ingat, besok kamu akan kudaftarkan ke academy ninja, didesa konoha setiap anak yang berusia 5th harus belajar diacademy ninja agar kelak mereka bisa menjadi ninja yang hebat dan terkenal didunia shinobi,"kata Sarutobi memberikan Formulir pendaftaran kepadaku

"Naruto, kalau boleh tahu apa cita citamu"tanya Sarutobi

"Aku ingin mempunyai keluarga yang bahagia Kakek, cuma itu yang kuinginkan"kataku tersenyum

Sarutobi yang mendengar perkataanku lalu menitikkan air matanya,dia tahu kalau dia itu telah berbuat salah kepadaku dia telah merahasiakan sebuah informasi yang membuatku bisa menjadi pahlawan didesa ini, namun karena sok sokan mengkhawatirkan keamananku dia dengan tega teganya menghapus nama Namikaze dari namaku dan menggantinya dengan marga ibuku

"Aku berharap cita citamu semoga terwujud Naruto-chan"kata Sarutobi menghapus air matanya sambil mengusap kepalaku lalu dia kemudian mengambil sesuatu dari kantongnya

"Oh satu lagi, selamat ulang tahun Naruto-chan ini hadiahku kepadamu"kata dia lalu menyerahkan sebuah kunci yang aku tahu ini Kunci apartemen

"Apa ini kakek, "tanyaku pura pura tidak tahu

"Rumah barumu"jawabnya tersenyum

"Yeeeee, terimakasih kakek, aku sayang sama kakek"kataku memeluk Sarutobi yang dibalas Sarutobi dengan pelukan juga

'Hueeeeeeekkkkk'batinku mau muntah saat mengucapkan perkataan itu

Reincarnasi Menjadi Naruto Uzumaki (End)Where stories live. Discover now