Pernikahan Tanpa Cinta ( End )

Part 29

Y/n hanya terdiam melihat Eomma nya yang tampak begitu bahagia dengan bayangannya itu.

" A..Eomma. Bolehkah aku bertanya? "

" Boleh nak. "

" Dulu pas Eomma mengandungku, usia pernikahan Appa dan Eomma itu sudah berapa lama? " tanya Y/n dengan pelan.

" Saat Eomma mengandungmu, usia pernikahan Eomma baru 4 bulan. " Jawab Eomma sambil berusaha mengingat.

" Hah? 4 bulan? " Y/n cukup terkejut.

" Iya. Saat itu usia kandungan Eomma baru 2 bulan. "

" Secepat itu?, bukankah Eomma bilang Eomma dan Appa menikah tanpa cinta? " Tanya Y/n dengan cukup terkejut dengan pernyataan Eomma.

" Karena Eomma tau, Appa orangnya baik dan tulus menikahi Eomma. Ya walaupun hasil perjodohan orang tua juga. Tapi Eomma yakin bahwa Appa tulus mencintai Eomma. Makanya kamu lahir ke dunia ini. Kamulah tanda cinta Eomma dan Appa. " Ucap Eomma sambil tersenyum dan mengusap rambut Y/n.

" Apa tanda-tanda yang membuat Eomma tau dan yakin bahwa Appa tulus pada Eomma? " Y/n kembali bertanya.

" Ya, dia perhatian, dan tampak menyayangi Eomma. Saat kami berdua, Appa selalu memberi kemesraan untuk Eomma. Ah udahlah Eomma jadi malu. " Ucap Eomma sambil tersenyum malu.

Y/n hanya menunduk dan bertanya dalam hatinya.

*" Apa iya Hoseok benar benar mencintaku? "*

" Bagaimana sikap Hoseok terhadapmu Nak? " Tanya Eomma.

" Ya, dia lucu dan dia..... " Ucapan Y/n terpotong setelah Appa menyapa.

" Ah ada Anak kesayangan Appa ya. " Kata Appa sambil tersenyum bahagia dan memeluk Y/n.

Eomma pun lupa atas apa yang Eomma tanyakan pada Y/n tadi.

Setelah berbincang cukup lama, Y/n pamit untuk pulang.

" Eomma, Appa, Aku pulang dulu ya. "

" Iya. Cepat berikan Eomma dan Appa cucu ya nak. " Ucap Eomma sabil mencium kening Y/n.

Y/n hanya tersenyum.
Dan Y/n bergegas untuk pulang.

__

Setelah sampai di rumah, ternyata ada Donghyun yang sedang menunggu bersama Pak Kim, satpam di rumah Y/n.

" Donghyun. " Sapa Y/n dengan suara halusnya.

" Y/n. Aku dah nunggu dari tadi loh. " Ucap Donghyun sambil tersenyum.

" Ah. Maaf udah menunggu lama. Ayo masuk " Ajak Y/n sambil masuk ke rumah nya.

Donghyun pun duduk di sofa.
Sementara Y/n berjalan ke dapur untuk membuatkan Donghyun minuman.

Mengetahui Hoseok belum pulang, Donghyun pun masuk ke dapur Dan menghampiri Y/n.
Y/n tak menyadari hal itu.

Donghyun pun memeluk Y/n dari belakang tubuh nya.
Tentu saja Y/n terkejut.

" Ah, Hoseok, kok kamu pulang gak kedengaran suara mobil nya sih? " Ucap Y/n sambil menoleh  dan ternyata yang memeluknya adalah Donghyun.

" Donghyun! Kok kamu peluk aku sih? " Tanya Y/n sambil melepas pelukan Donghyun terhadapnya.

Donghyun pun melepaskan pelukannya.

" Maaf. Jika aku membuatmu terkejut. Sejujurnya aku menyukaimu. " Ucap Donghyun.

Y/n terkejut dengan pernyataan Donghyun.

" Kamu gila? Aku udah punya suami tau gak. " Ucap Y/n dengan nada tinggi.

" Maaf. Sebenarnya aku menyukaimu sejak SMA. " Ucap Donghyun dengan pelan.

" Hah? Sudahlah. Aku tau kamu hanya ingin menghancurkan pernikahanku kan. "

Donghyun hanya terdiam.

" Aku tau kamu playboy waktu SMA. Aku sudah baik ke kamu. dengan menyambutmu dengan baik. Aku bikinin kamu teh dan kamu dengan tidak sopannya masuk ke dapur dan memelukku? " Y/n tampak kesal.

" Maafkan aku. Aku tidak bermaksud untuk menghancurkan pernikahanmu. Tapi aku hanya ingin mengungkapkan ini. Aku mohon jangan jadikan hal ini pemicu kita untuk bermusuhan. Aku hanya ingin mengutarakan isi hatiku. " Ucap Donghyun sambil melangkah pergi dan keluar dari rumah Y/n.

" Hoseeeeooookkkk pulaaaang,  tolong pulang lah hiks hisk. " Y/n mulai menangis.

" Hiks hiks, serumit inikah hidup ku? Aaaahh." Y/n pun berteiak.

" Aku hanya ingin bahagia. Hanya itu hiks hiks. " Y/n duduk di kursi meja makan dengan tangisnya itu.

Sementara Hoseok belum pulang saat itu.

Y/n menangis.

" Kenapa? Saat dia menyatakan perasaan nya aku merasa bahagia. Tapi aku...aku sudah punya suami yang mungkin saja mencintaiku. Aku tak mungkin menyakiti Hoseok karna selama ini aku udah cukup menyakitkan baginya hiks hiks. Apa aku harus berusaha untuk mencintai Hoseok ? Iya? " Seketika Tangisan Y/n terhenti.

Y/n pun mengingat saat Hoseok mulai ingin bermesraan dengannya.
Namun dia selalu menolaknya.

" Pasti dia mencintaiku hiks hiks. "

Y/n pun pergi mandi.
Dan sore harinya Hoseok pulang.

Y/n menyambut Hoseok dengan gembira.

" Udah pulang? Gimana pekerjaanmu? " Tanya Y/n sambil membantu membuka dasi nya Hoseok.

" Pekerjaan ku lancar kok. " Jawab Hoseok dengan senyuman.

" Baguslah. " Ucap Y/n sambil membuka kancing kemeja yang Hoseok.

Tentu saja Hoseok merasa ada yang berubah dari Y/n.

" Nih handuknya. mandi sana!, aku udah masakin makanan kesukaan kamu. " Ucap Y/n dengan senyuman.

Hoseok tersenyum dan pergi mandi.

__

Beberapa saat kemudian,
Mereka makan berdua
Setelah makan,

" Aku main catur ya sama Pak Kim. " Pamit Hoseok sambil berlari keluar dari rumah.

Beberapa saat setelah main catur dengan Pak Kim,

" Tuan. Tadi siang, adaaa...siapa yaa... " Pak Kim mencoba mengingat.

" Ada siapa pak? " Tanya Hoseok sambil berhenti bermain catur.

" Aaahh namanya dong...dongg aaa" Tampaknya Pak Kim lupa.

" Dong?, a coba cerita emang gimana ceritanya Pak? " Tanya Hoseok.

" Dia kesini Tuan. Katanya ada perlu. Terus kan Nyonya sedang pergi ke rumah orang tuanya. Nah dia si Dong itu duduk disini sama saya Tuan. Sampe Nyonya pulang. Dia masuk lah ke rumah bersama Nyonya. Terus gak lama kemudian, sekitar 5 menit dia keluar dan pulang. Katanya urusannya udah selesai. " Cerita Pak Kim secara panjang lebar.

" Eumm Donghyun kah? " Hoseok bertanya kembali.

" Naaah Donghyun bener, bener. " Ucap Pak Kim dengan begitu membenarkan.

" Ngapain dia kesini? " Hoseok pun beranjak dari duduknya dan masuk ke rumah untuk bertanya pada Y/n.

Y/n sedang duduk di sofa sambil membaca buku.
Hoseok pun duduk di samping Y/n dan mulai bertanya pada Y/n.

" Donghyun ada kesini gak? " Tanya Hoseok.

" Hmm? Donghyun? " Y/n kembali bertanya.

" Iya. Kata Pak Kim dia kesini. Ada kepentingan apa dia kesini? " Tanya Hoseok sambil memandang wajah Y/n.

*" Apa yang harus aku katakan ?"* Hati Y/n mulai bimbang dengan pertanyaan Hoseok.