Part 35

138 13 0
                                    

" Aku tidak salah dengar kan? " Tanya Hoseok dengan begitu pelan.

" Tidak. Maafkan aku. Selama ini aku belum bisa menjadi istri yang baik untukmu. Dan hari ini aku akan memperbaiki semuanya. "

" Kamu....kamu yakin? " Hoseok kembali bertanya.

" Aku yakin. Aku serahkan seluruh hidupku ini untukmu. " Y/n tersenyum dan mencium bibir Hoseok.

Tentu saja Hoseok tersenyum.

" Maafkan aku. Aku pernah beberapa kali memaksamu." Ucap Hoseok sambil mengelus leher Y/n dengan tangan kanannya.

" Kamu tidak memaksa waktu itu. Hanya saja aku masih terlalu takut untuk melakukannya. " Senyuman Y/n membuat Hoseok yakin akan ucapan Y/n.

Hoseok pun mencium kening Y/n berlanjut ke pipi dan bibir.

Terjadilah sebuah hubungan diantara mereka berdua dan malam itu seakan menjadi malam pertama pernikahan bagi mereka.

__

Keesokan harinya,

Y/n bangun sekitar pukul 4.30 pagi.
Y/n melihat pemandangan yang sangat berbeda.
Yaitu selimut yang tampak begitu berantakan dan piyama yang ia pakai dan Hoseok bertebaran di kamar tersebut.
Serta rambutnya yang begitu acak acakan
Y/n akan turun dari ranjang.

Tiba tiba saja tangan Hoseok memegang tangan Y/n dan menarik Y/n hingga terbaring lagi.
Hoseok pun kembali memeluk tubuh Y/n.

" Ah Hoseok ini sudah siang, aku mau bangun. " Ucap Y/n dengan suara manjanya.

" Ah ini masih begitu pagi bukan. Tidurlah kembali denganku. " Ucap Hoseok dengan mata yang masih tertutup dan memeluk Y/n dengan eratnya.

" Hoseeoook, aku harus bersih bersih rumah. Lihatlah kamar kita seperti kapal pecah. " Ucap Y/n sambil menyingkir tangan Hoseok yang masih memeluknya.

Hoseok pun membuka matanya.
Sambil mengucek matanya, Hoseok pun bangun.

" Hah? Berantakan ya? " Tanya Hoseok sambil mengucek matanya.

" Banget. " Ucap Y/n sambil mengambil handuk dan masuk ke kamar mandi.

Beberapa saat kemudian, Y/n sudah selesai mandi.
Y/n pun segera memakai baju dan bergegas untuk memasak.

__

Saat Y/n sedang memasak, dalam hatinya merintih.

*" Sstthh ahh, sakit sstt "*  Wajah Y/n pun tampak sedikit meringis.

Hoseok turun dari tangga dan langsung melihat wajah Y/n yang tampak meringis kesakitan itu.

Hoseok pun menghampiri Y/n.
Lalu memeluknya dari belakang.

" Maafin aku ya. " Ucap Hoseok.

" Ah? Untuk apa kamu meminta maaf ? " Tanya Y/n.

" Karena aku....kamu jadi merasa kesakitan seperti ini. " Ucap Hoseok dengan nada rendah.

" Sudahlah. Ini sudah menjadi tanggungan ku sebagai seorang istri. " Ucap Y/n sambil tersenyum dan melepas pelukan Hoseok, Lalu Y/n pun berbalik badan.

" Iya. Tapi kan aku jadi ngerasa bersalah gini. " Hoseok pun menunduk.

" Sudahlah. Lagi pula tadi malam yang ngajak gitu kan aku duluan, bukan kamu. Udah lah gak usah gini. Senyum dong. " Ucap Y/n sambil mengusap pipi Hoseok dengan tangan kanannya

" Hmm iya. " Hoseok pun tersenyum dan mencium kening Y/n.

" Aku selesaiin masaknya dulu ya. " Ucap Y/n sambil kembali mengaduk masakan nya yang masih berada di atas kompor.

__

Setelah sarapan, Hoseok pun berangkat.

Sambil menyetir mobil, hati Hoseok berkata

*" Hmm inikah jalan yang tuhan berikan?  Y/n menyarahkan diri padaku saat aku sudah memutuskan untuk menceraikan nya. Tapi untungnya, aku belum mengatakan hal itu. Aku tidak tau apa yang akan terjadi, jika aku mengatakan hal itu. Sudahlah. Aku akan tetap bersamanya seperti janjiku dengan nya dulu "*

Hoseok tersenyum sendiri sambil menyetir mobilnya

__

Beberapa saat kemudian,

Tiba tiba Donghyun datang.
Pak Kim bilang bahwa Hoseok baru saja pergi ke kantor.

" Tapi aku ingin bertemu dengan Nyonya Jung. " Ucap Donghyun.

" Ada urusan apa dengan Nyonya Jung? " Tanya Pak Kim

" Ada. Cobalah panggil. Cepetan! "

" Baiklah. Tunggu disini! " Ucap Pak Kim sambil sedikit berlari untuk menghampiri Y/n.

" Nyonya. Ada Donghyun untuk bertemu dengan Nyonya. "

" Hah? Kok Bapak bilang sih kalau saya ada di rumah. " Tanya Y/n dengan tampak panik.

" Gini saja. Kalau dia ingin berbicara dengan Nyonya, ajak bicara saja di pos saya. Nanti saya temani. Janji. " Ucap Pak Kim sambil mengangkat tangan kanannya.

" Yaudah. Janji ya Pak. "

Y/n pun keluar dari rumahnya bersama dengan Pak Kim.

" Ada apa kamu mencariku? " Tanya Y/n dengan nada yang cukup keras.

" Aku pengen ngomong sama kamu. " Ucap Donghyun sambil memegang tangan Y/n.

Namun Y/n menepis nya.

" Ayo duduk. " Y/n mempersilahkan Donghyun untuk duduk di pos jaga yang ada di depan rumahnya

" Lah, kita ngobrol disini? " Tanya Donghyun.

" Iya ayo. Apa yang kamu mau omongin? " Tanya Y/n sambil duduk.

" Eum ini juga satpam kenapa disini sih? " Tanya Donghyun yang tampak begitu risih dengan satpam yang masih menemani Y/n.

" Yaudah. Ngomong aja. Gak apa apa kok. " Kata Y/n.

" Udahlah. Nanti saja lah ya. Kapan kamu ada waktu berdua dengan ku? " Tanya Donghyun.

" Gak tau ya. "

" Yaudah. Gimana kalau besok saja. Sekitar jam 11 siang, di cafe di dekat Supermarket itu. Gimana? " Donghyun mengajak Y/n untuk bertemu besok.

" Eumm baiklah. " Y/n pun menerima ajakan Donghyun.

" Baiklah. Aku pulang dulu. Tapi aku mohon jangan bilang ke suami kamu ya." Pinta Donghyun.

" Baiklah. "

Donghyun pun pergi.

" Nyonya. Dia siapa sih? kok kayaknya dia suka ke Nyonya ya. " Tanya Pak Kim pada Y/n.

" Dia memang suka sama saya. Dia ingin menghancurkan pernikahan saya. Tapi saya tidak akan membiarkan nya. " Jawab Y/n dengan tegasnya.

" Apa Tuan Hoseok juga tau tentang ini? " Pak Kim kembali bertanya.

" Aku tidak tau. Tapi sudahlah. Biar saya yang membicarakan nya. Bapak gak usah ngomong tentang ini ke suami saya. " Pinta Y/n.

" Baik Nyonya."

__

Siang harinya, seperti biasa Y/n pergi ke kantor untuk mengantarkan makan siang untuk Hoseok.

Dengan mengendarai mobil, Y/n pun berangkat menuju kantor.

Sesampainya di kantor,
Y/n langsung menuju ke ruangan Hoseok.
Setelah Hoseok makan siang.
Y/n pun mulai bicara soal Donghyun.

" Hoseok~ah. " Panggil nya dengan suara halusnya dan terdengan begitu manja.

" Iya, ada apa? " Tanya Hoseok sambil melihat Y/n yang tertunduk.

Tampaknya Y/n sedang bimbang.

*" Bagaimana ini? Apakah aku harus kasih tau soal Donghyun ke Hoseok? Atau... "* Perkataan Y/n dalam hatinya pun terputus karena Hoseok mengusap punggungnya.

Pernikahan Tanpa Cinta ( End )Where stories live. Discover now