31. The Feelings

581 73 3
                                    

Yuk vote dulu sayang~

...

Semenjak dinyatakan sehat dan luka di perutnya mulai membaik, Aera dibolehkan untuk pulang. Dengan senang hati Aera kembali ke apartemen kesayangannya. Tak lupa juga Jaemin yang masih setia menemani gadis itu dari awal perawatan hingga kondisinya kembali pulih.

Sore ini, hujan turun dengan deras mengguyur jalanan kota. Suasana sejuk atau bahkan bisa dikatakan dingin mulai menghinggapi ruang santai kediaman Yoo Aera. Alunan musik klasik yang sengaja disambungkan dengan speaker pengeras suara terdengar sangat menggema.

Di tengah syahdunya suasana sore hari, secangkir teh chamomile yang masih mengepul tersaji di atas meja sembari menemani gadis Yoo membaca sebuah buku dalam genggamannya.

Di sisi lain, seorang Na Jaemin sibuk berseteru dengan potongan-potongan sayuran yang kini satu persatu mulai dimasukan ke dalam panci berisi rebusan air. Beberapa bulir peluh tampak bertengger di pelipis Jaemin, sepertinya berada di dekat kompor dan panci berhasil membuat lelaki itu kegerahan. Seakan hawa dingin yang dibawa derasnya hujan tidak berasa apapun.

Semerbak aroma sup kimchi jjigae yang sedang dibuat Jaemin agaknya menarik perhatian Aera. Sebelum melangkah menghampiri Jaemin, Aera memastikan untuk menyeruput tehnya, meletakkan buku bacaannya, dan barulah beranjak ke dapur.

Langkah Aera terhenti tepat diambang partisi pembatas dapur dan ruang santai. Ia menyenderkan tubuh bagian kanannya ke dinding sembari melipat kedua tangan di depan perut. Izinkan sejenak Aera menikmati pemandangan indah ini.

Na Jaemin dengan berbalut kaos putih tanpa lengan dan training panjang kini sedang mengaduk sup buatannya. Rambut yang baru saja ia warnai menjadi hitam terlihat sangat cocok untuk Jaemin. Entah sudah kali keberapa Aera dibuat terpana dengan pesona Jaemin. Dan lagi-lagi disaat Aera mulai terpesona, pernyataan menyebalkan itu kembali hinggap di pikirannya. 'Na Jaemin gay'.

Sialan memang. Aera jadi gagal terpesona karena fakta menyebalkan tersebut.

"Lo ngapain diem disitu?"

Suara berat Jaemin berhasil membuat lamunan Aera buyar. Spontan gadis itu menggeleng dan menuju meja makan untuk menunggu Jaemin menyajikan hidangannya.

"Baunya enak banget."

Seutas senyuman terlukis di bibir Jaemin. "Mau nyicipin nggak?"

Aera mengangguk antusias seperti seorang anak kecil. Menggemaskan. Ia pun segera menghampiri Jaemin. Dengan hati-hati, Jaemin mengambil sedikit kuah sup menggunakan sendok sayur, meniupnya, lalu menyuapkan ke dalam mulut Aera.

Gadis itu tampak menutup matanya seolah-olah meresapi rasa dari sup yang di buat Jaemin. Bibirnya pun beberapa kali ia sesap seakan-akan tidak ingin ada satu kenikmatan yang sia-sia. Di hadapannya, Jaemin mematung sambil matanya terfokus pada bibir pink cherry milik Aera. Hingga tanpa sadar lelaki itu menggigit bibirnya sendiri karena tiba-tiba ada gejolak aneh yang hinggap di perasaannya.

"ENAK!!"

Jaemin sukses dibuat terkejut dengan seruan lengking Aera. Gadis itu bertepuk tangan kagum akan cipta rasa yang berhasil Jaemin sajikan.

"Wah gila sih! Ini tuh enak banget!"

"Enak banget ya?"

Lagi-lagi Aera mengangguk dengan semangat. Dan untuk kesekian kali, Jaemin dibuat gemas dengan tingkah Aera.

"Duduk gih, biar gue siapin."

"Siap chef!!"

Dan berlangsunglah proses makan sore menjelang malam di kediaman Aera dengan tentram dan damai. Dua muda mudi itu duduk berdampingan. Menikmati sup buatan Jaemin dengan khidmat sambil sesekali bertukar cerita.

Normal | Na Jaemin [Complete]Where stories live. Discover now