[Bonchap 1] Behind: Treatment 1

599 45 0
                                    

Caution!!

Part ini mengandung sedikit muatan dewasa!!

Be wise and be smart readers

Enjoy the show^^

...

Renjun's Part

Selepas menelpon Nancy, kekasihnya, Renjun langsung keluar dari klub malam itu meninggalkan Jeno dan Haechan yang merasakan satu hal sama seperti yang ia rasakan. Horny.

Renjun dengan sangat tergesa-gesa mengemudikan mobilnya seperti orang yang tengah kesetanan. Hanya ada satu hal yang ia inginkan saat ini, sampai di apartemen kekasihnya dan menyalurkan hasratnya bersama sang gadis tercinta.

Namun sebelum Renjun tiba di apartemen Nancy, lelaki itu membuka dashboard mobil untuk mencari benda keramat yang selama ini dia simpan. 'Pengaman'.

"Sialan!"

Renjun memukul stir mobilnya kesal. Ternyata benda keramat itu tidak bisa ditemukan. Renjun mencoba mengingat kembali dimana ia meletakkan benda itu. Satu memori terlintas dipikirannya. Sebulan yang lalu Jeno pernah meminjam mobilnya, mungkin saja Jeno yang mengambil benda tersebut untuk digunakan bersama pacarnya.

"Lee Jeno bangsat!"

Demi apapun Renjun pasti akan menghadiahi Jeno satu bogeman tepat dikepalanya. Bisa-bisanya Jeno mengambil benda keramat itu tanpa izin terlebih dahulu. Sekarang Renjun mencoba mencari minimarket dekat apartemen Nancy guna membeli benda tersebut.

Mobil Renjun berhenti tepat di minimarket yang jaraknya hanya seratus meter dari apartemen Nancy. Lelaki itu memakai masker dan topinya kemudian turun dari mobil dan melangkahkan kakinya masuk ke dalam minimarket.

Mata Renjun sibuk mencari sudut rak yang menyediakan benda keramat itu. Tanpa berpikir panjang Renjun langsung mengambil salah satu produk tersebut dan membawanya ke meja kasir.

"Cepetan ya!" Ujar Renjun cepat.

Petugas wanita minimarket itu menatap barang yang dibeli lalu tatapannya beralih ke arah Renjun yang kini tengah memandang keluar minimarket dengan gestur yang sangat gelisah. Petugas itu tertawa pelan, namun Renjun tetap berhasil mendengar itu.

Petugas tersebut memberikan bungkusan kepada Renjun sambil berujar, "Gelisah banget, kak. Udah nggak tahan ya?".

'ANJING SONGONG BANGET!'

Renjun hanya berujar dalam hatinya, memberikan beberapa lembar uang, lalu mengambil bungkusan miliknya dan segera pergi meninggalkan minimarket tersebut.

Mobil Renjun melaju gesit hingga sampai di apartemen Nancy. Lelaki itu buru-buru melangkahkan kakinya menuju lift, menekan nomor tempat unit Nancy berada. Sabar Huang Renjun, sabar. Sebentar lagi.

Setibanya di depan pintu unit Nancy, lelaki itu menekan-nekan bel dengan sangat tidak sabaran. Hingga akhirnya sosok Nancy muncul dari sebalik pintu dengan berbalut hot pants dan kaos oversized yang menambah kesan seksi gadis itu.

"Renjun kok keringetan gitu sih?"

Tanpa menjawab pertanyaan kekasihnya, Renjun langsung melangkah masuk untuk menyambar bibir gadis itu. Nancy sangat terkejut namun gadis itu hanya terdiam sambil memejamkan matanya.

Ciuman Renjun sangat agresif, tidak seperti biasanya. Lelaki itu mencumbu bibir sang kekasih seakan tiada hari esok. Renjun menuntun Nancy berjalan ke arah sofa tanpa melepaskan tautan bibir mereka. Menjatuhkan gadisnya ke atas sofa lalu kembali mencumbu bibir Nancy tanpa ampun.

Normal | Na Jaemin [Complete]Where stories live. Discover now