9. Broken

607 71 8
                                    

Malam ketika mobil yang Jaemin kendarai menabrak sebuah pohon benar-benar menjadi pengalaman buruk bagi seorang Lee Jeno. Hal ini dikarenakan ia melihat sendiri bagaimana mobil temannya itu hilang kendali dan berakhir menghantam pohon.

Ngeri! Hampir saja Jeno kehilangan salah satu sahabat berharganya. Tetapi dewi fortuna seakan masih berpihak pada Jaemin. Lelaki itu hanya mengalami sedikit luka di pelipisnya karena hantaman keras yang terjadi. Sedangkan bagian depan mobil Jaemin sudah tak berbentuk, alias hancur.

Naasnya, kondisi Jaemin saat ini sangat memprihatinkan. Semenjak malam itu Jaemin benar-benar berubah. Ia menghancurkan segalanya. Merusak semua barang yang ada di kamarnya. Bahkan lensa-lensa kameranya hampir menjadi sasaran jika teman-temannya tidak menahan lelaki itu.

Sampai saat ini Jaemin masih termenung di ujung ruangan kamarnya, dengan tatapan kosong, wajah yang memucat, dan enggan bertemu siapapun. Rusak. Diri Jaemin seakan rusak.

Flashback

"NA JAEMIN!!"

Jeno shock bukan main ketika melihat mobil sahabatnya menghantam pohon. Lelaki itu segera mengarahkan mobilnya untuk menghampiri Jaemin.

Dengan tubuh yang gemetar, Jeno melangkah mencoba mendekati Jaemin yang masih berada di dalam mobilnya. Bagian depan mobil Jaemin ringsek, hal itu semakin membuat Jeno ketakutan. Jeno takut Jaemin tak tertolong.

"Jaemin!"

Jeno langsung membuka mobil Jaemin, mencoba mengeluarkan temannya itu. Dengan tertatih, Jaemin mencoba untuk keluar dari mobil.

Hati Jeno bersyukur melihat sahabatnya tidak mengalami luka serius. Air bag mobil Jaemin bekerja dengan baik. Lelaki itu hanya mendapat luka dipelipisnya, mungkin karena benturan yang cukup keras.

Jaemin terduduk di tanah. Tatapan matanya kosong. Bahkan ia tidak sadar dengan apa yang saat ini terjadi.

"Lo baik-baik aja kan? Mana yang sakit? Kita ke rumah sakit sekarang!"

Seolah tuli, Jaemin sama sekali tidak menanggapi ucapan khawatir Jeno. Ia masih mengingat jelas bagaimana bayangan Yeji bercumbu dengan Hyunjin tepat di depan matanya. Demi apapun itu adalah pemandangan yang sangat menyakitkan bagi Jaemin.

Tanpa sadar bulir air mata lelaki itu jatuh. Jaemin sakit. Ia sakit hati. Ya Tuhan, kenapa masih ada wanita yang menyakiti seorang lelaki sebaik Jaemin.

"Jaemin! Please sadar!"

Ujar Jeno masih mencoba menyadarkan Jaemin yang justru saat ini sedang menangis.

Beberapa saat kemudian teman-teman Jaemin lainnya tiba di lokasi. Aera, Haechan dan Renjun buru-buru menghampiri Jaemin. Mereka bertiga pun tak kalah shock melihat keadaan Jaemin. Terlebih lagi Aera. Gadis itu sangat ketakutan melihat Jaemin yang saat ini terduduk sambil menangis. Selama Aera mengenal Jaemin, ia tidak pernah melihat Jaemin sampai seperti ini.

Aera memeluk Jaemin dari samping. Mencoba menenangkan lelaki itu dengan menepuk-nepuk punggung Jaemin.

"Na, pulang yuk."

Bisik Aera mencoba untuk membujuk Jaemin.

Renjun membuang arah pandangnya. Jujur, lelaki china itu pun tidak pernah melihat Jaemin seterpuruk ini. Haechan menepuk-nepuk punggung Jaemin pelan berusaha menenangkan temannya itu. Sedangkan Jeno mengepalkan tangannya geram mengingat kembali peristiwa dimana Yeji bersama dengan lelaki laini.

Jaemin menangis dalam diam. Ia merasa dunianya hancur. Setelah semua yang ia berikan untuk Yeji, dan balasan yang Yeji berikan untuk Jaemin. Itu semua sangat menyakitkan.

Normal | Na Jaemin [Complete]Where stories live. Discover now