14. Treatment (2)

625 67 5
                                    

Suara petikan gitar akustik terdengar sangat indah seraya diiringi nyanyian mellow oleh Yoo Aera. Gadis itu memetik satu persatu senar gitarnya dengan lihai sambil tetap menyanyikan lagu yang berjudul Don't Watch Me Cry karya Jorja Smith. Raut wajahnya terlihat sangat menghayati arti dari lirik lagu tersebut.

Sudah jadi rahasia umum bahwa suara Aera sangat merdu. Gadis itu bahkan beberapa kali ditawari untuk rekaman lagu tapi ia selalu menolaknya. Alasannya hanya satu, 'Duit gue masih banyak'. Ya, begitulah Aera.

"Cut!"

Seru Jaemin saat Aera telah selesai menyelesaikan nyanyiannya.

Tunggu! Jaemin?

Iya. Sedari tadi Jaemin memang sedang merekam aksi yang Aera lakukan. Sebenarnya itu adalah tugas kuliah Aera. Dosennya memberikan tugas praktik berupa menyanyi namun dengan direkam. Lalu hasil rekaman itu di posting di platfom media sosial, nilai yang diperoleh berdasarkan jumlah dari like yang ada. Yoo Aera jelas tidak mempermasalahkan hal itu. Sebab ia mempunyai banyak followers setia yang akan senantiasa memberikan lovenya. Enak sekali hidup Aera ini.

"Gimana, Na? bagus ngga?"

Tanya Aera setelah ia meletakkan kembali gitar kesayangannya.

Jaemin tampak sedang mengecek hasil rekamannya. Mata lelaki itu terfokus pada layar kamera yang kini sedang menampilkan video Aera. Gadis Yoo itu pun ikut duduk di samping Jaemin sembari melihat hasil rekaman.

Saat sedang menonton, Aera sekilas melirik Jaemin yang kedua sudut bibirnya terlihat melengkung sembari menonton videonya. Tunggu! Jaemin tersenyum? Jaemin tersenyum melihat Aera yang sedang bernyanyi? Wah ada apa ini?

"Dih kok lo mesem-mesem gitu sih?"

Jaemin segera mengubah ekspresinya saat sadar Aera sedang memperhatikannya.

"Apaan! Gue dari tadi gini kok. Senyum dari mana coba? Ngga usah ge'er deh!"

Kilah Jaemin sambil menunjukkan wajah datarnya.

Aera hanya menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Tolong editin ya, Na. Lusa harus kelar ya!" –Aera.

"Iya bawel!" –Jaemin.

Aera pun terlihat senang melihat Jaemin yang selalu bisa diandalkan. Gadis itu masuk ke dalam kamarnya meninggalkan Jaemin yang masih sibuk memindah video ke laptopnya.

Akhir-akhr ini Jaemin jadi sering menginap di apartemen Aera. Meskipun ia selalu tidur di sofa, tapi tetap saja Jaemin mau. Aera sebenarnya agak sedikit risih karena Jaemin yang selalu berada di tempatnya. Tapi Jeno-Renjun-Haechan menyuruh Aera untuk menurut. Karena diantara mereka hanya Aera-lah yang perempuan. Jadi mungkin hal ini bisa membantu kesembuhan Jaemin.

Yah, jika itu demi kesembuhan Jaemin, maka Aera rela melakukannya.

"Ra, makan yuk!"

Suara Jaemin mengejutkan Aera yang sedari tadi sedang mencoba membenarkan branya. Gadis itu spontan menurunkan kembali bajunya.

"Ih Na Jaemin! balik badan sekarang!"

Jaemin hanya mengerjapkan matanya beberapa kali kemudian membalikkan badannya.

"Udah belum?"

"Belum!!"

Jaemin agak lama menunggu Aera membenarkan branya. Aera yang dalam keadaan gugup tak kunjung berhasil menautkan tautan branya.

"Sini gue bantuin."

"Gak usah!!"

Tapi bukan Na Jaemin namanya jika langsung menurut. Jaemin malah membalikkan badannya dan berjalan ke arah Aera yang masih kesulitan. Tanpa aba-aba apapun, tangan Jaemin menelusup ke dalam baju Aera dan memasangkan kaitan bra gadis itu. Aera hanya diam terpaku dengan apa yang baru saja Jaemin lakukan.

Normal | Na Jaemin [Complete]Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz