12. Big Bros

618 67 1
                                    

Bunyi alarm yang berasal dari ponsel Aera sukses membangunkan gadis itu. Masih belum sepenuhnya tersadar, Aera pun mengambil ponselnya dan segera mematikan alarm. Gadis itu beberapa kali mengulet untuk mencoba menyadarkan dirinya.

Setelah semua nyawanya dirasa sudah terkumpul. Aera pun bangkit dari posisi tidur nyamannya. Matanya beberapa kali mengerjap sembari melihat sekeliling kamarnya. Sepi dan rapi.

Aroma sedap berhasil menusuk indera penciuman Aera. Ia mencoba membaui lagi aroma itu. Benar-benar sedap. Sepertinya aroma ini berasal dari dapur.

Tapi tunggu! Siapa yang memasakannya makanan pagi-pagi seperti ini?

Dengan penuh rasa penasaran, Aera pun segera mengikuti asal aroma ini. Mata Aera terfokus pada obyek yang saat ini sedang dengan lihainya mencincang berbagai sayuran.

Na Jaemin.

Ahh benar! Semalam Jaemin menginap di tempat Aera. Dan lelaki itu tertidur di sofa. Tapi kenapa ia memasak pagi-pagi seperti ini? bukankah delivery order lebih praktis?

"Na Jaemin?"

Merasa namanya terpanggil, Jaemin pun mengalihkan pandangannya sejenak.

"Udah bangun lo?"

Aera mengangguk menanggapi pertanyaan Jaemin. Lalu ia menghampiri Jaemin dan duduk di atas kursi pantry.

"Ngapain masak, Na?"

"Buat makanlah."

Jawab Jaemin masih dengan tangan yang berkutat pada penggorengan.

"Delivery order kan bisa."

"No! itu ngga sehat, Nona Yoo!"

Sahut Jaemin sembari mematikan kompor. Ia pun sibuk menuangkan hasil masakannya di atas piring. Setelah semuanya beres, Jaemin membawa makanan itu ke meja pantry tepat di depan Aera.

Nasi goreng kimchi dengan topping sosis dan kornet. Tak lupa juga dua gelas susu yang telah Jaemin siapkan.

Aera mengerjapkan matanya melihat hasil masakan Jaemin. Semenjak tinggal sendirian, jarang sekali ada yang memasakannya sarapan. Biasanya Aera selalu makan di restoran fast food menjelang ke kampus. Aera jadi sedikit terharu.

"Makan! Jangan diliatin terus.."

Ujaran Jaemin membuat Aera tersadar. Gadis itu menoleh menatap Jaemin yang saat ini juga sedang menatapnya dengan senyuman manis yang ada terukir dibibirnya.

Tampan! Bahkan dengan bare face ala bangun tidur pun Jaemin tetap terlihat tampan.

-Ganteng banget!-

What?! Apa ini?! Aera menggelengkan kepalanya untuk berusaha menyadarkan kembali pikirannya itu. Pipinya memerah. Pesona Jaemin benar-benar tiada lawan!

"Buruan di makan! Keburu dingin."

Mendengar hal itu, Aera pun segera memakan hidangan yang disiapkan Jaemin. Begitu pula dengan lelaki itu.

Keduanya saling terdiam. Entah mengapa rasanya hati Aera masih berdegup kencang melihat wajah tampan Jaemin. Ya Tuhan! sadarlah Yoo Aera. Dia itu sahabatmu!

"Ra, lo biasa pake skin care apaan?"

"Uhuuk!"

Pertanyaan Jaemin spontan membuat Aera tersedak.

"Heh? Kenapa lo?!"

Jaemin segera menyodorkan segelas susu kepada Aera. Gadis itu pun dengan senang hati meminumnya. Setelah keadaannya kembali normal, Aera pun menatap Jaemin aneh.

Normal | Na Jaemin [Complete]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora