[Sedang di Revisi] Istri Zombie Nomor Satu (第一尸妻) Bagian 1

Chapter 26: Pria Berbaju Putih

Mu Yifan tertegun mendengar suaranya.

Sial!

Dia terbungkus dalam bentuk mumi dan terkejut ada yang mengenalinya.

Mu Yifan menoleh dengan sangat kagum dan melihat seorang pria jangkung dengan pakaian santai putih berdiri di trotoar di seberang jalan menatapnya dengan mantap. 

Pria itu berusia sekitar dua puluh tujuh tahun, lembut dan anggun, dengan rambut pendek keriting coklat tua lembut dengan bulu mata kecil, dan mulut sedikit melengkung, senyumnya seperti angin musim semi, namun, mata sipit itu sedikit jahat, membuat manusia seutuhnya terlihat baik dan jahat.

Siapa orang ini?

Kebingungan melintas di mata Mu Yifan.

Ingatan di tubuh ini belum pernah melihat pria ini sebelumnya, tapi itu membuatnya ingin dekat dengan pria ini.

Pria berbaju putih berjalan di seberang jalan dan berdiri di depan Mu Yifan, menyempitkan matanya, matanya berkedip: “Kenapa kau membalut wajahmu?”

Mu Yifan tanpa sadar menjawab perkataannya, “Obat menyebabkan alergi di seluruh wajahku, jadi aku harus membalut wajahku karena takut menakuti orang lain.”

Setelah itu, dia terkejut betapa mudahnya dia menjawab kata-kata pria itu, dan untungnya, dia tidak mengatakan yang sebenarnya.

Pria berbaju putih tidak meragukan kata-katanya, mengangkat tangannya untuk menyentuh kasa di wajahnya, lalu, meraih tangan Mu Yifan dan dia berjalan ke gerbang depan vila duduk di sekitar blok, tangan yang lain menyentuh tempat yang bengkak di kaki kanan Mu Yifan dengan akurasi yang tepat.

Mu Yifan menatap tangan di pahanya dan pupilnya mengkerut.

Kuku pria itu ternyata berwarna hitam gelap, yang berarti pria itu telah menjadi zombie sungguhan.

Mu Yifan dalam hati menarik napas dari udara dingin dan mengalihkan pandangannya ke wajah pria ini, baru setelah itu dia menyadari bahwa wajah pria itu sangat pucat, garis-garis merah samar muncul di bagian dalam mata, membuat mata sipit itu semakin jahat.

Siapa pria ini?

Jelas hari kiamat belum tiba, tapi zombie sungguhan dengan kesadaran diri telah muncul.

Pria berpakaian putih itu mendongak dan bertanya, “Itu kanker tulang, bukan?”

Mu Yifan dengan cepat mengumpulkan pikirannya dan menganggukkan kepalanya.

Pria berbaju putih melepaskan tangan kirinya, yang tersimpan di sakunya, dan membalikkan punggung tangannya ke atas, memperlihatkan kuku abu-abu dan hitamnya pada pria berbaju putih.

Pria berbaju putih itu sedikit terkejut, dengan menggosokkan ibu jarinya ke kuku Mu Yifan, berbisik: “Ini baru awal April, namun berubah menjadi abu-abu kehitaman.”

Mu Yifan melihat kuku hitam pria berpakaian putih itu dan berkata, “Dokter keluargaku mengatakan alasan kuku-ku berubah menjadi abu-abu kehitaman karena kanker tulang berada di stadium akhir, aku melihat kukumu hitam, apa kau juga menderita kanker tulang?”

Dia mengarangnya secara acak, tentu saja, untuk mendapatkan gambaran tentang siapa pria berpakaian putih itu.

Pria berkulit putih melepaskan tangannya karena tidak senang mendengar berita itu: “Apa dokter keluarga yang kau bicarakan itu Li Qingtian?”

“Hmm.”

“Kau pikir kau bisa percaya apa yang dia katakan?” Pria berbaju putih mencibir, menatap mata Mu Yifan yang terbuka di luar kain kasa, dan tiba-tiba menyipitkan matanya: “Aku pikir kau sedikit berbeda dari sebelumnya.”