003-Surel

97 34 5
                                    

Jalanan menuju rumahnya sudah terlihat sepi. Yoora berjalan dengan langkah gontai menaiki tangga. Hingga sampai di lantai dua dan akhirnya sampai di depan rumahnya. Gadis itu mengecek ponselnya sebentar. Rupanya ada surel yang masuk.

Dari : hwijaeshim14@time.com

Yoora mengernyitkan dahi, gadis itu lantas mengunduh lampiran surel yang dikirim oleh Pak Shim, "Apa ini?"

"Hish!"

Matanya terbelalak, saat melihat begitu banyak halaman dokumen berupa Microsoft Word itu. Yoora menggeser satu per satu halaman, jarinya terasa pegal karena dia belum juga menemukan halaman terakhir.

Tiba-tiba saja, sebuah pesan masuk. Dia menutup surel itu, dan berganti membuka pesan.

|Pak Shim : Dokumen itu berisi bahan wawancara untuk CEO kosmetik VBeauty, Pak Kim Tae Hyung. Dan beberapa bahan wawancara lain, kau pelajari itu malam ini juga!!!

Rupanya dari Pak Shim. "Huft!" dengusnya kesal.

Dug

Suara hentakan kakinya lantaran kesal, lelaki itu benar-benar menyebalkan. Pikirnya. Bisa-bisanya dia memberikan pekerjaan di luar jam kerjanya, lagipula ini waktunya beristirahat.

"Dasar laki-laki menyebalkan!" umpat Yoora.

Dug dug dug

Hentakan kakinya lagi bergantian kaki kanan dan kiri, rasanya menjengkelkan. Yoora akhirnya memilih membuka pintu rumahnya, lebih baik segera mengerjakannya daripada harus dipecat dari pekerjaan.

Baru saja ia hendak mengarahkan tangannya untuk membuka knop pintu. Dari sudut mata kanannya terlihat samar-samar seseorang yang tengah berdiri. Yoora bergidik, dia mencoba berani. Mengumpulkan napasnya, bersiap untuk berteriak jika yang dilihatnya samar-samar adalah orang jahat.

Perlahan lehernya memutar ke kanan, dan seorang pemuda tengah bersandar di dinding tepat di sampingnya.

"Omo!"

Yoora terkejut, mata pemuda itu terpejam. Namun akhirnya terbangun mendengar suara Yoora yang terkejut. Dia akhirnya berputar empat puluh lima derajat ke kanan, dan kini berhadapan langsung dengan pemuda itu.

"Kau siapa?!" tanya Yoora lantang.

Pemuda itu menyudutkan kedua bola matanya ke atas, berpikir. Apa yang harus ia jawab, "Aku?" ucapnya lirih. Sambil mengarahkan telunjuknya pada dirinya sendiri.

"Iya kau, siapa namamu?"

"Namaku," ucapnya, berpikir tentang namanya.

"Namaku Kim, Kim. Ah iya!"

Pemuda itu tampaknya mengingat namanya. Yoora merasa lega, dia harus segera mengingat nama pemuda itu barangkali dia adalah orang jahat atau orang gila yang kabur dari rumah sakit jiwa

"Heheh," kekeh Yoora.

Gadis itu menunggu pemuda itu menjawab. Tapi dia terhenti saat mengucapkan marganya, Kim. Pemuda itu menunduk lagi, sepertinya dia masih berusaha mengingat namanya.

"Ah!" keluh pemuda itu, "Aku lupa siapa namaku. Itu kenapa aku ingin bertanya padamu," ujarnya.

Yoora hanya mengurut dahinya yang tak pusing. Lagi-lagi pemuda itu membuatnya bingung. Memakai kostum aneh dan seperti orang linglung.

"Kenapa kau mengikutiku, hah?!" tanya Yoora lantang.

"Aku juga tidak tahu, kenapa tiba-tiba aku bisa ada di sini?" jawabnya.

"Kau orang jahat, yah?!" duga Yoora.

Pemuda itu bergeleng, "Tidak, aku tidak jahat," elaknya.

Yoora membuka ponselnya, belum terlalu malam untuk membangunkan orang tidur. Dia melihat kontak pada ponselnya dan menemukan nama Choi Yeon Jun. Cucu dari nenek yang ditolong oleh ayahnya dulu.

A Boy Without Identity | Kim Nam Joon ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang