017-Sidik Jari

35 14 3
                                    

'Kematian seorang lelaki yang terjatuh dari atap sebuah bangunan menggemparkan masyarakat sekitar. Pihak kepolisian berusaha mengusut kematian lelaki berusia sekitar tiga puluhan akhir itu. Seorang opsir sempat melihat pelaku di atap gedung. Saya, Reporter Kim melaporkan dari tempat kejadian perkara.'

Boo Seungkwan mematikan kameranya begitu Yoora selesai melaporkan kejadian. Kali ini, Seungkwan bersama Yoora. Tanpa memberitahu Seungkwan, Yoora langsung menuju tempat Opsir Hwang berdiri. Gadis dengan tatapan tajam itu melihat Yoora tengah menghampiri ia.

"Apa kau reporter?" tegur Eunbi.

"Ya. Aku reporter Time News. Bisakah kau memberitahuku bagaimana ciri-ciri pelaku?" tanya Yoora.

"Aku tidak mau bicara denganmu," ucapnya lantas pergi.

Eunbi tampak kesal hingga ia memutuskan meninggalkan Yoora. Begitu ia mengingat bahwa gadis itu, adalah putri dari reporter yang telah melenyapkan bukti pelecehan yang menimpa ibunya.

"Huft!" dengus Yoora kesal. "Dia angkuh sekali," gumamnya.

Kerongkongan mengering ketika mendengar gadis itu mendengus. Hwang Eunbi selama ini mencari tahu tentang keluarga Kim Soo Hyun. Lelaki yang berjanji membantu keluarganya menyelesaikan masalah pelecehan seksual yang menimpa sang ibu. Tapi lelaki itu, dia malah menghancurkan bukti yang ia kumpulkan. Membuat ibunya depresi dan memilih mengakhiri hidup.

"Maaf, Tuan Hwang. Aku tidak bisa memberikan bukti yang kukumpulkan padamu. Aku lebih membutuhkan uang, daripada keadilan."

Ucapan lelaki bernama Kim Soo Hyun itu. Ketika ia singgah di rumahnya, masih terus terngiang di kepala. Dan sekarang, putrinya pun menjadi reporter seperti Kim Soo Hyun. "Dia tak berbeda jauh dari ayahnya. Dasar reporter korup!" umpatnya.

"Bahkan kematiannya pun tak membuatku iba sama sekali," gumam Eunbi.

Namun umpatan itu tak menggema, tak ada yang mendengar. Terus memendam dendam. Eunbi memilih pergi dari lokasi kejadian, setelah korban dibawa oleh tim forensik. Setelah ini gadis itu harus ikut dengan Detektif Min Yoongi yang menangani kasus tersebut.

***

"Opsir Hwang!" tegur Yoongi.

Gadis itu terus melamun tanpa mempedulikan dirinya sama sekali. Lelaki yang kini hanya mengenakan kaos dan jaket, duduk di tempat kerjanya. Ruangan Unit Kejahatan Kekerasan yang penuh dengan beberapa detektif lain, termasuk Jungkook yang dengan tak sopannya duduk di meja milik Min Yoongi.

"Yak! Kau turunlah!" bentak Yoongi.

Bentakan Yang langsung dihiraukan oleh Jungkook. Jungkook begitu antusias mendengar penjelasan dari Eunbi. Gadis itu mengambil secarik kertas kosong dan pensil milik Yoongi. Mencoret-coret kertas itu dan terbentuklah sketsa wajah si pelaku.

Yoongi yang penasaran menarik kertas itu dari Eunbi. Setelah melihat paras lelaki itu, Yoongi langsung mengingatnya bahwa itu adalah wajah Kim Namjoon.

"Bukankah itu Kim Nam Joon?" seru Jungkook.

"Apa kau yakin, Opsir Hwang?" tanya Yoongi.

"Aku sangat yakin. Aku melihatnya dengan jelas," ucap Eunbi.

Tanpa pikir panjang, Yoongi keluar dari ruangan. Bergegas bersama detektif lain, dan tentunya Jungkook. Ia berniat menjemput Namjoon ke rumahnya. Menuju mobil polisi yang terparkir di depan kantor polisi.

***

Tok tok tok

Ketukan pintu yang langsung mendapat respon dari pemilik rumah.  Tak perlu menunggu lama, Namjoon-lah yang membuka pintu tersebut. Yoongi yang dari tadi menggenggam borgol tanpa pikir panjang langsung memborgol tangannya. Dan Jungkook yang membawa surat perintah penangkapan menunjukkannya pada Namjoon.

A Boy Without Identity | Kim Nam Joon ✓Where stories live. Discover now