023-Rasa Terakhir

25 14 3
                                    

Sudah hampir memasuki satu tahun sejak ia tejebak di masa depan. Ingatan itu sudah pulih sejak lama. Ia sangat ingin kembali ke masa lalu. Tapi Yoora, dan sosok wanita yang sangat menyayangi dia membuatnya tak ingin kembali.

Namjoon menatap wanita yang tengah memakaikan dia dasi. Wanita yang sekarang dia panggil 'Eomma'. Sebutan untuk seorang ibu dalam Bahasa Korea. Dia adalah sosok hangat yang selalu memerhatikan dia dalam setiap gerak-gerik.

"Semenjak kau hilang ingatan. Kau jadi memiliki keahlian bela diri. Eomma saja sampai bingung," kata Dahye sambil terkekeh.

"Aku pikir... Sebelum aku hilang ingatan, aku memang sudah pandai bela diri," sahut Namjoon. Dengan mata yang menyipit dan tersenyum.

"Walikota Yoon sampai merekrutmu menjadi pengawal dia," ucap Dahye dengan perasaan bangga.

Yah. Walikota Yoon merekrut Namjoon sebagai pengawal. Karena dia berpikir jika ingatan Namjoon belum juga pulih. Saat itu, Yoora memberitahu Namjoon jika yang menyuruh Louis adalah Yoon Juyeon. Dan Yoon Juyeon sengaja merekrut dia untuk mengawasi kondisi Namjoon. Jika ingatan Namjoon kembali, maka dia akan melapor ke polisi. Bahwa dialah otak dari pembunuhan itu, pembunuh Kim Namjoon, Lee Taeyong dan Na Yu Jeong.

°~°~°

Cuaca hari ini terasa berbeda dari kemarin. Tangan itu mulai gemetar merasakan hawa dingin yang teramat. Namjoon melirik ke pintu keluar kantor Daemyung Company. Dia memang tak merasakan kematian mengenaskan itu. Sekelibat ingatan tentang dirinya dalam wujud reinkarnasi muncul dalam bayangan. Lelaki itu benar-benar mengerikan, Walikota Yoon si bedebah.

Louis, apakah ia akan muncul jika Namjoon mengikuti Walikota Yoon?

"Kim Nam Joon-ssi!" tegur Walikota Yoon.

Dia menghampiri Namjoon. Lantas pemuda itu membungkuk sebagai etika dalam menyapa orang lain. "Nee. Annyeonghaseo, Sajang-nim."

Ketua grup Daemyung Company di hadapan ia saat ini. Lelaki biadab yang sudah menyuruh seorang pembunuh berdarah dingin untuk menyiksa manusia tak berdosa. Lelaki itu lantas mendekatkan mulutnya ke telinga Namjoon.

"Kau sudah tahu, kan? Kau dibayar untuk menjadi pengawalku dan kau harus menjaga rahasia setiap perbuatanku. Jika tidak, ibumu yang akan membayarnya," bisik bedebah itu mengancam.

Dalam pikiran lelaki itu, dia hanya memikirkan hasrat birahinya. Memerkosa puluhan wanita sudah ia lakukan. Membunuhnya, menjual sel telur mereka untuk menambah pundi-pundi uang. "Aku hanya ingin kau membungkam mulutmu," ancamnya sekali lagi.

Mengibaskan coat dan masuk ke dalam mobil. Seluruh pengawal sudah tahu bagaimana biadabnya lelaki itu. Tapi mereka memilih diam karena sudah terlanjur menandatangani kontrak kerja dengan Walikota Yoon. Seorang pengawal pernah mencoba melapor ke polisi. Tapi dia tak punya cukup bukti. Sampai Walikota Yoon akhirnya melenyapkan dia. Tak ada yang tahu keberadaan mayat lelaki itu, mungkin saja Louis sudah menyingkirkannya.

Namjoon menaiki mobil di belakang itu. Bersama dengan para pengawal setianya yang lain. Ia sempat mendengar jika Walikota Yoon akan menuju tempat perjudian yang baru. Gedung yang sempat terlihat di ingatan Namjoon. Melihat dirinya dalam wujud reinkarnasi dibunuh dengan sadis.

°~°~

Pemuda dengan tudung jaket dan masker hitam yang melekat. Dia sudah berada di sana menunggu Walikota Yoon. Menanti kabar Walikota Yoon. Apakah dia sudah menemukan mangsa lagi untuknya. Louis, ini adalah kali pertama Namjoon melihat Louis.

A Boy Without Identity | Kim Nam Joon ✓Where stories live. Discover now