prolog

147 10 0
                                    

"hemm?"

Matanya menatap hutan lebat yang berada di sebrang sungai dangkal. Dan hutan gelap dibelakangnya. Perbedaan yang terlihat jelas di kedua sisi hutan.

*
*
*

Ishikawa Yunna 30 pria lajang pekerja keras dan di pecat secara sepihak oleh pemimpin perusahaan sekaligus sahabatnya. Bekerja di balik layar. Setelah kerja keras yang menaikkan nilai perusahaan, dia di pecat dengan alasan tidak menyenangkan.

Wajah tenang Ishikawa sebagai ahli teknik prangkat lunak. Dia cukup dikenal oleh beberapa koleganya. karena cara kerjanya yang terlihat santai dan dingin. seolah makan gajih buta dan hubungan baiknya dengan bos sekaligus sahabatnya. Membuat beberapa orang merasa iri dan berusaha menjatuhkannya dan memfitnahnya.

Ishikawa terlihat tenang. Rasa marahnya tidak diperlihatkan. Namun kekecewaannya pada sahabatnya. Membuatnya hanya tertawa sinis.

" aku memecatmu karena , beberapa keluhan terhadap kerjamu yang tidak memuaskan"

" begitu... !"

" apa aku salah Ishi. Aku rasa aku tidak bisa lagi memperkerjakanmu. Ada yang lebih mampu darimu. "

" hah... Kita membangun perusahaan ini bersama , kelihatannya hanya aku yang tidak berguna di sini. Baik lah. "

" heh... "

Berbalik pergi , saat membuka pintu.

" aku kecewa padamu, persahabatan kita berakhir disini. Dan jangan mencariku. Miyura" ucapnya dan menutup pintu.

Miyura yang mendengar itu hanya mendengus menghina. Meski mereka membangun perusahaan bersama tapi dialah yang mengeluarkan modal dan uang untuk semuanya. Ishikawa hanya bekerja dibelakangnya, Dia cukup menikmati hasilnya.

Berjalan cepat wajahnya tetap tenang, namun hatinya penuh dengan kemarahan, menuju meja kerjanya , Dia menatap mereka, Hanya senyum sinis, Membereskan barang barangnya Memasukkannya kedalam kardus Tanpa perlu basa basi.

Dia duduk sejenak, Mereka yang melihat berbisik dan mengejeknya, Bullyan di perusahaan sudah menjadi makanan sehari-harinya, Meraih smartphone Memberikan pesan singkat pada beberapa kolega setelahnya.

" bagus , yang tidak berguna akhirnya pergi" ucap sinis cukup keras.

Apa Ishikawa tersinggung, Dia hanya membalas dengan sinis.

" sebentar lagi giliranmu pergi. Saat aku pergi , kau tidak bisa melimpahkan kesalahamu padaku lagi, bukankah itu menguntungkanku." pergi dengan kardus penuh barang -barangnya.

" dan kalian , terima kasih atas perbuatan kalian. Akhirnya aku terlepas dari tanggung jawab." ucapnya pergi.

Beberapa mencaci maki dengan sikap angkuh Ishikawa, Beberapa hanya diam.

.

Di luar gedung.

" sialan.." makinya. " sebaiknya aku pulang. Ah aku lupa. Aku juga harus menarik separuh sahamku. "

Tuut tut

"ngh?... Ya. Ishikawa disini!, Mr J .?" berjalan pergi menuju halte bus.

" kau sepertinya membaca pesanku. Sayang sekali , apa boleh ?... Benar saham itu naik saat ini. Ya. Sampai jumpa Mr J." memandang ponselnya. Merasakan berat kardus membuat tangannya mati rasa.

Selama perjalanan menuju halte bus. Tidak kurang 15 panggilan. Telpon.

" hah... " desahnya. " kurasa aku akan bersantai sejenak." merenung di halte bus. " sungguh lucu berakhir seperti ini. "

{Original Story }  Isekai to YunnaOn viuen les histories. Descobreix ara