kota

80 6 0
                                    

" uaaaaak... Uakk!!"

Memuntakkan isi perut yang kosong.

' apa kau baik-baik saja.?'

Mereka tiba di bukit di pinggir hutan. Bukit itu dapat melihat seluruh kota di dalam benteng serta jalan utama. Dimana pintu masuk utama yang di jaga ketat beberapa penjaga.

" uaaak... Sial aku pikir akan ... Sial... Itu kecepatan ... Apa aku menaiki pesawat jet. Uaaak. Perutku. Ini seperti membuatku trauma. " keluhnya dalam keadaan pucat.

' ini untuk membuatmu terbiasa. '

" 10 menit... 10 menit... Kau berlari seperti . ... Sial pikirkan berapa cepat itu. Belum lagi... Monster sialan ... " gerutunya mengingat perjalanannya.

Dalam berjalannya dia menyusuri hutan dengan Husky. Mereka bertemu Monster ular raksasa. Yang tiba-tiba menyerang. Melihat ular seukuran gedung kantornya. Terlebih itu adalah ular. Yunna memiliki pengalaman buru tentang ular saat masih kecil. Hingga tanpa sadar dia berteriak mengatakan .

* " aku memiliki kenangan buruk dengan hewan melata . Sial Aku *harap kau mati saja".

Dan ular itu mati begitu saja saat siap menyerang mereka.

Husky yang siap bertarung hanya bisa diam. Meski terkejut dia masih bisa memikirkan beberapa hal.

* ' simpan monster itu di ruang penyimpananmu. Kita bisa menjualnya di kota nanti.'

* " apa?... Ular itu!. Yang benar saja." meski mengeluh Yunna masih menurutinya. Selama dia tidak menyentuh ular itu tidak masalah baginya.

Kemudian setelahnya Husky memperbesar ukurannya sebesar kuda Dan Yunna naik duduk di punggungnya yang lembut.

Yang terjadi setelahnya bisa ditebak

' kau dapat memulihkan dirimu dengan memakan sepotong buah itu' santainya.

Wajah mengerutu Yunna terlihat. Meski rona pucat tidak bisa disamarkan. Mengeluarkan apel dari ruang penyimpanan Dan tanpa ragu mengigitnya dalam ukuran besar.

" em manis.. Renyah..em.. Lembut.. Enak... " ucapnya.

Setelah memakan satu gigitan tubuhnya kembali pulih dan bertenaga.

" em? Aku merasa lebih baik. Aku hampir saja melupakan kasiat buah Apelon. "

'Apelon!?'

" benar , ku beri nama Apelon. Apel sebesar melon. *Apelon. "

sekarang buah itu bernama Apelon. Buah legenda dan mitos dari dunia ini. Karena kasiat buah yang terdengar mustahil. Entah sadar atau tidak Yunna menghubungkannya dengan takdir dunia ini.

" aku sudah pulih , sebaiknya kita ke jalan utama. Dan apa kau akan tetap seukuran ini. Mereka mungkin akan takut pada serigala besar sepertimu".

' hahaha mereka memang harus takut. Aku adalah Fenrir yang agung.' bangganya.

Memutar matanya malas. " heh... Yang ku tahu Fenrir yang agung hanya pemabuk dimataku" ucapnya tidak percaya, berjalan menuruni bukit.

' heng!... Kau akan tahu kehebatan yang agung ini' memperkecil ukurannya dan berlari mengejar.

Jalan utama.

" hah... Hah... Sial. Sepertinya aku melemah." keluar dari hutan dengan nafas lelah.

" sial aku harus mengembalikan tubuh kebanggaanku. " keluhnya.

Karena menjadi muda kembali, dia yang 30 tahun dan dia yang 15 tahun sedikit berbeda. Tubuhnya sedikit kurus dan jarang berolahraga. Dan Yunna masih mengerutu tentang kecerobohannya. Meski begitu dia tidak bisa menarik kata-katanya kembali karena dia mengatakan keabadian. Jadi Yunna itu abadi tidak bisa mati dan hidup selamanya. Kecuali dia mengharapkan kematiannya.

{Original Story }  Isekai to YunnaWhere stories live. Discover now