kembali ke kota

68 8 1
                                    

Hari ke 3 setelah kunjungan sebelumnya. Kali ini Yunna tiba tanpa terburu-buru. Karena dia sendirian , Husky saat ini mengurus sesuatu.

Sebelum pergi Yunna memetik beberapa tanaman herbal yang ditemukannya. Dia berpikir untuk menukarnya dengan uang nanti. Memasukannya kedalam tas belanjaan dan menyimpannya ke dalam tas penyimpanan.

Mereka mengantri masuk seperti sebelumnya. Bahkan rombongan kereta pedagang serta karavan antri lebih panjang dari sebelumnya.

Saat gilirannya.

" nak kau datang lagi?" sapa paman penjaga. yang mengenali Yunna, paman penjaga memiliki kesan terhadap Yunna, karenanya dia mengingatnya.

" paman. Terima kasih untuk sebelumnya. " hormatnya dan memperlihatkan plat izin masuk sementara.

" hahaha itu bukan masalah. Masuklah, nikmati harimu" tawa ramah paman penjaga.

" terima kasih paman. " . Melambaikan tangan dan berlari masuk.

" dia tidak bersama Familirnya?" gumam kapten Quey.

Yunna memilih pergi ke Gulid petualang terlebih dulu.

Memasuki bangunan Gulid petualang. Lobby terlihat ramai dengan hadirnya para petualang. Yunna yang masuk dengan penampilan biasa sedikit menarik perhatian.

"Ku dengar Priest kota suci mencari Saint. " ucap petualang berpakaian pendeta.

" apa itu berhubungan dengan energi Mana yang kurasakan 2 hari lalu" ucap petualang berpakaian jubah penyihir.

" itu kabar yang kudengar."

" hem... Apa, yang kudengar bahwa kerajaan Hareds memanggil pahlawan dari dunia lain untuk memulai perang." sinis pria mengenalan armor.

" jika benar ini akan menjadi pembantaian. Mereka selalu ingin memulai perang sejak lama." geram demi-human.

Yunna yang lewat hanya mendengarkan. Dia terus melangkah menuju meja Resepsionis.

" apa kau mendapat info tentang siapa yang membunuh monster Gorgolian Snakedragon?" suara itu cukup dekat. Dia pria tinggi dan tampan wajah tirus dengan telinga runcing. Dia adalah ras Elf. Berdiri di samping Yunna .

" maafkan kami info tentang siapa yang mengalahkan monster itu hanya wewenang tingkat atas yang memilikinya." ucap Nona Resepsionis

" permisi nona... Bisakah aku menjual tanaman ini." mengeluarkan tas belanjaannya dan meletakkannya di atas meja. "

Nona Resepsionis mengenal Yunna. " tentu, saya akan memeriksa tanamannya " ucapnya ramah. " Meei panggil Maneger Dwery." perintahnya pada penjaga magang.

" baik" patuhnya dan masuk kedalam.

Elf itu sedikit memperhatikan Yunna. Dia merasakan sesuatu dari Yunna. Matanya terlihat terpaku sesaat.

Nona Resepsionis menghitung jumlah tanaman , mengingat pengalaman sebelumnya. Yunna telah memilahnya dan mengikatnya sesuai jenisnya agar mempermudah.

Maneger Dwery tiba setelah penghitungan. Melihat Yunna dia dengan cepat menyambutnya. Dan membawanya keruangannya.

Didalam ruangan Yunna tidak terkejut dengan Ketua Gulid yang terlihat gagah.

" nak kau datang ! Duduklah, Dwery siapkan teh dan cemilan." Yunna hanya mengangguk.

Di sisi meja terdapat 2 peti yang bahkan lebih besar dari sebelumnya. Ketua Gulid mengeluarkan kantong kecil dan meletakkannya di atas meja.

" didalam kantong ini satu mata Gorgolian milikmu. Dan dua peti itu sisa pembayarannya " memulai uruasannya tanpa berbelit.

{Original Story }  Isekai to YunnaWhere stories live. Discover now