4

307 49 14
                                    

Yifan berjalan dengan santai ke kelasnya sambil menggenggam erat tali tas ransel yang menggantung di kedua bahunya. Dibilang semangat berangkat kelas, tidak juga. Ia hanya bahagia kalau melihat suasana lorong kampus yang selalu memberinya ingatan nostalgia itu. Sebentar lagi ia akan lulus, tidak ada salahnya kan menikmati waktu-waktu terakhirnya di kampus dengan hati yang berbunga-bunga begini?

Ia memasuki ruang kelasnya, namun yang ia dapati di dalam sana justru kerumunan teman-teman sekelasnya yang sepertinya tengah berebut tempat untuk melihat pengumuman yang tertempel di mading kelas. Dengan wajah heran, ia melangkahkan kaki ke sana dan sedikit berjinjit untuk ikut melihatnya. Tapi karena dorongan teman-teman di sebelahnya, ia tak bisa melihatnya dengan jelas dan hal itu membuatnya mendengus.

"Ih, ada apa, sih!? Gantian, dong!" serunya dengan kesal.

Tapi tampaknya suara kerasnya itu tak berpengaruh sama sekali.

"Yifan!"

Yifan menoleh dan dilihatnya Fumi melambaikan tangan ke arahnya sambil duduk di meja sudut. Tanpa mengulur waktu, Yifan langsung menghampiri temannya itu.

"Itu ada apa'an, sih? Kok pada bar-bar gitu? Nilai praktek keluar?" tanyanya sambil ikut mendudukkan diri di sebelah Fumi, mengamati teman-teman sekelasnya yang masih saling mendorong dengan heboh di depan papan mading.

Beberapa dari mereka terlihat memekik, beberapa lainnya terlihat mendesah tidak suka. Alhasil Yifan mengasumsikan kalau nilai praktek mereka minggu lalu pasti sudah keluar.

"Bukan. Itu berita pemilihan kelompok untuk project penelitian kita nanti."

Kedua mata Yifan yang sudah bulat itu semakin membulat lebar.

"Loh? Hari ini gak ada kelas?" tanyanya.

Fumi menggeleng.

"Tuh, diganti dengan pengumuman itu."

"Terus tugas penelitian kita?"

"Informasi menyusul." balas Fumi sambil menunjukkan jempolnya.

Yifan melirik sekilas ke arah jempol Fumi tersebut, sebelum akhirnya kembali mendengus.

"Padahal aku sudah rela ngambil sample obat jauh-jauh ke ruang UKS." gerutunya.

Ia terdiam sebentar, lalu sadar akan sesuatu. "Eh, terus anggota kelompoknya? Aku dengan siapa, dong!?"

Ia langsung meloncat turun dari meja yang didudukinya, bermaksud ingin kembali melihat papan mading, tapi Fumi sudah terlebih dulu menahan tangannya.

"Kau sekelompok denganku." seru Fumi.

Dan sedetik kemudian, Yifan berteriak senang sambil meloncat-loncat kecil dengan tangan yang menggandeng tangan Fumi. Memang tak ada yang lebih menyenangkan dari sekelompok dengan sahabat sendiri di saat tugas kuliah begini.

"Cie, seneng banget kelompokan sama aku." goda Fumi, dan Yifan hanya menjulurkan lidahnya.

Ia kembali duduk manis di samping temannya itu.

"Cuma berdua aja, nih?" tanyanya.

"Enggak, lah! Kita bertiga."

Yifan mengernyitkan dahinya.

"Yang satu siapa?"

Fumi mengendikkan bahunya.

"Seseorang bernama Zhang Zhenyuan?"

Red Organdy | WenXuan - Zhenyuan ✔Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ