11

352 42 18
                                    

"Kenapa tiba-tiba jadi sok perhatian gini?"



Zhenyuan terdiam sejenak. Ia juga bingung kenapa dirinya jadi perhatian begini. Hanya saja, tanpa alasan spesifik rasa tersebut muncul menggerogoti tubuhnya.

"Hanya ingin saja."

Yifan kembali mendengus mendengarnya.

"Cih, alasan macam apa, tuh." serunya.

"Lagipula, sudah kukatakan kalau perempuan itu tak baik pulang larut malam. Apa kau tak takut dengan vampire yang mungkin saja akan menyerangmu, huh?"

"Lalu kau sendiri apa? Jangan-jangan kau justru vampire yang sedang menjebakku. Ngaku!"

Zhenyuan mendengus.

"Gak ada untungnya untukku menjebakmu. Kalau memang aku vampire, buat apa aku repot-repot melakukan ini semua sedangkan dijalanan saja banyak sekali target tinggal ambil?"

Yifan menoleh ke arah Zhenyuan. Ia bisa melihat raut serius di wajah yang tengah sibuk menyetir itu. Ini adalah pertama kalinya Yifan melihat wajah serius dari seorang Zhenyuan yang biasanya sangat sulit serius. Lama Yifan terpaku, membuat Zhenyuan mau tak mau ikut menoleh karena merasa tak nyaman terus diperhatikan.

"Apa? Aku tampan, ya?"

"Idih!"

Yifan langsung tersadar dan sempat memukul lengan Zhenyuan dengan keras sebelum kembali menyibukkan diri dengan memandangi jalan lewat jendela.

"Bahkan ibuku pun tak sepeduli itu untuk terus mengingatkanku pamali kuno tersebut." lirih Yifan.

"Sebagai laki-laki, kepedulianku jelas berbeda dengan ibumu yang seorang perempuan. Karena laki-laki memiliki intuisi untuk melindungi seorang perempuan."

DEG

Dan detik itu juga, Yifan bisa merasakan jantungnya berdetak dengan begitu menggila di dalam rongga dadanya, mengalirkan darah yang begitu panas hingga ke wajahnya. Dengan erat ia memejamkan matanya dan mencoba menahan diri untuk tetap tenang meski kupu-kupu ajaib di perutnya seolah mendorongnya untuk berteriak.

Begitu sampai di depan apartemennya, Yifan langsung keluar dari mobil.

"Makasih." lirih Yifan sambil memalingkan wajahnya ke arah jalanan.

Zhenyuan tersenyum simpul saat melihat tingkah Yifan tersebut.

"Akhirnya seorang Zhang Yifan bisa mengucapkan terimakasih."

Yifan sontak mendelik.

"Aku masih punya sopan santun, ya."

Dan Zhenyuan hanya terkekeh pelan. Ia memperhatikan Yifan yang dengan tergesa-gesa masuk ke dalam kamar apartemennya. Sesaat setelahnya, ia menggenggam erat stir mobil, menyenderkan kepalanya di sana. Ia tak akan munafik hanya untuk menyadari apa arti dari perasaannya selama ini.

"Aku benar-benar jatuh cinta, ya." gumamnya sambil tertawa pelan.

Bagaimanapun, status mereka sangatlah berbeda. Dirinya adalah kaum werewolf, sedangkan Yifan adalah manusia normal. Ketika untuk pertama kalinya ia merasa jatuh cinta, sayangnya justru jatuh kepada makhluk yang salah.

*****

Malam purnama di musim panas, langit terlihat begitu terang dengan udara hangat yang menenangkan setiap orang. Tapi tidak untuk Yaxuan. Ia justru merasa sesak dengan udara musim panas yang terasa terlalu panas menjerat hatinya.

Red Organdy | WenXuan - Zhenyuan ✔Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz