21

264 29 11
                                    

BRAK



Xiaotang menggebrak meja, lalu pergi begitu saja dari ruang tamu meninggalkan Chengxin, Yaowen, dan Yaxuan yang duduk mematung di dalam keterkejutan mereka.

"Sudah kubilang untuk tak berurusan lagi dengan Yan Haoxiang, kenapa batu sekali, sih?"

Chengxin hanya bisa menunduk begitu suara Xiaotang terdengar samar-samar di telinganya. Ia datang untuk menemui Xiaotang dengan maksud meminta tolong, setelah kemarin baru saja terjadi tragedi berdarah antara Zhenyuan dan dirinya akibat grup keluarga vampire milik Yan Haoxiang. Tapi yang terjadi, reaksi kakak Yaowen tadi sungguh membuatnya sedikit takut. Chengxin jadi merasa campur aduk sekarang.

"Sudahlah, ge. Xiaotang jie pasti hanya terkejut dan khawatir saja. Aku yakin dia pasti akan melakukan sesuatu." seru Yaowen.

Ia kemudian menoleh ke arah Yaxuan dan menggenggam tangan sosok tersebut dengan lembut. Yaxuan mendongak, dan hanya senyum samar yang dilihatnya di wajah tegas Yaowen. Yaowen merasa sedikit khawatir dengan Yaxuan. Ia takut apa yang menimpa Zhenyuan juga akan berimbas pada keluarganya juga, terlebih Yaxuan.

Yaowen kembali menoleh ke arah Chengxin. Kakak sepupunya itu terlihat begitu bingung. Ia paham, sosok itu tak hanya mengkhawatirkan keluarga atau kerabatnya...-

... tapi juga sosok lain.



"Memikirkan Ma Jiaqi?"



Chengxin menoleh, dan wajahnya yang sendu kini terlihat semakin sendu saat nama kekasihnya itu disebut. Ia kembali menunduk dan menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya. Melihat itu, Yaowen langsung merangkul pundak Chengxin dan mengusapnya dengan lembut.

Yaxuan hanya terdiam. Ia tak tau apa yang tengah terjadi di antara mereka, atau siapakah Ma Jiaqi itu. Yang jelas, ia berharap bahwa semuanya akan berakhir baik-baik saja. Semoga bulan purnama musim ini sama seperti bulan purnama musim lalu yang sanggup membasuh semua rasa sakitnya, begitu juga rasa sakit orang-orang yang ada di dekatnya kini.

*****

Sudah dua hari sejak kejadian mengerikan tersebut, Yifan akhirnya bisa kembali ke emosi normalnya. Tapi mau bagaimanapun, tetap sulit baginya untuk tak khawatir saat kini dihadapkan dengan tubuh Zhenyuan yang tak sadarkan diri di ranjang rumah sakit dengan penuh perban. Tubuhnya merosot di kursi tunggu yang ada di sebelah ranjang. Ia menggenggam tangan Zhenyuan dengan begitu erat sambil menangis tersedu-sedu. Sakit. Hatinya terasa begitu sakit.

"Ma- maafkan aku, hiks. Maafkan aku." lirih Yifan.

Ia tak akan membohongi perasaannya lagi. Ia tak akan lari karena keegoisan dan gengsinya lagi. Ia tak ingin semua menjadi semakin terlambat karena keraguannya sendiri.

"Aku mencintaimu, Zhang Zhenyuan. Kumohon bangunlah."





"Aku tau."

DEG




Red Organdy | WenXuan - Zhenyuan ✔Where stories live. Discover now