26

374 28 16
                                    

"Cheers~"

TING!

Yaxuan, Yaowen, Zhenyuan, dan Yifan sama-sama menempelkan gelas beer mereka di gelas satu sama lain.

"Hahh, inilah hidup." seru Zhenyuan sambil memasukkan sepotong dimsum ke mulutnya.

"Sayang sekali Fumi tak bisa datang." keluh Yifan dengan wajah cemberutnya.

Jujur saja, ia sedikit kecewa saat temannya itu mengatakan kalau ia tak bisa ikut acara liburan mereka karena ada urusan di kampus keesokan harinya. Mahasiswa sibuk memang beda, ya.

"Benar, jadi agak sepi." timpal Yaxuan.

"Seharusnya kita ajak Chengxin ge." tambah Yaowen.

"Tak perlu repot-repot. Dia bisa pergi sendiri dengan Ma Jiaqi." balas Zhenyuan.

Yifan yang tak paham hanya bisa mengernyit bingung.

"Siapa mereka?"

"Ah, Chengxin adalah kakak sepupuku dan Ma Jiaqi adalah pacarnya." jelas Yaowen dengan santainya.

"Tapi... Keduanya seperti nama laki-laki?"


"Ya karena mereka berdua memang laki-laki."


Yifan membulatkan matanya karena merasa sedikit kaget. Tidak perlu jauh-jauh, bahkan kini di depannya saja ada sepasang gay. Tapi tetap saja, ia masih merasa kaget saat mengetahui kalau ternyata hubungan sesama jenis begitu memang banyak diluar sana.

"O- ohh~"

Yifan mengambil ponselnya dan menyandarkannya di kotak tissue.

"Video call dengan Fumi, yuk." ajaknya sambil tersenyum lebar.

Ia menggeser tombol panggil, menunggu beberapa saat sampai wajah Fumi dengan masker hitamnya tiba-tiba muncul di layar.

"Hola, Yao Fumi~" sapa Yifan.

'Oh? Yifan?'

Untuk sesaat, Fumi terlihat bingung karena menyadari ada orang lain di sana. Setelah sadar siapa orang-orang tersebut, dengan segera ia menutup kamera ponselnya.

'AISH! ZHANG YIFAN SIALAN! KENAPA ADA MEREKA DI SANA!?'

Dan yang lain pun sontak tertawa terbahak-bahak saat mendengar teriakan Fumi dari seberang sana.

"Apa-apaan itu dengan wajahmu, Yao Fumi? Apa wajahmu jadi gosong?" tawa Zhenyuan.

'Diam, kau, monyet!'

Lagi, mereka tertawa bersama.

"Udah, udah. Ngobrol, yuk. Berhubung kau tak bisa ikut, jadi dengan baik hati aku menelponmu agar kita bisa quality time bersama-sama. Kapan lagi kumpul dengan sahabat begini, kan?" seru Yifan.

'Iya, juga, sih.'

Dalam sekejap, mereka semua terhanyut dalam obrolan ringan yang penuh gelak tawa sambil menikmati hidangan malam mereka. Beruntung saja, cafe hotel tempat mereka menginap cukup sepi jika sudah memasuki tengah malah begini, sehingga mereka tak perlu terlalu sungkan untuk tertawa lepas dan bercanda-canda.


Yaxuan meneguk beernya setelah puas tertawa akibat ulah Zhenyuan dan Fumi. Tapi, tiba-tiba saja ia merasakan sesuatu yang seolah menusuk jantungnya, membuat darahnya yang terasa mendidih menyebar ke seluruh inchi tubuhnya.

Red Organdy | WenXuan - Zhenyuan ✔Where stories live. Discover now