14

302 39 13
                                    

"Apa kau tau keluarga Song?"

Kedua mata Mr. Liu dan Mrs. Liu sedikit membulat saat mendengar marga tersebut.

"Keluarga Song? Maksud ayah, keluarga Song yang itu?" tanya Mr. Liu sedikit memastikan.

Sang kakek mengangguk.




"Song Yachen dan Song Linxuan, bukankah mereka berdua sahabat dekatmu?"




'Sahabat!? Siapa? Kedua orang tua Yaxuan?'

Yaowen cukup terkejut saat mengetahui fakta tersebut.

"Song Yaxuan, mate Yaowen adalah anak satu-satunya dari dua sahabatmu itu."

Mr. Liu bisa merasakan tubuhnya melemas. Sedangkan Mrs. Liu hanya menutup mulutnya dengan kedua telapak tangannya karena masih merasa begitu terkejut.

"Dunia memang sempit, ya." komentar Xiaotang.

"Bukan dunia yang sempit, tapi karena adikmu dan orang itu memang sudah diikat oleh takdir sejak mereka kecil."

Yaowen kembali terkejut.

"Dajia, anakmu adalah satu-satunya di clan keluarga Liu yang diikat oleh bonding dengan keluarga Song. Kau tidak bisa memisahkan mereka." seru sang kakek.

"Ya Tuhan." lirih Mrs. Liu.

Ditatapnya sang suami yang duduk dengan lemas di sebelahnya. Suaminya itu pasti tengah diserang syok yang luar biasa. Ia tau seberapa dekat sosok itu dengan kedua orang tua Song Yaxuan. Bahkan saat dua orang itu meninggal karena perang beberapa tahun lalu, suaminya itu terlihat seperti orang depresi yang kehilangan saudaranya sendiri. Dan sekarang, setelah tau fakta kalau ternyata anak sahabatnya tersebut adalah mate anaknya sendiri, ia pasti tengah dirundung perasaan yang campur aduk.

"Jadi anak Yachen dan Linxuan adalah seorang laki-laki... Kenapa mereka tak pernah memberitahuku tentang ini?" lirih Mr. Liu.

Beberapa detik kemudian ia menatap Yaowen yang masih terdiam.

"Yaowen."

Sontak Yaowen mendongak. Ditatapnya wajah sang ayah yang entah kenapa jadi terlihat begitu tenang, tapi juga penuh kepiluan.

"Jaga dia."

Kedua mata Yaowen membulat.

"Jaga matemu itu, jangan sakiti dia. Kedua orang tuanya sudah melindungi kita, dan sekarang saatnya kita melindungi dia."

Dalam sedetik, Yaowen merasakan beban yang ada di hatinya terasa lenyap begitu saja. Apakah ini artinya sang ayah sudah bisa menerima dirinya dan Yaxuan? Yaowen merasa tak percaya.

"Dengar, Yaowen. Itu adalah permintaan ayahmu." seru sang kakek.

Sontak Yaowen menganggukkan kepalanya dengan semangat.

"Tentu! Aku pasti akan menjaga dan melindunginya."

Melihat wajah adiknya yang nampak bahagia dalam sekejap membuat Xiaotang pun tak bisa menahan senyumannya. Dirangkulnya Yaowen dan diusaknya dengan gemas rambut sosok itu.

"Syukurlah, Yaowen." bisiknya.

Dan Yaowen hanya bisa menoleh sambil menunjukkan senyuman manisnya. Sebuah senyuman yang dimata Xiaotang tetaplah sama menggemaskannya dengan dulu meski kini sosok itu sudah begitu besar.

Red Organdy | WenXuan - Zhenyuan ✔Donde viven las historias. Descúbrelo ahora