10

361 43 13
                                    

"Our vampire lord, Yan Haoxiang. Long time not see~"

Zhenyuan meremat pelan pundak sosok itu yang dengan segera langsung ditepis oleh sang pemilik.

Sosok itu, Yan Haoxiang, salah satu keturunan dari pemimpin kaum vampire yang dulu sempat bermasalah dengannya. Zhenyuan sendiri pun tidak sudi bila disuruh mengingat-ingat kembali peristiwa memuakkan antara dirinya dan sosok pucat itu. Tidak akan pernah sudi.

"Kau, aku tak ingin berurusan lagi denganmu. Jadi lebih baik kau cari saja perkara ke orang lain. Aku sudah tak minat meladenimu lagi." seru Zhenyuan.

Haoxiang sedikit tersenyum mendengarnya.

"Begitupun aku. Untuk apa aku mengulangi masa lalu?" balasnya.

Zhenyuan masih menatap tajam kedua mata merah sosok di depannya itu. Meski bilang begitu, Zhenyuan tau kalau sosok di depannya ini pasti sedang menyimpan sesuatu.

"Kupegang omonganmu, Yan Haoxiang."

"Sure."

Haoxiang mengendikkan bahunya, lalu berlalu begitu saja menembus kegelapan malam.

"Nice to meet you again, Prince Zhang~"

Zhenyuan hanya terdiam. Tanpa sadar ia mulai merasa cemas. Kehadiran sosok itu sama sekali bukan perkara baik, apalagi setelah sekian tahun berlalu dan ia kembali menampakkan batang hidungnya. Zhenyuan pun mulai merasa tidak nyaman. Ia semakin mengkhawatirkan Yifan.

'Hmmm, gawat juga, nih.'

*****

Sore itu, Yaowen sengaja melangkahkan kakinya menuju perpustakaan kampus demi menjawab berbagai rasa penasarannya. Ya, semenjak beberapa waktu lalu Chengxin dan Zhenyuan secara bersamaan mengatakan padanya perihal bonding, Yaowen jadi ingin memastikannya sendiri apakah yang terjadi antara dirinya dan Yaxuan memanglah karena ikatan atau hanya kebetulan semata yang terlalu cantik saja. Ia ingin meminjam beberapa buku mengenai bonding dan mempelajarinya sedikit. Katakanlah ia sangat terlambat karena mempelajari hal tersebut di usia 24 tahun. Sejujurnya ia memang tak pernah tertarik dengan hal-hal rumit seperti ini, tapi kalau sudah mengalaminya sendiri begini, mau tak mau ia harus mengetahuinya.

Hampir pukul 6, dan perpustakaan sudah mulai sepi. Di lantai pertama, ia hanya melihat beberapa mahasiswa di meja baca dan dua penjaga perpustakaan yang sedang asik entah bermain apa di komputernya. Ia melangkahkan kakinya menaiki tangga menuju lantai 2, tempat dimana buku-buku penting semacam ensiklopedia terdapat. Tak beda jauh dengan lantai 1, lantai 2 juga sudah sangat sepi, bahkan ia tak melihat ada seorang pun di sana. Hanya gorden putih yang bergerak-gerak tertiup angin sore sajalah satu-satunya objek yang bergerak sejauh mata memandang. Demi menghemat waktu, Yaowen langsung menelusuri rak demi rak untuk menemukan buku yang dicarinya.

Dua rak telah dilewatinya, dan ketika ia tiba di rak ketiga, matanya tanpa sadar melihat seseorang yang sedang duduk termenung di salah satu kursi baca. Tadi ia tak menyadari sosok tersebut karena area disana cukup berada di pojok ruangan dan terhalang rak buku. Awalnya Yaowen tak mau peduli dan memilih melanjutkan acara pencariannya, tapi setelah diperhatikan dengan seksama, Yaowen mulai menyadari kalau sosok tersebut adalah Yaxuan, sang mate yang sedang berusaha ia dekati.

Melihat ada kesempatan untuk kembali mendekati sosok itu, Yaowen memilih melupakan sejenak tujuan awalnya dan mendekati Yaxuan.

"Hey."

Yaxuan yang tengah melamun menatap keluar jendela sontak menoleh. Ia sangat terkejut saat melihat Yaowen tiba-tiba ada di depan matanya. Bayangan akan ingatan bagaimana ia dan Yaowen pernah melakukan mating bersama kembali memenuhi otaknya. Karena rasa gugup yang tak tertahankan, Yaxuan segera membenarkan kacamata baca yang dipakainya, membereskan buku-bukunya dan langsung bangkit tanpa mengatakan apapun. Sedangkan Yaowen yang melihat gelagat tersebut sudah cukup siaga untuk menarik lengan Yaxuan.

Red Organdy | WenXuan - Zhenyuan ✔حيث تعيش القصص. اكتشف الآن