10

17 1 0
                                    

"BBBBIIINNNTTTAAAANNNNGGGG" suara siapa lagi kalo bukan Fasya yang mirip toa ini.

"Kamu tuh dateng mbok ya salam dulu kek, gak teriak-teriak gitu"

"Masih sibuk ya?"

"Nih mau selesai, tunggu diruang tamu aja"

"Iya deh" Fasya melenggang pergi, sedangkan Bintang melanjutkan menata rotinya di bakery.

Fasya sibuk memainkan ponselnya, melihat Bintang tiba dengan membawa strawberry milk dan cookies. "Emang ya, enak banget punya temen punya bakery. Jajan enak tinggal minta" Fasya mencomot cookies yang barusan diletakkan di meja.

"Ini bayar belakangan" kata Bintang, seketika Fasya mendelik.

"Pelit amat"

"Ada apa kesini?"

"Aku galau tauuuuu Bintaaanngggg"

"Galau sama engga kamu sama aja deh" 

"Apanya yang sama?"

"Mulutnya tetep kek toa"

"Ish, yuk keluar kemana gitu, aku pengen cerita juga sambil jalan-jalan"

"Oke, aku ganti baju dulu"

"Oke, GPL"

"Apa GPL?"

"Gak Pake Lama"

"Ahelah" Bintang pun pergi meninggalkan Fasya yang menikmati hidangan yang diberikan.

15 menit berlalu dan Bintang pun datang dengan baju yang sudah berbeda. "Yuk"

"Udah? yuk" Fasya langsung berdiri dan bersemangat. Mereka memutuskan untuk membeli ice cream dilangganan Bintang. 

"Mau cerita apa?"

"Gak tau, aku ngerasa sekarang Bimo kaya seenaknya gitu tang, suka datang dan pergi"

"Ya dia bilang nugas lah, keluar sama temen lah, apalagi sekarang sibuk banget sama UKM nya"

"Terus? itu kan hal positive, kenapa kamu larang?"

"Ya gak gitu, dia kabarin pas malem banget, sedangkan aku udah ngantuk, jadi komunikasi kita kurang. Kamu kalo jadi aku harus gimana?"

"Ya gak gimana-gimana"

"Ih serius Bintaaanngggg"

"Aku gak tau, hubunganku sama Alam itu kaya gimana, kita emang gak pacaran tapi saling percaya satu sama lain"

"Nasib kita sama gak sih Bintangggggg" suara Fasya yang merengek itu membuat mbak penjual ice cream menggeleng sambil tersenyum.

"Aku pernah ragu sama dia, karna sikap dia membingungkan. Dia berkabar pagi, aku bales kan tuh, terus dia balesnya sore kalau engga ya malem, ya siapa yang gak kesel coba? pendekatan macam apa?"

"Ih aku juga gitu"

"Tapi sya, aku pernah ditampar oleh sebuah kejadian dan omongannya sendiri"

"Gimana?"

"Waktu itu 3 hari dia  ngilang, gak ada kabar sama sekali, dan sebenernya aku penasaran dia kemana, tapi aku nahan dan berfikiran dia lagi sibuk. Setelah 3 hari itu dia hubungin aku, katanya dia abis jatuh dari motor, badannya memar dan ada luka di telapak tangannya jadi susah buat digerakkin. Siapa sih yang gak kaget dia kaya gitu? 3 hari lagi gak kasih kabar"

"Terus sekarang gimana?"

"Udah sehat lah, itu sebulan yang lalu"

"Terus terus"

"Terus terus mulu"

"Udah ah lanjut napa si"

"Ya akhirnya dari kejadian itu aku sadar dan gak pernah curiga, aku nyoba memahami dia. Bahwa dunianya bukan hanya aku aja, dia punya kuliah, tugas, teman, keluarga, apalagi sekarang dia sibuk cari pekerjaan. Aku udah gak khawatir dia kemana dan dimana. Dia tipe orang yang gak mau aku khawatir sya, tapi gimanapun juga aku tetep ada perasaan was-was sama dia. Dia kalo ditanya gak pernah jawab, maka dari itu aku biarin dia cerita atas kehendaknya sendiri. Aku gak pernah maksa dia mau cerita segala hal, tapi dia selalu cerita banyak hal yang jawabannya itu sesuai sama pertanyaan yang ada di otakku. Aku gak paham, kenapa dia kaya bisa baca pikiran orang"

"Alam keren" ucap Fasya sambil mengacungkan jempolnya.

"Apaan keren, jengkelin iya"

"Terus aku harus gimana ya Bintang, aku kaya sama dia tuh gak jelas mau kemana ranahnya, aku pernah nanya pun dia masih gak mau jawab"

"Sya, jangan negative thinking dulu. Mungkin dia ada alasan tersendiri kenapa dia gak mau jawab perihal hubunganmu sama dia. Tipe cowok kan banyak sya, gak seharusnya kamu samain dengan yang lain, kalo emang dia karakternya cuek terus kamu tuntut seperti cowok pada umumnya itu perihal yang susah, lagian kan dia butuh waktu buat adaptasi sama kamu, atau terbuka sama kamu. Dulu aku sama Alam juga gitu, bahkan awal kita ketemu jarang buat ngobrol basa basi. Setelah sering bertemu kita jadi lebih leluasa saat ngobrol bahas apapun itu. Sabar sya, kamu tuh lagi proses"

"Iya kali ya? aku yang terlalu tergesa buat nanyain kita apa, padahal deket aja masih sebulan" ucapnya dengan wajah murung

"Gapapa kali, namanya juga orang bingung kan. Sebenernya aku benci dengan kata 'dijalani aja dulu' karna itu diantara ketidak pastian. Tapi karna itu juga seiring berjalannya waktu, kita bakal tau dia pantas atau engga buat kita sya"

"Aaaaa Bintang terharu"

"Apaan sih pake terharu segala"

"Hahahahha, aku traktir ice cream deh, karna kamu balikin moodku"

"Dih, kalo kaya gini, tiap hari juga mau sya"

"NOPE!"

"Ahahahah"



Aku Bukan RumahWhere stories live. Discover now