7

25 3 0
                                    

Bintang membayar buku di kasir, setelah keluar dari toko buku dia berjalan dengan langkah ringanya. Kemana lagi hari ini? Pikirnya, karena dia takmau pulang terlebih dahulu. Dia memutuskan untuk membeli minuman boba dan duduk di kursi yang sudah disediakan. Ponsel yang berada di tasnya ia buka, dan melihat sosial medianya. Poster film 'Avengers Endgame' bertebaran dimana-mana, dia masih kesal dengan Fasya yang tak mau diajak nonton, katanya "Males ah, lebih enak nonton yang genre romantis".

Soal menonton dia teringat percakapanya dengan Alam tempo hari.
"Hobby kamu apa?" tanya Bintang saat itu.

"Nonton sendiri"

"Di bioskop?"

"Iya"

"Emang apa serunya nonton sendiri?" karena menurut Bintang nonton sendiri itu tak enak, apalagi Bintang tak bisa mengenali kursi bioskop, maka dari itu kalau menonton di bioskop dia selalu mengajak temannya.

"Lebih enak nonton sendiri, kita lebih fokus sama filmnya dan gak ada yang ganggu kita, nanti deh kamu coba sendiri"

"Engga ah"

"Kenapa?"

"Aku takut salah kursi" seketika itu Alam menertawainya karna dia tak bisa mengenali kursi bioskop, Bintang memang suka malas kalau disuruh mengingat sesuatu, dasar pelupa.

Bintang memutuskan untuk mencoba, apa benar yang diucap Alam itu? Dia membeli tiket di aplikasi, agar ia bisa mengenali kursi bioskop, benar-benar payah. Dia memilih deretan sebelah kanan yang berisi 3 kursi, memilih kursi yang dekat dengan jalan dan disebelahnya sudah dipesan oleh orang. Kalau berdua gini pasti orang lagi pacaran, pikirnya. Masih jam 14:30 dan filmnya akan mulai jam 15:12, masih ada waktu untuk menghabiskan bobanya.

Saat sudah mendekati jam tayang, dia menuju bioskop. Dia melihat kursi bioskop dengan teliti agar ia tak salah, kalau sampai terjadi bisa malu dia, sudah datang sendiri, salah kursi lagi, memalukan. Akhirnya dia menemukan tempat duduknya, orang yang berada di sebelahnya masih belum datang, dia duduk dan memainkan ponselnya.

"Pop cornnya kak" seseorang menawarinya, dia memutuskan untuk membeli. Dan kembali fokus dengan ponselnya.

"Permisi" suara seseorang di sampingnya, ah mungkin dia yang duduk di sebelahnya "Ah iya" ucap Bintang mempersilahkan orang itu untuk melewatinya.

"Bintang?" ucap orang itu. Bintang menoleh dan terkejut "Loh Alam kok disini?"

"Nonton lah" bukan itu maksudnya, mengapa ia selalu kebetulan bertemu Alam.

"Mana temanmu?" tanya Alam

"Aku kesini sendiri"

"Katanya gak bisa nonton sendiri?"

"Temenku gak mau diajak, aku juga pengen nyoba enaknya nonton sendiri" Alam hanya menganggukkan kepalanya pertanda paham.

"Bisa kan cari kursi sendiri?"

"Ish, oh iya temenmu mana?"

"Aku sendiri"

"Perasaan pas aku pesan tiket tadi..." sambil mengingat

"Iya aku pesen dua"

"Tapi kok"

"Gak ada larangan beli 2 tiket yang duduk satu kan?" Bintang menggeleng.

"Yasudah, kamu kan niatnya kesini nonton sendiri, aku duduk di sebelah sana aja biar kamu lebih fokus nontonnya" Alam berpindah di kursi sampingnya lagi, jadilah mereka terhalang oleh satu kursi yang kosong.

Bintang tak pernah menduga filmnya akan membuatnya menangis, dalam adegan Black Widow mati saja dia sudah menangis. Sebisa mungkin tak terisak, agar Alam yang disebelah sana tak dengar.

Aku Bukan RumahWhere stories live. Discover now