13

18 0 0
                                    

Siapapun itu, entah ia yang ditinggalkan ataupun meninggalkan, akan ada penyesalan di kemudian hari walau itu sekecil butiran pasir, setipis helai tisu. Rasa kehilangan dan rindu akan datang walaupun dirimu terkadang menolak adanya perasaan itu. Dan kau sendiri tak tahu akan terjebak dalam masa itu sampai kapan, masa dimana ingin melupakan tapi hatimu selalu menolak. Ingin bersama lagi, tapi logika menyadari tak mau mengulangi kesalahan yang sama. Kau cukup untuk menahan semuanya, dan hanya waktu yang tau jawabannya.

*********

Kedua insan yang sedang berada di kamarnya masing-masing itu menatap atap dinding kamarnya sendiri sambil memikirkan hal-hal random. Mengapa mereka bisa dipertemukan? apakah pertemuan itu takdir atau kebetulan? mengapa harus terjebak dalam hubungan rumit? dan mengapa saat menjelang tidur selalu memikirkannya?

Alam, dia merasa benar-benar kehilangan Bintang. Wanita dengan aura hangat, simple tak serumit wanita pada umumnya, tapi justru ia yang merumitkan perasaan wanita itu. Bintang adalah pribadi yang haus dengan pengetahuan, ia selalu antusias dengan hal-hal baru. Alam menyukai gadis itu, gadis yang sederhana dan tak pernah menuntutnya ini itu, tak seperti wanita sebelum-sebelumnya yang ia dekati, menjalin hubungan serasa berada di penjara.

Sebelumnya, ia memang suka meninggalkan Bintang secara tiba-tiba, tapi kini ia yang ditinggal, rasanya... ya kalian tahu sendiri bukan gimana rasanya. Apakah hal ini yang dirasakan oleh Bintang selama ini saat ia tinggal? kalau memang iya, benar-benar biadap dirinya. Menyesal? itu pasti, otaknya setiap hari memikirkan gadis itu, ia tak hentinya memaki dirinya sendiri yang bodoh. Terkadang ia mengetahui bahwa itu salah, hal itu bisa melukai hati Bintang, tapi ia selalu egois dengan mementingkan dirinya tanpa melihat perasaan orang lain. Selama ini ia selalu bimbang atas perasaanya sendiri, apakah ia menaruh perasaan atau hanya penasaran, dua hal itu tak bisa dibedakan. Lalu tiba saatnya Bintang yang melepaskan diri, justru dirinya yang menyedihkan. Kalau seperti ini bukankah ia sudah menaruh perasaan pada Bintang? hanya saja ia tak menyadari hal itu bukan? 

Bintang, ia bingung harus lega atau menyesal. Yang jelas perasaan itu ada pada dirinya saat ini. Keputusan untuk lepas dari Alam adalah kelegaan, selama ini dia cukup sabar menghadapi sikap lelaki itu yang seenaknya sendiri. Entah, dia merasa dibodohi oleh sikap manis lelaki itu. Dia diam sebab tak mau terburu-buru, dia memberi waktu Alam untuk memastikan hatinya, dan juga memastikan diirnya sendiri, apakah Alam selama ini adalah orang yang tepat untuknya. Dan mungkin sudah saatnya ia memutuskan untuk lepas dari tali yang menjeratnya selama ini. 

Soal menyesal, itu pasti ada ketika kita melakukan kesalahan. Iya, mengapa ia harus mencantumkan perasaan dalam hubungan ini? itulah kesalahan dia, tak akan serumit ini jika tak ada perasaan tumbuh walau secuil biji sekalipun. Tapi, bagaimanapun juga dia wanita seperti pada umumnya, ia bisa luluh saat orang lain berbuat baik dan manis kepadanya. 

Bintang, ia menyukai Alam sebab lelaki itu banyak mengajari ia banyak hal. Ia tak cukup tau dunia ini, tapi Alam memberikan arah bahwa dunia ini harus di jelajah. Walaupun Alam terkadang menyebalkan karna sikap jailnya, tapi justru kejailannya itu yang terkadang ia rindukan.

Kedua-duanya, tak ada yang benar dan sama-sama salah. Tak bisa memaki dan juga merasa paling benar. Alam dan Bintang, sama-sama mau berada di lingkaran yang sama. Mereka sempat terjebak dan ingin keluar, menjadi rumah dan pemilik rumah. Hanya saja, kini rumah yang dijadikan tempat untuk pulang tak lagi mau membuka pintu. Membiarkan sang pemilik rumah itu asik dengan berkelananya.

Bintang, ia memutuskan untuk menutup matanya dan terlelap tidur. Sebuah notif masuk ke ponselnya, yang bertuliskan

"Bintang, mari kita bicara"

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Aug 30, 2021 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Aku Bukan RumahWhere stories live. Discover now