3

35 5 0
                                    

"Cuma pinjam satu aja?" tanya pegawai perpus

"Iya bu, satunya perpanjangan"

"Oh" penjaga perpus itu hanya mengangguk paham.

"Ini, kertasnya jangan sampai hilang ya"

"Siap bu" Bintang tersenyum, lalu melangkah pergi.

"Eh Bintang"

"Iya bu, ada apa?"

"Ibu lupa, ini ada yang nitip buat kamu" Ibu perpus memberikan amplop kepada Bintang.

"Dari siapa?"

"Ibu juga gak tau, dia sendiri cuma minta tolong amplop ini dikasihkan ke kamu. Dia gak mau nyebutin namanya siapa"

"Oh gitu, yaudah makasi bu. Permisi"

"Iya hati-hati Bintang" 

Setelah itu dia melangkahkan kakinya menuju cafe. Galih tersenyum saat Bintang datang. Kali ini tempat favoritnya kosong, tak ada orang lain yang menempatinya. Sambil menunggu pesanannya datang, dia melanjutkan membaca buku yang belum ia selesaikan.

"Nih" Galih menyajikan pesanan Bintang di mejanya

"Makasi"

"Masih belum bisa minum kopi ya?"

"Kayanya berani minum kopi berani kembung"

"Haha bisa gitu ya?"

"Gak tau ya, masalahnya kembungku gak biasa aja. Pernah sampai bikin badan aku sakit semua dan panas"

"Ah kembungmu lebay tang, masa sampai kaya gitu"

"Seriusan, awalnya aku ngira juga lebay sih. Tapi setelah aku minum kopi selalu gitu"

"Coba kamu periksa ke dokter"

"Ya ntar kalau sempat"

"Oh iya tang" Galih merogoh sakunnya lalu memberikan sebuah amplop kepada Bintang.

"Apa ini?"

"Buat kamu"

"Dari kamu?"

"Bukan"

"Lalu?"

"Ada deh, nanti kamu bakal tau dengan sendirinya"

Bintang semakin tak mengerti dengan hari ini, setelah petugas perpus yang memberi amplop, kini Galih.

"Hey jangan ngelamun, kesurupan berabe ntar" Bintang hanya cemberut dengan ucapan Galih.

"Tau gak? hari ini aku dikasih amplop udah dua kali"

"Ya bersyukur dong"

"Kok bersyukur?"

"Siapa tau kan itu isinya uang haha"

"Halu mulu dah siang ini"

"Amin gitu loh ah"

"Iya iya amin, dari siapa sih Galih? jangan bikin mati penasaran dong"

"Sebelum mati penasaran nanti kamu juga tau siapa dia" Galih tersenyum jail

"Siapa sih? pasti kamu kenal kan?" Galih hanya mengangkat bahunya.

"Yaudah aku ke bar ya" dia berdiri meninggalkan Bintang

"Yeee dasar"

****

Bintang menunggu bis di halte, hingga ada seseorang duduk di sebelahnya, dia masih diam tertunduk.

"Mau pulang?" tanya orang itu, Bintang yang merasa ada yang bertanya dia menoleh kepada orang yang berada di sebelahnya. Dia melihat kanan kiri depan belakang, hanya mereka berdua di halte.

Aku Bukan RumahWhere stories live. Discover now