.Doyoung pulang ke rumah sehabis dari masjid. Ia memasuki rumahnya setelah mengucap salam tapi tidak ada tanggapan membuat Doyoung sedikit khawatir, tidak biasanya seperti ini.
Doyoung menyusuri rumahnya yang lumayan luas sampai senyum lembut terukir di wajahnya melihat sang istri sedang fokus memasak di dapur
Dengan perlahan Doyoung berjalan mendekati Syifa berusaha tidak menimbulkan suara
Doyoung berdiri di belakang Syifa mendekatkan mulutnya pada telinga Syifa yang masih fokus memasak
"Assalamualaikum istriku" Salam Doyoung dengan suara rendah membuat Syifa terkejut hampir terjungkal
Syifa menengok ke belakang cepat sambil memegang dadanya kaget, ia menghela napas saat melihat Doyoung yang tersenyum geli menatapnya
"Bapak ish! Saya kaget tau!" Syifa menatap kesal Doyoung yang malah terlihat sangat menggemaskan bagi Doyoung
Cup
Karena gemas, Doyoung mencium pipi Syifa
Perlakuan Doyoung tadi berhasil membuat wajah Syifa memanas
Doyoung yang melihat wajah Syifa memerah pun panik, ia takut Syifa sakit
"Syifa? Kamu tidak apa-apa? " Tanya Doyoung khawatir sambil menangkup wajah Syifa
Bukannya mereda, kemerahan di wajah Syifa menjadi lebih terlihat karena Doyoung menangkup wajah nya
"E-enggak pak " Jawab Syifa gugup
"Kamu sakit Syifa? Bagian mana?kenapa?" Tanya Doyoung mulai panik
Karena Doyoung yang belum mengerti dan masih menangkup wajahnya sambil terus menanyakan keadaan, makin dekat saja jarak wajah mereka membuat Syifa kesal
"Gara-gara bapak!!" Teriak Syifa menepis tangan Doyoung
"Saya? Kenapa?" Tanya Doyoung mengerutkan dahinya tidak mengerti
"Jangan deket-deket! Kalo bapak deket-deket, jantung saya gak sehat pak!! " Ucap Syifa mengerucut kan bibirnya sebal
Doyoung yang melihat itu hanya bisa menahan gemas untuk memakan gadis di depannya ini, ia tidak boleh kelewat batas dengan Syifa
"Kenapa saya gak boleh deket deket sama istri saya sendiri? " Tanya Doyoung sambil menahan tawa melihat wajah Syifa yang sangat imut
"GAUSAH SEBUT-SEBUT ISTRI!! JANTUNG SAYA UDAH JATOH KE PERUT!!" Teriak Syifa kesal dengan wajah yang sudah memerah sempurna dan membalikkan badannya ke arah meja dapur berniat kembali memasak
Doyoung sudah tidak bisa menahan tawanya lagi
"Humairah ku" Ujar Doyoung mengecup pipi dan memeluk Syifa dari belakang
"Berasa nikah sama ustadz gw" -Batin Syifa
Wajah Syifa benar-benar sudah seperti kepiting rebus
Doyoung yang melihat nya tersenyum gemas
Syifa menarik nafas berusaha menetralkan degup jantung nya. Saat sudah lebih baik, Syifa membalas tatapan Doyoung yang masih tersenyum ke arah nya
"Nikmat tuhanmu manakah yang engkau dustakan?" -Batin Syifa mengagumi wajah suaminya
"Yang memabukkan itu gak baik kan ya pak? " Tanya Syifa masih menatap Doyoung
Doyoung mengerutkan keningnya bingung dengan arah pembicaraan Syifa "Iya" Jawabnya seadanya
"Berhenti senyum pak. Senyum bapak memabukkan, gak baik untuk saya " Ucap Syifa dengan kekehan di belakang
![](https://img.wattpad.com/cover/258608756-288-k497093.jpg)
YOU ARE READING
Teacher
Fanfiction"Bapak kapan nikah si pak? Bapak kek punya banyak beban idup ya? Cari istri pak... Biar bisa ngeringanin beban bapak gitu minimal" "Sudah ada" "Hah? Udah ada calonnya pak? Nikahin lah pak, kapan nikah pak? " "Tunggu kamu lulus"