11.

6.3K 527 15
                                    

.

Tidak terasa sudah satu semester Syifa menjadi ketua kelas yang selalu mendapat hukuman dari Doyoung. Syifa benar-benar selalu di suruh ke ruang guru lebih tepatnya meja Doyoung. Jika satu minggu saja tidak di panggil, rasanya ada yang tidak benar.

"Saya mau pulang pak! " Rengek Syifa kesal. Ia membuntuti Doyoung yang menyuruhnya ke ruangannya.

Oh ya, Syifa dan Doyoung sudah lebih dekat dari sebelumnya, jadi Syifa menggunakan bahasa yang lebih santai

"Duduk" Tegas Doyoung saat sudah masuk ke ruang guru yang hanya ada mereka berdua dan tidak lupa bu Dini yang menatap mereka dengan senyuman penuh arti

"Ada apa bapak?" Tanya Syifa malas

"Nilai bahasa Korea kamu menurun Syifa"

"Lagian kapan naiknya sih? " Gumam Syifa memutar bola matanya malas

"Tidak pernah, jadi hari ini kamu harus belajar disini dan saya akan mengajari kamu! " Ucap Doyoung tegas

Syifa hanya menghela napas lelah

"Lagian cita cita saya gak ada sangkut pautnya sama bahasa Korea kok. Ngapain pake di pelajarin sih? "

"Memang apa cita-cita kamu? "

"Dokter bedah"

"Bagaimana jika nanti kamu menjadi dokter di Korea? "

"Saya itu punya jiwa nasionalisme pak! Saya ga mau kerja di Korea! Saya cuma mau berkorban untuk negara!"

"Bagaimana jika pasien kamu warga Korea? "

"Ya kan saya bilang saya mau jadi dokter bedah pak. Masa iya pas di bedah dia ngomong sih"

"Bagaimana jika keluarga pasien konsultasi? "

"Lah... Ngapa dia ke indo? Emang di sana kurang dokter apa gimana dah? Lagian dia yang butuh saya, harusnya dia yang belajar bahasa indo, jangan saya! Apa orang Korea nyebelin semua ya? Ga mau di repotin banget" Jawab Syifa malah menggerutu sendiri

Doyoung hanya bisa menghela napas pelan untuk kesekian kalinya. Apa Syifa lupa di depannya ada orang Korea yang mengerti apa yang ia maksud? Itu sama saja Syifa menjelekkan negara guru yang ada di depannya ini.

"Bagaimana jika suami kamu nanti orang Korea?" Tanya Doyoung tiba-tiba membuat Syifa mengerutkan dahinya menatap Doyoung

"Ya kalo dia beneran cinta sama saya, ya dia harus belajar bahasa indo lah. Mana mau saya belajar bahasa Korea!males banget"

Baik. Doyoung mengaku kalah dan lagi-lagi hanya bisa menghela napas lelah menghadapi murid nya ini

"Syifa" Panggil Doyoung pelan berusaha sabar

"Iya Pak" Balas Syifa malas

"Dengarkan saya, saya akan mengajarkan ulang materinya... " Ucap Doyoung menghembuskan napas pelan

"Buka buku kamu, saya akan menjelaskan, kamu catat poin nya saja"

Syifa pun mengeluarkan buku dan pulpennya, sedangkan Doyoung mulai menjelaskan

Dari awal Syifa hanya mengamati wajah Doyoung yang terus berbicara bahasa Korea di campur Indonesia, ia bahkan baru menulis tanggal saja di bukunya, entah apa yang ia pikirkan

Tatapan Syifa berpusat pada bibir Doyoung membuat Syifa menelan ludah dengan susah payah.

Tiba-tiba saja scene berciuman di drama Korea berputar di kepala Syifa, saat tersadar Syifa langsung duduk tegak membuang muka dari Doyoung dan beristighfar

TeacherDonde viven las historias. Descúbrelo ahora