.
Syifa dan Doyoung duduk di salah satu kursi taman di pasar malam itu. Saat ini Syifa sedang memakan sosis dengan perasaan gugup, karena Doyoung menatap nya tajam
"B-bapak kenapa liatnya gitu banget sih? Saya makan nya gak enak nih! " Ujar Syifa memberanikan diri
Doyoung hanya menghela nafas pelan dan mengelap saus di bibir Syifa, yang berhasil membuat wajah Syifa memanas
"Huaa!! Drama apa lagi ini ya Allah!Dugun dugun!! " -Batin Syifa berteriak
Doyoung yang melihat wajah Syifa memerah tersenyum tipis
"Makannya pelan pelan"
"I-iya pak" Syifa mendadak gugup, membuat Doyoung terkekeh pelan mendengarnya, padahal sebelumya Syifa sudah berani mencium pipi Doyoung
"Kamu mau apa lagi? " Tanya Doyoung tiba-tiba membuat Syifa melupakan rasa gugupnya tergantikan dengan senyum girang
"Mau itu! " Tunjuk Syifa pada penjual gulali
"Kamu tunggu disini saya yang beli" Ucap Doyoung berdiri yang diangguki Syifa, Doyoung langsung berjalan ke penjual gulali yang tak jauh dari mereka
Syifa memerhatikan Doyoung dari jauh dengan senyuman yang tak luntur
Saat Doyoung menengok ke Syifa yang juga sedang memerhatikan nya, Syifa tersentak dan langsung mengalihkan tatapannya salah tingkah, Doyoung yang melihat nya terkekeh gemas dengan tingkah istrinya
Syifa kembali menatap Doyoung yang sedang menerima gulali dari penjual nya.
Pria itu kembali dan menyodorkan gulali pada Syifa yang langsung di terima baik oleh sang gadis
Syifa langsung memakan gulali nya lahap, Doyoung terkekeh pelan melihat Syifa yang terlihat sangat imut
"Pak main ke situ yuk! " Ajak Syifa saat sudah selesai memakan gulali nya, Doyoung mengangguk dan pasrah di tarik tangannya oleh Syifa
Mereka bersenang senang mencoba banyak wahana dan memakan berbagai jajanan di sana.
"Sudah? "
"Udah deh... Lagian ini juga udah lewat isya" Jawab Syifa
Doyoung menautkan jari mereka dan jalan beriringan
Saat berjalan, tiba-tiba saja Doyoung menarik pinggang Syifa dan menghapus jarak, Doyoung memegang pinggang Syifa erat membuat Syifa gugup, tubuhnya juga memanas
"Kamu di liatin" Bisik Doyoung yang melihat banyak tatapan lelaki remaja kepada istrinya
"Ya kan baju saya tertutup pak"
"Tetap saja kamu cantik" Balas Doyoung membuat pipi Syifa memerah
"Y-ya tau cantik tapi ga usah di perjelas dong pak! Aduh!! " -Batin Syifa
"Y-ya gausah di pegangin gini sih pak! Saya bisa jalan sendiri! " Syifa berusaha menutupi rasa gugupnya
Doyoung yang melihat wajah Syifa memerah, terkekeh geli
"Ga ada yang tau pikiran laki-laki Syifa" Ucap Doyoung membuat Syifa memicingkan mata menatap Doyoung
"Saya suami kamu, jadi kalo saya ngelakuin apa apa sama kamu juga gak masalah" Ucap Doyoung yang mengerti arti tatapan Syifa
Syifa yang mendengar ucapan Doyoung langsung menatap tajam Doyoung yang tersenyum miring
"Ish! " Syifa langsung melepaskan pegangan Doyoung dan berlari ke mobil, sedangkan Doyoung terkekeh geli melihat istrinya.
***
Rumah
Mereka sudah sampai rumah, Syifa sedang berada di depan kulkas, memasukan bahan makanan ke kulkas
"Sholat"
"Iya bentar"
"Jama'ah"
"Iya"
"Wudhu"
"Iya! "
"Buka jilbabnya"
"Iya!! "
"Siapin sajadah nya"
"IYA!!" Teriak Syifa sudah kehabisan kesabaran menatap tajam Doyoung yang ada di belakang nya
Seketika dirinya tidak jadi marah saat melihat Doyoung yang terlihat seperti anak kecil yang baru selesai mandi.
Doyoung memakai kaos putih, celana pendek dengan memegang sajadah di tangan kiri dan memegang tangan boneka ice bear di tangan kanan dengan wajah dan rambut yang sudah basah karena wudhu, dan di tambah matanya mengerjap polos
"I-itu kenapa megang ice bear? " Tanya Syifa bingung
"Dia diusir" Jawabnya melempar ice bear ke sofa
"Ha? Kok di usir? "
Doyoung tidak menjawab dan berlalu menggelar sajadah nya bersiap solat
"P-pak! Solat bareng! " Syifa buru-buru masuk kamar mandi berwudhu untuk ikut solat
***
Syifa sudah selesai mandi dan bersiap tidur, sebelum itu dia mengambil ice bear dari sofa ruang tamu
Doyoung yang melihat Syifa kembali membawa ice bear, sontak alis nya menukik tajam
"Kenapa di bawa lagi? " Tanya nya menatap boneka di pelukan Syifa tajam
"Saya mau tidur" Jawab Syifa merebahkan tubuhnya di samping Doyoung dan memeluk ice bear
"Kenapa harus bawa itu? "
"Ha? Ice bear? Saya ga bisa tidur kalo gak meluk sesuatu pak" Balas Syifa dengan mata tertutup
Sedangkan Doyoung menatap tidak suka kepada ice bear, dan berusaha tidur
Belum lama Doyoung menutup mata, Doyoung bangun menatap ice bear yang ada di pelukan Syifa yang sudah tertidur
Ah, Doyoung tidak tahan lagi. Ia mengambil paksa ice bear dan melemparnya keluar dari ranjang. Syifa yang terbangun dan melihat ice bear di lempar, terkejut dan berniat mengambil, tidak sempat turun dari ranjang tangan Syifa di tarik masuk ke dalam pelukan Doyoung
Syifa kaget, sangat kaget
"B-bapak? "
"Kalo ga bisa tidur, peluk saya aja" Ucap Doyoung menutup mata
Sangat hangat, itu yang Syifa rasakan. Ia berusaha melepas pelukannya tapi Doyoung mengeratkan pelukannya
"Jangan tidur sama ice bear" Ucap Doyoung sedikit merengek saat merasakan Syifa berusaha melepaskan pelukannya
Wajah Syifa sudah seperti kepiting rebus, untung saja Doyoung menumpukan dagunya pada kepala Syifa, jadi ia tak bisa melihat wajah nya yang berada di dadanya sekarang
Ini benar-benar bukan pak Doyoung wali kelas di sekolahnya, ini sangat berbeda dari si muka tembok yang pertama kali Syifa temui
"Kok pak Doy jadi begini ya? Tapi suka kok... Hehe" -Batin Syifa
Syifa pasrah dan berusaha tidur dalam pelukan Doyoung tanpa membalasnya
Sudah cukup lama mencoba, ia gagal, Syifa benar-benar harus memeluk sesuatu. Ia pasrah dan akhirnya membalas memeluk Doyoung tanpa menyadari Doyoung tersenyum puas di atas nya.
~~~ To Be Continue
![](https://img.wattpad.com/cover/258608756-288-k497093.jpg)
YOU ARE READING
Teacher
Fanfiction"Bapak kapan nikah si pak? Bapak kek punya banyak beban idup ya? Cari istri pak... Biar bisa ngeringanin beban bapak gitu minimal" "Sudah ada" "Hah? Udah ada calonnya pak? Nikahin lah pak, kapan nikah pak? " "Tunggu kamu lulus"