21.

6.3K 470 1
                                    

.


"Syifa"

Doyoung memanggil Syifa yang sedang bersiap ke sekolah memakai sepatunya

"Kenapa pak?"

Lelaki itu menyodorkan dasi nya

Syifa yang tidak mengerti pun mengerutkan keningnya "Ha?"

"Pakein"

Gadis itu menghela napas pelan "Ini udah ke siangan pak. Pake sendiri aja" Balas Syifa mengeratkan tali sepatunya.

Syifa berjalan ke luar rumah dan menunggu Doyoung.

Alis gadis SMA itu menukik tajam saat melihat dasi suaminya tidak rapi

"Ih? Kok gak rapi pak? Biasanya rapi kalo di sekolah" Ujar Syifa melepas dasi Doyoung

"Sengaja" -Batin Doyoung

Entah hanya perasaan Syifa atau memang benar, waktu berjalan sangat lambat dan sedikit panas. Ia gugup saat di tatap intens oleh Doyoung

"Kok ini dasi gak selesai selesai sih?!" -Batin Syifa

Ia menggigit bibir bawahnya erat menahan gugup, tak di sangka sangka, sebuah tangan besar menangkup pipi sebelah kanannya, dan ibu jari itu mengelus lembut bibirnya

"Jangan di gigit, nanti sakit" Ucap Doyoung menatap Syifa

Syifa kaku di tempat, wajahnya benar-benar sudah seperti tomat

"Pfft" Doyoung sudah tidak bisa menahan tawa nya

Syifa menatap benci suami nya itu. Ia merasa di permainkan

"DASI NYA UDAH SELESAI!" Teriaknya berjalan dengan di hentak-hentak ke dalam mobil.

***

"Kenapa?"

Saat ini kedua pasutri itu di dalam mobil yang berjalan menuju sekolah

"Gapapa"

"Oh"

"Oh doang?! Gak sadar situ ngapain?!" -Batin Syifa marah.

"Assalamualaikum" Pamit Syifa jutek ingin keluar dari mobil

Belum sempat membuka pintu, tangannya di tahan oleh Doyoung

"Cincin nya kemana?" Tanya lelaki itu menatap jari-jari Syifa yang polos

"Nih" Balas Syifa menyodorkan cincin yang tergantung di kalung nya seperti liontin

Syifa kembali berniat beranjak keluar tapi lagi-lagi di tahan oleh sang suami

"Kenapa sih?!" Tanya Syifa sewot

Doyoung menyodorkan tangannya "Salim"

Dengan gerakan cepat Syifa mengambil tangan itu dan menempelkannya di dahi nya

"Assalamualaikum" Setelah mengucap salam, ia berlari keluar dari mobil dengan kedua tangan menutup wajahnya yang memerah.

***

Syifa masuk kelas dengan napas terengah-engah, baru saja menegakkan tubuhnya, netra nya sudah menangkap kedua temannya  yang duduk tegak dengan senyum misterius. Ia yakin, pasti mereka akan bertanya yang tidak-tidak

"Apa?!" Tanya Syifa sebal saat sudah duduk di tempatnya tapi keduanya hanya menatapnya dengan senyum Joker itu

"Gimana? 3 malem cukup gak?" Tanya Nanda semangat

Syifa menghela napas malas "Ga usah aneh-aneh"

"Hm... Kalo gak gitu... Pasti masih ada romantis nya doong" Ucap Aulia yang di angguki samar oleh Syifa

Aulia dan Nanda yang melihat anggukan di tambah senyuman malu-malu itu pun duduk tegak bersiap mendengar dongeng dari sahabatnya

"Gimana gimana? Ceritain cepetan!" Ujar kedua nya antusias

Syifa pun menceritakan semuanya, dari awal sampai kegiatan pagi nya hari ini dengan sangat detail tak ada yang tertinggal.

~~~ To Be Continue

TeacherOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz