30.

14.6K 737 108
                                    

.

Waktu benar-benar cepat berlalu. Syifa lulus dengan nilai memuaskan, ia langsung di terima di salah satu kampus ternama Indonesia.

Dan hari ini adalah salah satu hari dari sekian banyak hari yang sudah Syifa lalui sebagai mahasiswi.

Setelah lulus SMA, rumah tangganya dengan Doyoung tentu saja banyak kendala. Salah satunya yang paling Syifa ingat...

Flashback

Hari sudah sore, sudah dipastikan Doyoung belum pulang. Syifa memutuskan untuk menghampiri Doyoung di sekolah Menengah atasnya dulu.

Tanpa pikir panjang ia langsung memasuki ruang guru yang ternyata sangat sepi, dan beruntung nya hanya ada Doyoung di pojok sana yang sedang berkutat dengan laptopnya

Dengan langkah cepat Syifa menghampiri Doyoung

"Mas Doy!" Panggil Syifa yang hanya di jawab gumaman oleh sang empu. Apa ini? Apa Doyoung sudah menyadari keberadaannya? Pikir Syifa bingung

Syifa menggeret kursi dan duduk di sebelah Doyoung

"Mas" Panggil Syifa lagi tapi tak di jawab oleh Doyoung

"Pak"

"Pak Doyoung!"

"Mas Doyoung!"

Sudah berkali-kali Syifa panggil tapi kenapa suaminya ini tidak menjawab?

"Sayang?"

Tepat sasaran! Doyoung langsung menatap nya cepat. Syifa tersenyum manis

Cup

"Kenapa kesini?" Tanya Doyoung setelah mengecup puncak kepala Syifa penuh sayang

Baru saja ingin menjawab, suara menggelegar mengalihkan perhatian mereka

Doyoung dan Syifa menengok, seketika Syifa menegang, tapi tidak dengan Doyoung yang terlihat biasa saja

Terlihat banyak guru tak jauh di depannya, satu orang tua murid yang terlihat sangat marah, dan Bu Dini yang gelagapan, oh ya dan jangan lupa dengan Bu Tara yang menatap terkejut, marah sekaligus bertanya-tanya padanya dan suaminya.

"Oh ternyata disini pak Doyoung, sedang berduaan dengan gadis tak di kenal" Sarkas orang tua murid tersebut

"Ada yang bisa saya bantu?" Tanya Doyoung berdiri dari duduknya

Wanita paruh baya tersebut melempar kertas berisi nilai C ke meja Doyoung

"Bagaimana bisa anak saya, yang setiap malam saya lihat belajar serius mendapat nilai C ?!" Marah wanita paruh baya itu menggelegar

"Maaf bu, tapi seluruh nilai di kertas itu adalah murni-"

"Saya tidak mau tau! Pak Doyoung harus mengganti semua nilainya!!" Potong nya berteriak

"Maaf tapi saya tidak punya waktu untuk itu" Balas Doyoung berusaha sopan

"Tak punya waktu?! Waktu pak Doyoung dipakai untuk bersama perempuan ini? Gadis itu?! Oh, apa dia masih pantas di panggil gadis?" Ujar wanita paruh baya itu mengejek membuat Doyoung mulai memanas

Wanita paruh baya itu beralih menatap tajam Syifa yang hanya duduk diam di posisi awal

"Oh? Jadi ini wanita simpanan pak Doyoung? Hanya penampilan saja yang islami, tapi sebenarnya? Murah!
Dasar wanita murahan! Jalang!" Makinya dengan telunjuk di depan wajah Syifa

Mata Syifa sudah memanas, Bu Dini menatap Syifa khawatir

"Apa ibu tidak punya sopan santun?!" Tanya Doyoung mulai tersulut emosi

TeacherWhere stories live. Discover now