28.

6.1K 450 3
                                    


.

Waktu berjalan cepat, ujian akhir akan dilaksanakan.

Doyoung menatap lelah kertas yang berisi nilai Syifa. Apa yang harus ia lakukan? Dulu kepala sekolah sengaja menempatkan nya menjadi wali kelas Syifa karena di percayakan untuk mengajar Syifa di pelajaran bahasa Korea, tapi bahkan sampai sekarang Syifa masih tak ada perkembangan.

Doyoung mengusap wajah kasar, ia melangkahkan kaki masuk ke dalam kamar. Ketik membuka pintu, pemandangan pertama yang ia lihat adalah istrinya yang sedang tengkurap dengan di depannya laptop yang menampakkan drama Korea

Kadang Doyoung bingung, Syifa menyukai drama dan idol Korea, tapi mengapa sangat membenci pelajaran bahasa Korea?

Doyoung menutup laptop Syifa membuat sang empu tersentak kaget, Syifa menatap sebal Doyoung yang menutup laptopnya tiba-tiba, padahal tokoh utamanya baru saja ingin berciuman

"Kenapa sih?!" Tanya Syifa kesal

"Belajar, lusa ujian" Titah Doyoung datar

"Besok belajar MTK" Balas Syifa santai

"Bahasa Korea" Tekan Doyoung tajam

"Nggak! Kalo belajar aku mau nya mtk atau IPA!" Tekan Syifa tak kalah tajam

"Belajar bahasa Korea, sekarang" Peringatnya

"Nggak! Pokoknya Syifa ga mau!" Syifa membalikan badannya membuang muka dari Doyoung

Satu ide terbesit di kepala Doyoung.

Ia berjalan ke arah pintu dan menguncinya perlahan. Suara pintu terkunci membuat Syifa menengok melihat Doyoung yang baru saja membalikan tubuhnya kembali menatap Syifa dengan tatapan yang lebih menyeramkan dari sebelumnya membuatnya sedikit tersentak

Doyoung berjalan perlahan menghampiri Syifa yang masih terduduk di atas ranjang

"M-mas?" Syifa berdiri dan memundurkan tubuhnya perlahan membuat Doyoung tersenyum miring

Melihat seringaian suaminya, Syifa menjadi sangat takut. Ia terus melangkah mundur sampai tak sadar tubuhnya sudah mentok pada sudut kamar mereka.

Oh ya, semenjak hari dimana ulang tahun Doyoung malam itu, Syifa memanggil Doyoung dengan sebutan 'Mas' karena itu permintaan ulang tahun Doyoung. Oke kembali lagi pada topik awal

Doyoung melebarkan seringaian nya dan mengurung Syifa dengan kedua tangannya yang di tumpukan di dinding, Doyoung memajukan dirinya pada wajah Syifa

Saat ini posisi mereka sangat dekat. Doyoung menghembuskan napas berat tepat di depan wajah Syifa membuat si empu menutup mata merasakan udara panas yang menerpa wajahnya

Tubuh Syifa sedikit bergetar takut

Doyoung menarik pinggang Syifa menghapus jarak antara mereka, Syifa memekik kaget

"Malam ini belajar, atau..." Doyoung menggantung ucapannya, ia menghembuskan napas tepat di telinga Syifa, membuat Syifa meremang "Saya gak yakin kamu akan lulus dengan status gadis" Lanjut Doyoung dengan suara berat berhasil membuat tubuh Syifa menegang

Doyoung tersenyum miring merasakan tubuh istrinya menegang

"S-syifa b-belajar" Ujar Syifa gemetar takut

Doyoung terdiam, tidak menjawab sejenak "Terlambat" Balas Doyoung singkat berhasil membuat Syifa bergetar takut, apa ini hari terakhir nya menjadi seorang gadis? Syifa sangat takut saat ini

Doyoung mendorong bahu Syifa pelan yang berhasil membuat gadis itu terjatuh di atas kasur

Syifa cepat-cepat berusaha duduk kembali, tapi terlambat, Doyoung lebih dulu menindih tubuhnya dan menahan kedua tangannya

Wah... Pikiran Syifa sudah kemana-mana, ini benar-benar seperti dia akan di perkosa

Doyoung mendekatkan kepalanya pada wajah Syifa sampai hidung mereka bersentuhan

Syifa menelan ludah nya susah payah, dan menutup mata erat karena jantungnya yang sudah berdebar hebat

Doyoung menyeringai melihat Syifa menutup mata erat

Cup

Sudah, Syifa tidak baik-baik saja, jantungnya tidak lagi di tempat. Wajah Syifa memerah yang menurut Doyoung sangat lucu

Doyoung tidak dapat menahan senyumnya lagi, ia menjatuhkan tubuhnya di atas Syifa dan memeluk istrinya erat dari atas

Doyoung tertawa sembari menukar posisi mereka membuat Syifa ada di atasnya

Syifa yang sudah takut langsung tersentak saat Doyoung mengubah posisinya sangat cepat dengan tawa yang membuat Syifa sangat kesal, pasti ia habis dikerjai

"Mas Doy!!" Teriak Syifa kesal memukul dada Doyoung yang ada di bawahnya

Sedangkan Doyoung, ia tidak merasa sakit sedikit pun, pukulan Syifa benar-benar lemah

"Kenapa hm?"

Syifa berhenti memukul, ia membuang muka. Bukannya emosinya mereda, malah bertambah karena Doyoung sangat mengetahui kelemahannya

Doyoung menahan tawa melihat wajah istrinya yang menahan marah

"Kenapa Syifa?" Doyoung berusaha menarik dagu Syifa tapi di tepis berkali-kali

"Kenapa sayang?" Tanya Doyoung lagi sembari terus mengecup pipi Syifa

"Kenapa istri ku?" Tanya Doyoung gemas karena Syifa masih terus membuang muka dengan wajah yang sudah seperti tomat.

Wah... Jika ia egois, ingin rasanya mengikat istrinya ini di ranjang dan mengurung nya, tak di bolehkan untuk keluar, hanya dirinyalah yang bisa melihat Syifa. Pikiran Doyoung mulai gila karena Syifa sangat imut

Sedangkan Syifa, ia menenggelamkan wajahnya di dada Doyoung membiarkan suaminya terus melingkari tangan pada pinggang nya. Ia benar-benar sudah lemah, kalau Doyoung sudah memanggilnya 'istriku' ia benar-benar sudah tidak bisa apa-apa

"Lemah adek om! Cukup!" -Batin Syifa

Doyoung menarik selimut menutupi keduanya dengan Syifa masih menindih nya

Doyoung mengelus kepala Syifa sayang

Syifa mendongakkan kepalanya menatap Doyoung yang juga menatapnya lembut

"Aku gak berat?" Tanya Syifa yang di jawab gelengan kepala Doyoung

"Tidur ya"

"Gak belajar?" Tanya Syifa

"Tidur aja" Balas Doyoung mengeratkan pelukannya dan menutup matanya bersiap tertidur.

Dan berakhir lah mereka tidur bersama dengan Doyoung yang melupakan tujuan awal dirinya masuk ke dalam kamar ini.

~~~To Be Continue

TeacherWhere stories live. Discover now