A Six Month Marriage| Lembaran Kesebelas

9.9K 631 31
                                    

Hallo👐
Saya comeback nih😚
Langsung baca aja ya. Happy Reading and Hope u like it❣️

Oh iya, bantuin saya tandain typo ya✨

🍁🍁🍁

Tujuh bulan kepergian Jasmine, pria itu kembali merasakan perutnya sakit bukan main. Anita membantunya untuk memanggilkan dokter. Setelah mengeceknya, dokter mengungkapkan fakta mengejutkan.

"Setelah beberapa bulan ini saya berpikir keras tentang kondisi Tuan, kini saya tahu alasan yang paling mendekati kebenaran," ujar Kael—si dokter yang sempat kena semprot omelan Anita ketika memeriksanya untuk pertama kali.

"Apa?" bukan Jason yang bertanya, tapi Anita yang bersuara karena tidak bisa menahan rasa penasarannya.

Anita juga punya spekulasi dan ia harap hal itu sama dengan yang dokter ucapkan nanti.

"Mungkin Tuan Jason ngidam, entahlah, kasus ini jarang ditemui, tapi beberapa Ayah memang mengalami ngidam saat istri atau siapalah wanita yang dihamilinya mengandung," jelas Kael itu hati-hati, sesekali melirik Anita.

"Tuhkan benar dugaan aku!" pekik Anita cepat. "Kayaknya beneran deh kamu tuh ngidam, Jas!" serunya semakin yakin.

Dokter muda itu menoleh dengan terkejut, dengan dua fakta. Yang pertama karena ternyata bukan wanita ini yang menjadi wanitanya Jason, lalu tentang Anita yang punya hasil pemikiran yang sama seperti dirinya.

"E-enggak mungkinlah, An. Jasmine selalu bilang saat berhubungan kalau itu bukan masa suburnya," ujar Jason agak ragu.

Memikirkan Jasmine benar-benar hamil tanpanya membuat sebagian dirinya menepis fakta itu, ia tidak ingin Jasmine mengalami kesulitan sendirian.

"Seorang wanita tidak hanya bisa hamil ketika masa subur. Kadang sebagian dari pria yang punya benih kuat, sehingga bisa membuahi rahim wanitanya. Apalagi jika tanpa alat kontrasepsi," papar Kael.

Mendengar fakta itu semakin membuat tubuh Jason lemas. Rasa sakit di perutnya sudah mereda perlahan, berganti dengan nyeri di dada membayangkan Jasmine benar-benar hamil tanpa ada hadirnya.

Ah, sial!

🍁🍁🍁

Sehabis mengantar dokter Kael keluar dari apartemen milik Jason, Anita kembali menghampiri pemilik ruangan ini. Jason masih diam membisu sambil memandang keluar jendela kamarnya.

Anita tahu, pria itu pasti sedang galau. Iyalah, bagaimana tidak? Jika seseorang yang kau cintai mungkin saja sedang dalam kesulitan, tanpamu, padahal seharusnya kau ada di sisinya.

"Udah Jas, jangan galau gitu ah," ujarnya menenangkan.

Sebenarnya Anita juga khawatir dengan keadaan Jasmine saat ini, tapi ia tidak bisa melakukan banyak hal. Jason yang sudah mengerahkan seluruh kuasa yang dimilikinya saja tidak menemukan hasil apa pun, apalagi dirinya yang hanya mencari sekedarnya. Hanya ke teman-teman sekolah saja.

Tatapan Jason beralih pada Anita. Seulas senyum tipis ia paksakan agar terlihat, ia tidak ingin orang lain ikut sedih dengan keadaannya. Cukup dirinya saja yang merasa tersiksa karena kepergian Jasmine.

"I'm Okay, cuma ya sedikit sih kepikiran sama ucapan dokter Kael," katanya jujur.

Jason berharap jika Jasmine benar-benar hamil, ia ingin wanita itu memafkannya karena tidak bisa menemani.

"Ya ... ya udah deh, anggap aja itu cuma spekulasi dokter Kael aja. Udah ya, jangan sedih gitu, nanti makin susah menemukan Jasmine," sekali lagi Anita memberikan suntikan semangat.

A Six Month Marriage [Completed]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora