A Six Month Marriage| Lembaran Kesembilan

9.6K 664 9
                                    

Halo👐
Skuylah lanjut baca lagi, ehek🤪

Happy Reading and Hope u like it❣️

🍁🍁🍁

Keadaan rumah sudah sunyi saat Jason menginjakkan kaki kesini, pagar pun tidak dikunci, padahal ada mobil di garasi. Pria itu menyalakan lampu ruang tamu, matanya liar memperhatikan sekitar. Seingatnya Jasmine tidak pernah menyukai gelap, lalu kenapa di sini seperti tidak berpenghuni? Merasakan sesuatu yang aneh, Jason segera melangkah ke arah kamar.

"Mine," panggilnya, ia melongokkan kepala ke dalam kamar. Namun yang ia temui hanya gelap.

Ia mengerutkan dahi, tubuhnya dibawa masuk dengan sempurna, menyalakan lampu kamar sebelum melangkah ke kamar mandi. Kosong. Sama seperti ruang tamu dan kamar, di sini pun tidak ia temui Jasmine.

"Oh, ayolah, Mine. Jangan bercanda, aku sedang ingin bicara serius denganmu."

Jason meneliti setiap sudut kamar, siapa tahu Jasmine bersembunyi di balik gorden, atau mungkin menyelinap di bawah tempat tidur mereka. Ia mendekati ranjang, melihat ke sekeliling, lalu menemukannya. Bukan, Jason bukan menemukan Jasmine karena mungkin wanita itu sudah pergi setelah meninggalkan selembar kertas di atas map surat perjanjian mereka, beserta cincin pernikahan mereka. Cincin berlian turun-temurun milik keluarganya. Juga kotak perhiasan yang Jason kenali modelnya sebagai harta turun-temurun yang terakhir kali berada di tangan Mama.

Dengan tangan gemetar, Jason meraih kertas putih itu. Ia meneliti cincin pernikahan mereka, ini cincin aslinya. Matanya kembali beralih pada sebaris kalimat yang tertulis. Yang mungkin sebagai salam perpisaham dari Jasmine untuknya.

Untuk Jason, suamiku.

Tidak banyak yang ingin aku ucapkan selain terima kasih dan ... terima kasih. Kamu banyak kasih hal baru untukku. Papa, Mama, bahkan kasih sayang adikmu, Jenny. Pun sudah membiayai hidupku beberapa bulan belakangan ini.

Terima kasih, Jas, aku akan selalu mengingatmu. Jangan cari aku karena apapun alasannya, aku tidak akan kembali. Sampaikan salamku pada Papa, Mama, dan Jenny. Katakan aku menyayangi mereka, sangat. Jaga kesehatanmu Jas dan hiduplah dengan bahagia bersama Anita.

Tertanda, Jas-Mine.

Jason meremas kertas di tangannya dengan perasaan hancur, ia kacau. Pria itu menjambak rambutnya frustasi, otaknya tidak bisa berpikir jernih untuk saat ini. Bagaimana mungkin wanita ini meninggalkannya? Hanya dengan surat saja? Oh, lihat saja, Jasmine, aku akan menghukummu saat menemukanmu. Dia mau bermain-main dengan Jason rupanya.

Pria itu meraih ponselnya, mendial satu-satunya nomor ponsel seseorang yang ia percayai bisa menghandle semua ini.

"Jasmine pergi dari rumah, kerahkan semua orang-orangku untuk menemukannya. Cari sampai ke ujung dunia sekalipun!" perintahnya tidak terbantahkan.

Jason menjambak rambutnya frustasi. Berkali-kali dia mengumpat dan memaki Jasmine. Ia menatap surat yang diterimanya dengan perasaan gamang, tidak tahu harus melakukan apa.

Jenny meneleponnya, tiba-tiba sekali. Oh, apa adiknya tahu kemana perginya Jasmine?

Segera Jason angkat panggilan itu, berharap Jenny memang tahu di mana Jasmine saat ini berada. Ia benar-benar akan menghukum Jasmine jika menemukannya dalam waktu dekat ini.

A Six Month Marriage [Completed]Where stories live. Discover now