Masuk Perangkap

340 27 36
                                    

❤️❤️❤️

Mengapa aku sebodoh ini?
Mudah terperangkap dalam jaring-jaring buatan manusia ini
Tuduhan, hinaan, dan fitnah selalu menyapa diriku
Seolah aku ini binatang darat

☆Pitaloka☆

Andra dan Faruq sedang duduk santai di depan kelas mereka. Andra yang kelaparan seperti tidak makan setahun memakan buah pisang dalam jumlah banyak-kira-kira dua sisir-dan membuang kulitnya sembarangan. Faruq sudah berkali-kali memperingatkannya. Namun, seolah telinganya tuli, Andra acuh tak acuh pada nasehat Faruq.

"Makan ya makan, Ndra, tapi buang kulit pisangnya di tempatnya!" nasehat Faruq sekali lagi.

Andra tetap bergeming. Malah ia semakin melahap pisangnya. Tak lama, suara gelak tawa mengiringi pagi di istirahat pertama itu.

"HAHAHAHAHA!!!" gelak tawa semua manusia yang melihat terpelesetnya seorang gadis mungil. "Hati-hati, Kakak!" ujar Atmaja yang menyaksikan fenomena itu. Andra yang mendengar gelak tawa itu ikut tertawa meski tak tahu siapa yang jatuh. Sementara Faruq segera berdiri dan berlari untuk menolong. Setelah dilihatnya gadis itu terengah-engah dan tak kuat untuk berdiri, ia langsung merangkulnya dan berusaha membantunya berdiri.

Andra yang awalnya diam saja mulai penasaran dengan orang yang ditolong Faruq. Seperti tak asing baginya. Ia pun melongok-longok mencari tahu. "Pitaloka!" Andra berteriak kaget setelah melihat orang yang terpeleset jatuh akibat ulahnya tadi adalah seorang Pitaloka-gadis yang akhir-akhir ini menjadi tambatan hatinya.

Dengan tergopoh-gopoh, Andra menghampiri Pitaloka. "Minggir lo, Ruq!" Andra mendorong Faruq dan mengambil alih posisi laki-laki itu. Dengan pelan, Pitaloka menepis rangkulan Andra. Gadis itu sedikit menjauh dan menciptakan jarak di antara mereka. "Lo nggak pa-pa kan, Pit?" panik Andra. Pitaloka menggeleng tanda baik-baik saja.

"Makanya, Ndra, buang kulit pisangnya di tempat sampah!" tegas Faruq-ia juga khawatir dengan Pitaloka.

"Ya sorry. Mana tahu gue kalau kejadiannya bakalan kaya gini," sesal Andra.

"Nggak pa-pa, Andra, makasih, yah," ucap Pitaloka kaku.

"Tapi lo jadi sakit, kan? Ini semua gara-gara gue!" Andra memasang raut muka sedih.

"It's okay, Ndra. Dia udah baik-baik aja," ujar seorang gadis sambil menggelayut manja pada Andra.

"Apaan sih lu, Son?" Andra menjauh dari Sonia, namun malah mendekat pada Pitaloka.

"Ndra-"

"Kita udah nggak ada hubungan apa-apa!" potong Andra cepat.

"Bukan itu, Ndra, maksud aku."

"Lah, terus?" Andra menaikkan satu alisnya.

"Aku cuma mau ngasih ini ke kamu!" Sonia menyodorkan sebuah kotak berbungkus kado pada Andra. Andra tak menerimanya serta-merta. Melainkan kotak itu segera ia berikan pada Faruq.

"Loh, kok?" Sonia tak terima dengan tindakan Andra.

"Kenapa?" Andra menatap Sonia dengan jahil.

"Ndra, maksud lo apa-apaan, nih?" Faruq pun tak terima.

"Lo berdua santai, dong! Gue doain, lo berdua jadi sweet couple."

Ketika Introvert BicaraWhere stories live. Discover now