Chapter 1

76.1K 4.8K 66
                                    

"Jangan nakal ya, dengerin apa kata bu guru"

"Okay"

"Kalau nakal papi sedih loh"

"No Papi, jangan cedih,"

Pria itu tersenyum sambil mengelus kepala anaknya. Gavin Lavana, pria berusia 22 tahun sang pengusaha kaya raya itu mengantar anaknya Elvaro Lavana ke sekolah dihari pertamanya, 22 tahun? Punya anak?

Banyak orang tidak percaya jika melihat Gavin dan El, sebagian dari mereka akan beranggapan kalau El adalah adik Gavin. Tapi terkadang ada juga yang berpikiran bahwa El adalah hasil kenakalan anak remaja, melihat usia Gavin yang masih terbilang sangat muda untuk mempunyai anak berumur 4 tahun.

Meski begitu Gavin tidak pernah menanggapinya, dia menutup rapat-rapat telinganya, yang terpenting dalam hidupnya adalah membahagiakan dan merawat El hingga dewasa nanti. Ia akan melakukan apapun demi putranya itu.

"Yaudah nanti Papi jemput" Ucap Gavin mengecup pipi El

"Hati-hati dijalan Papi" Kata El melambaikan tangannya sebelum Gavin masuk kedalam mobilnya

"Siap komandan"

Saat mobil Gavin menghilang dari pandangannya, El pun berjalan masuk ke dalam sekolahnya.

•••

Seorang gadis terlihat melangkahkan kakinya terburu buru, ia melirik jam tangannya yang menunjukkan pukul 08.15

"Aduh telat lagi" Rutuknya sambil sedikit berlari

Ia makin mempercepat langkahnya saat melihat kelas didepannya tapi tiba-tiba ia bertubrukan dengan seseorang yang baru keluar dari kelas

"Aduhh.."

"Ya ampun Han, lu jalan hati-hati dong" Tegur orang itu sambil mengusap bahunya

"Duh Sha, maafin gue ya. Gue telat nih"

Gadis bernama Shavina itu menggeleng gelengkan kepalanya melihat sahabatnya, Johanna liekena atau lebih dikenal dengan sapaan Hanna.

"Kenapa lo telat? Anak-anak murid lo udah nungguin, untung ada gue kalo nggak udah ngeluyur semua tuh" Kata Shavina berkacak pinggang

"Iya iya Sha ku sayang, ini udah mau masuk. udah ya bye" Ucap Hanna melenggang pergi begitu saja

•••

"Good Morning"

"Good Morning Bu guru"

Gadis itu tersenyum dengan sedikit terengah engah karena kelelahan berlari dari depan gerbang sampai ke kelas.

"Maaf ya Bu guru telat"

Gadis itu mengedarkan pandangan melihat murid-muridnya itu sampai pandangannya terhenti pada satu anak laki-laki yang menatapnya intens.

Gadis itu mengalihkan pandangannya ke yang lainnya sambil tersenyum manis "Oke, Ibu ingin memperkenalkan diri. Nama Bu guru, Hanna. Mau panggilnya Ibu guru atau ibu Hanna?"

"Bu cantik" Seru semuanya membuat Hanna tertawa kecil

"Kalian mau manggil itu?"

"Iya Buu"

Hanna tersenyum
"Oke gapapa"

Hanna berjalan ke papan tulis lalu menggambar sesuatu setelah itu kembali menatap murid-murid kecilnya

"Ini siapa?"

"Ayahh" ucap semua serentak kecuali satu anak yang malah menyebutnya dengan sebutan yang berbeda "Papi"

Semuanya menoleh kearah anak yang sedang menatap papan tulis, Elvaro.

"Itu Ayah bukan Papi" Celetuk satu anak perempuan yg duduk disampingnya

Bu Guru, I Love You! ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang