Chapter 24

21.3K 1.6K 6
                                    

Happy Reading
.
.
.

Gavin berjalan masuk kedalam rumahnya dan melihat Hanna sedang duduk didepan TV bersama El yang serius menonton kartun kesukaannya, Spongebob celana kotak.

Segera saja Gavin menghampiri 2 orang yang dicintainya itu, Gavin mengecup singkat pucuk kepala Hanna lalu ikut duduk disamping El

Tiba-tiba saja Hanna berdiri menjauh dari Gavin dengan wajah tidak enak membuat Gavin menatapnya bingung

"Kenapa?"

"Kamu mandi sana, bau banget sih" Gerutu Hanna menutup hidungnya

Gavin mengernyit sembari mencium tubuhnya sendiri, masih wangi kok pikirnya.

"Kamu aneh deh, aku kan baru mandi tadi sebelum kita pergi beli pecel lele"

"Ih gamau tau pokoknya kamu harus mandi lagi, cepet sanaaa" Pekik Hanna menarik tangan Gavin yang masih duduk disofa

"Enggak ah capek" Kata Gavin ogah ogahan

Hanna mendengus "Oke, kalau kamu ga mau mandi jangan harap aku mau tidur ama kamu"

Gavin terbelalak "Eh no no no, ga ada kek gitu"

"Bodo amat"

"Yaudah iya mandi, puas nyonya Lavana?" Kata Gavin beranjak malas ke kamarnya

"Bodo" Ucap Hanna angkuh lalu kembali duduk disamping El yang sama sekali tidak terganggu daritadi

Setengah jam kemudian Gavin turun dengan rambut yang masih basah dan handuk yang tergantung dilehernya, ia menghampiri Hanna lalu duduk dilantai didepan kaki Hanna.

"Keringin,"

Hanna mengambil handuk dileher Gavin dan mulai mengeringkan rambut suaminya itu.

"Kamu kenapa sih, aneh banget hari ini" Kata Gavin

"Aneh gimana?"

"Ya aneh, pagi-pagi tiba-tiba minta makan pecel lele trus ngatain aku bau padahal aku baru aja mandi"

"Ga ada yang aneh sih biasa aja perasaan, aku minta makan pecel lele mungkin karna emang lagi kangen sama pecel lelenya kak Cecep, trus kalo masalah aku nyuruh kamu mandi lagi ya emang karna kamu bau"

Gavin berdecak sebal "Biasanya juga kalau aku pulang malem belum mandi kamu biasa aja malah nyuruh aku gausah mandi katanya tetep wangi"

"Ya itukan dulu"

"Apa bedanya jubaedah"

"Ya bedalah, dulu ya dulu sekarang ya sekarang" bantah Hanna

Gavin mendengus tak menjawab lagi. El cuma menatap orang tuanya itu bingung

Tiba-tiba Gavin dan El dibuat terkejut oleh suara isakan Hanna yang mendadak memenuhi ruangan.

"Mami?" Panggil El khawatir

"Loh sayang, kenapa nangis?" Tanya Gavin panik

Hanna masih terisak, ia menutup wajahnya dengan kedua tangannya

"Mami napa nangis?" Tanya El mulai berkaca kaca.

"Sayang, hei kenapa? Kok nangis?" Tanya Gavin beranjak duduk disamping Hanna sambil mengelus kepala Hanna.

"Ka-kamu marah sama aku"

Gavin melongo, El tidak mengerti hanya menangis karena melihat Maminya menangis.

"Siapa yang marah? Aku ga marah,"

"Ka-kamu marah, buktinya kamu ga mau ngajak aku ngobrol" Isakan Hanna makin menjadi jadi

Bu Guru, I Love You! ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang