Extra Part 2

17.3K 1.3K 5
                                    

Happy Reading
.
.
.

"NIZAAMMM!!"

Tara berteriak sembari mengangkat tangannya melambai-lambai saat matanya menangkap sosok yang berjalan kearah mereka dengan menarik koper besar dibelakangnya, disampingnya terlihat Ghea menggendong anak kecil berusia 3 tahun, kemudian disampingnya ada satu sosok anak laki-laki dan satu gadis yang berjalan dibelakangnya.

Melihat itu Nizam tersenyum, belum sempat ia menyapa mereka Tara dan Agam sudah menubruknya.

"Huwaaa kangen!" Pekik Tara

"Iya iya tau, gue juga kangen" Balas Nizam terkekeh, mengelus kepala Tara dengan sayang.

Agam melepas pelukannya kemudian menjitak kepala Nizam yang masih memeluk Tara.

"Kenapa lu lebih ganteng dari gue nyet sekarang, wah anjer gue kudu tinggal disana juga nih" protes Agam

Nizam tertawa, Tara sudah melepaskan pelukannya yang sekarang beralih memeluk Ghea dan Jessi anak perempuannya yang berusia 12 tahun.

"Jessiiii!" pekik Tara memeluk adik sepupunya itu

"Hehe, apa kabar kak?" Tanya Jessi ramah

"Baik-baik," jawab Tara lalu beralih memeluk kakak laki-laki Jessi, Arsen "Apa kabar, Sen?"

"Baik kak" jawab Arsen tersenyum

Nizam memeluk El dan Hanna.

"Gimana sekolahnya disana?" Tanya El

"Alhamdulillah lancar bang" Balas Nizam kalem

Hanna tersenyum lalu mengelus kepala Nizam "Duh anak Mami makin ganteng. Ohiya Papi ga bisa jemput soalnya ada meeting mendadak tadi pagi"

"Iya Mi gapapa"

"Ini siapa aunty?" Tanya Tara mencubit pipi anak yang digendongan Ghea

"Anak aunty lah"

"Loh!! Kok Ara gak tau?!" Protes Tara menatap balita 3 tahun di depannya

"Yeuu emang lo nya aja yang gak tau, kita-kita semua dah tau lama keles kalo Aunty sempet hamil sebelum Nizam berangkat" Kata Agam menjitak kepala Tara

"Ih Agam!!!" Tara berteriak kesal sembari mengusap kepalanya

"Kalian nih gak dirumah ga diluar berantem mulu" Tegur Hanna

"Ini nih si anak goblok satu, main jitak-jitak aja"

"Ara, ga baik ngomong gitu" tegur El

Tara cemberut.

"Mampus deh lo, makanya mulut disekolahin" Ledek Agam

"Gam,"

"Maaf bang"

Memang seperti itulah mereka, sifat Agam yang jahil dan suka mengganggu Tara sering kali membuat Tara berteriak. Mereka akan berhenti berdebat jika El sudah menegurnya tapi jika El pun tidak bisa menghentikannya maka Gavin yang akan menegur mereka dan mereka akan benar-benar mengunci mulutnya rapat-rapat.

••••

Gavin memeluk anak laki-lakinya saat ia sampai dirumah.

"Makin ganteng ya, dah ngalahin bang El" Ucap Gavin

Nizam tertawa

"Yaelah Pi, abang kan gak ganteng tapi cantik" Celetuk Tara yang sedang asik memakan kue dipangkuannya

"Bilang aja lo iri, karna lo kalah cantik sama bang El" Ledek Agam yang duduk disampingnya

Tara mendelik "Bisa ga sih tiap gue ngomong lo tuh gausah nyeletuk gitu, bikin kesel aja"

Bu Guru, I Love You! ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang