Extra Part 11

12.8K 1K 28
                                    

.
.
.

Tara keluar dari kamar sambil menenteng tas dipunggungnya, dia hendak menuju tangga ketika tanpa sengaja berpas-pasan dengan Alexa.

Memutar bola matanya malas, Tara mengabaikan cewek itu dan melanjutkan langkahnya menuruni tangga. Dia bisa mendengar langkah kaki dibelakangnya.

"Hari ini gue berangkat sama bang El"

Ucapan Alexa tersebut berhasil membuat Tara menghentikan langkahnya. 3 tangga sebelum lantai dasar, Tara berbalik melihat Alexa yang tersenyum padanya. Entah itu senyum mengejek atau apa.

"Oh, gue ga peduli" kata Tara datar

Senyum Alexa luntur, dia menarik bahu Tara yang hendak berbalik membuat Tara menatapnya jengah. Disaat yang bersamaan ekor mata Alexa melirik Elvaro yang melintas di ruang tengah.

Alexa buru-buru memasang wajah sedih "Kamu kenapa sih gasuka sama aku?"

Tara mengangkat alisnya, jelas tau bahwa Alexa cuma pura-pura. Kenapa dia? Ingin membuatnya bersimpati? Tara berdecih, dia tidak sebodoh dan segampang itu.

Tiba-tiba sebuah ide hinggap di kepalanya, Tara menyeringai. Dia memegang tangan Alexa sembari tersenyum manis "Akting lo kurang bagus. Nah biar natural, coba nangisnya beneran"

Selanjutnya Tara menarik Alexa sampai gadis itu tersungkur jatuh ke lantai dasar. Tara tertawa terbahak-bahak, apalagi ketika melihat Alexa yang tidak bergerak ditempatnya. Oh ayolah, dia hanya berdiri di anak tangga ketiga tidak mungkin kan Alexa langsung mati karena jatuh seperti itu saja.

"ALEXA!"

Tawa Tara berhenti ketika semua orang datang menghampiri Alexa. Kenapa tiba-tiba mereka ada disana?

"Kakak! Kenapa kakak lakuin itu?" Sentak Hanna mendongak menatap Tara yang masih berdiri di tangga.

Tara mengernyit, lalu terkekeh "Mi, jangan kepancing sama aktingnya. Dia ga jatuh dari lantai dua, jangan heboh deh"

"TARA!" Bentak Hanna "Kalau Papi tau kamu kayak gini, Papi pasti marah"

Kesal, Tara menghentakkan kakinya "Aku ga salah Mi!" Kemudian Tara beralih menatap Alexa di pangkuan Hanna "Heh gausah drama deh, gue nariknya pelan ya"

"Diam Ara" ucap Elvaro pelan

"Bang, kok abang malah belain dia. Abang udah kemakan sama aktingnya dia juga?"

"ABANG BILANG DIAM!" Bentak Elvaro keras

Tara seketika membungkam, matanya bertubrukan dengan tatapan tajam Elvaro. Jantung Tara mencelos, belum pernah dia melihat Elvaro semarah ini apalagi sampai membentaknya. Elvaro adalah orang pertama yang akan membelanya jika orang dirumah ini memarahinya, dan sekarang hanya karena penghuni baru Elvaro sampai membentaknya.

Tara menatap benci kearah Alexa, tapi kebencian itu belum bisa mengalahkan rasa kecewanya pada semua orang disana. Lihatlah bagaimana mereka memandangnya sekarang, seolah Tara itu seorang penjahat.

Pandangan Tara beralih pada sosok yang baru saja keluar dari kamar, hanya dengan berdiri diam memandang Tara dengan datar, Tara tau bahwa Gavin juga sama seperti mereka. Tara menggigit bibirnya dengan kuat, lalu tanpa basa basi lagi pergi dari sana.

***

Sudah seminggu ini Tara menghindari semua anggota keluarganya, bahkan Elvaro juga. Selama seminggu itu juga Tara sering makan di larut malam ketika semua orang sudah tidur.

Perubahannya itu membuat satu rumah khawatir, apalagi ketika sadar bahwa rumah begitu sepi tanpa teriakan dari Tara seperti biasa. Gadis itu membungkam dalam sekejap.

Bu Guru, I Love You! ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang