| FIRST IMPRESSIONS |

2K 199 100
                                    

Pagi pagi Wo Sung terlihat sibuk berjalan kesana kemari. Ia sengaja datang ke kantor lebih awal. Untuk apa lagi jika bukan ia harus meminta tanda tangan direktur setiap divisi. Dan itu melelahkan.

Pekerjaan ini membuatnya muak.

Satu per satu kertas yang sebelumnya kusut itu sudah ia rapikan seperti semula. Jika harus menunggu direktur setiap divisi datang, itu artinya rapat akan berjalan mundur sampai dokumen sudah terbubuh tanda tangan.

Jika hal demikian terjadi, terancamlah gajinya untuk bulan ini.

Tak mau.

Muncullah ide cemerlang untuk membajak setiap tanda tangan.

Di masukkannya setiap lembar itu pada mesin scan satu per satu dengan telaten. Berbekal pendidikan yang di enyam sebelumnya, kini ia sudah mengantongi banyak tanda tangan pada folder komputer.

Mungkin hanya akan melakukan sedikit pengeditan pada photoshop juga corel untuk terlihat lebih natural.

Perfecto!

Wajah manis itu bersemu merah berhiaskan senyum menawan. Soal hal bajak membajak, keahliannya tak perlu di ragukan lagi.

Jika cara bekerjanya seperti ini, sudah bisa di pastikan ia akan mampu menyelesaikan semua tugasnya lebih dahulu.

Dan itu artinya, pria manis bermarga Lee dapat bersantai sesuka hati. Tanpa perlu mengkhawatirkn soal gaji.

Satu per satu dokumen penting, bekal untuk rapat berhasil ia cetak. Hanya kurang satu, stempel dari setiap divisi. Saatnya melancarkan aksi untuk mencuri.

Wo Sung berjalan penuh angkuh melewati ruangan karyawan. Beberapa sebagian pegawai sudah berdatangan. Mereka saling melempar senyum juga bertegur sapa. Sekedar basa basi belaka. Demi citra baik di perusahaan. Padahal sendirinya muak dengan hal demikian.

Bruuk!

Salah seorang pria menabraknya hingga membuat tumpukan kertas yang di genggam jatuh berceceran di atas lantai. Dengan cekatan, ia segera memunguti satu per satu.

Namun pria lain yang tidak sengaja menabrak hanya berdiri mematung sambil menyesap minuman dalam kemasan kotak.

"Heh! Anda sudah menabrak saya. Tidak bisakah anda bertanggung jawab untuk- "

"Chim?!"

Namja bermarga Park itu menaikan sebelah alis sambil menyilangkan sebelah tangan di depan dada.

"Brengsek! Tanggung jawab anda!"

"Kau yang harusnya bertanggung jawab!"

Wo Sung membanting kertasnya di atas meja keras keras. Ia menggulung lengan jas nya masing masing dan mulai berkacak pinggang.

"Aku?! Tanggung jawab?! Apa kau buta? Yaak! Aku datang pagi pagi akibat ulahmu kemarin. Jangan pura pura lupa!"

"Dan kau seenaknya datang pukul sekian masih dengan sempat menikmati susu pisang?! What the hell?!"

Drama pertikaian mulai terjadi. Bahkan di saat para pegawai baru berdatangan.

"Hey! Apa kau lupa?! Semalam aku bahkan tidak bisa tidur dengan nyenyak. Aku harus mengompress perutku yang kram akibat minuman bencanamu itu, sial!"

"Oh, sekarang kau malah menyalahkanku?! Dasar uke sialan!"

Wo Sung menarik kotak minuman itu dan melemparnya ke dalam tong sampah. Membuat pria manis di depannya geram. Jemari gemuknya menarik surai caramel milik namja Lee dengan kesal.

| B A B Y B O S S | JINVWhere stories live. Discover now