| ZEALOUS |

1.6K 131 30
                                    

Tautan videonya bisa di play ya. Supaya lebih ngena.
____________________________________

Taehyung menyeret Seokjin dari bar hingga ke dalam apartment. Selama dalam perjalanan pulang, pria cantik itu tak henti hentinya menangis. Bahkan setir tak ayal menjadi luapan emosi.

Waktu menunjukkan pukul dua pagi, namun tetap tak menghalangi baginya untuk memperkarakan kejadian apa yang sudah ia tangkap sebelumnya.

"Apa yang kau lakukan di luar sana?! Di saat kekasihmu sedang tidur, kau malah bersenang senang dengan pelacur sialan itu! Bagaimana bisa kau berlaku demikian, Jin?! Apa yang ada di otakmu?!" teriaknya frustasi dengan air matanya terus membanjiri pipi.

Yang tertua hanya diam. Maniknya terkunci pada setiap luapan emosi yang lebih muda.

Ya, Taehyung terbangun dari tidurnya dan kebingungan mencari dimana sang kekasih berada saat tak ia dapati dalam apartment.

Berkali kali ia menghubungi lelaki tampan itu dalam keadaan cemas, tetapi sama sekali tak ada jawaban.

Berbekal GPS yng ada di ponsel, ia melacak dimana keberadaan prianya.

Hanya dengan berbalut piyama satin tipis bewarna ungu juga sandal dalam rumah yang tipis ia melesatkan mobilnya menuju lokasi yang ia tangkap.

Dan benar saja, Seokjin-nya tengah berpesta di lantai dansa dengan wanita asing berbalut kain seadanya.

Tentu saja ia muak.

Taehyung meluapkan emosinya yang membara dalam bar. Ia tak segan segan mengumpat sekaligus menampar si wanita genit yang sedang merayu kekasihnya. Hinggga tersungkur.

Seokjin mengambil kontrol sang kekasih. Takut takut bila wanita malang tersebut akan babak belur oleh tindakan Taehyung. Lantas ia berusaha menjelaskan kronologi kejadian, jika semua yang ia lihat tidaklah sesuai dengan apa yang ia fikirkan.

Sayangnya, pria manis itu menolak mentah mentah.

Ia gusar. Ia lepas kendali.

Bila saja sang dominant tak merengkuhnya dengan kuat sekali lagi, mungkin wanita tersebut akan menghabiskan hari hari selanjutnya di dalam rumah sakit.

Para petugas keamanan dengan cepat datang untuk mengamakankan si korban.

Mereka membawanya ke ruangan yang lebih tenang.

Sang pemilik bar sekaligus rekan semasa kecil Seokjin, sepakat tak memperkarakan kasus tersebut.

Bagaimanapun, seorang Kim Namjoon tak mau merugi dengan menutup barnya sesaat. Ia sendiri tak mau merogoh kocek lebih dalam untuk menyewa pengacara melawan salah seorang sultan Korea.

Isak tangis menggema di seluruh ruang.

Ntah mengapa hatinya terlampau sakit saat mengetahui Seokjin mampu berlaku demikian.

"Kenapa kau hanya diam?! Kau anggap apa aku ini?! Apa semua yang kau lakukan padaku hanya semata demi uang?!"

Sebuah pembahasan sensitif yang bahkan hingga kini belum ada titik terang, ntah itu mengenai perasaan yang berbalas ataupun pengakuan.

Lelaki berbahu lebar itu mengepalkan tangan.

"Taehyung-aah, bukankah tugasku sudah selesai?"

"Apa?!"

Seokjin menghembuskan nafasnya kasar. Ia sebisa mungkin berusaha untuk tidak membentak sang kekasih.

"Kau berkata seperti itu tanpa memikirkan perasaanku padamu. Tapi saat ku jawab, tugasku sudah selesai, kau tak terima. Sebenarnya hubungan kita ini seperti apa di matamu? Jika menurutmu aku hanya mengemis demi jutaan won yang masuk di rekeningku, maka aku siap mengembalikan semuanya sekarang juga"

| B A B Y B O S S | JINVWhere stories live. Discover now