| TO MAKE YOU FEEL MA LOVE |

1.5K 129 94
                                    

I'd go hungry, I'd go black and blue
I'd go crawling down the avenue
No, there's nothing that I wouldn't do
To make you feel my love

I would hold you for a thousand years
To make you feel my love

.


Seorang pria paruh baya terus memukuli pemuda kurus dengan surai yang telah berantakan. Tubuhnya tergeletak di muka daun pintu. Hidung bangir hingga sudut bibirnya pecah mengeluarkan cairan berbau anyir. Pipinya yang tirus terlihat lebam. Pun tak jauh berbeda dengan kelopak matanya.

Ya, Seokjin tak melakukan perlawanan sedikitpun. Ia hirau dengan lelaki bersetelan mahal yang terus membabi buta melayangkan bogem mentah.

Pandangnya mulai memburam. Sendirinya hanya mampu menopang raga remuk itu dengan sebelah tangan. Berusaha sekeras mungkin agar kesadaran terus singgah.

Taejoon mencengkeram kaos lusuh pemuda di hadapan. Mengangkat raga tak berdaya tersebut hingga sejajar.

"Kim Seokjin, seorang budak miskin yang berani membuat putraku terkapar di ranjang pesakitan berbulan bulan! Kau pikir dirimu siapa, huh?!"

Seokjin tak menjawab. Maniknya terus mengamati pria paruh baya itu dengan manik berbinar.

Akhirnya, ia berjumpa dengan orang tua Taehyung. Meski dalam waktu dan kondisi yang tidak tepat.

"Kau tuli?! Kau bisu?!"

Geming.

Taejoon menghempaskan pemuda tersebut kembali di atas aspal. Ia menginjak dadanya dengan sepatu mahal yang di kenakan sebelum menarik pelatuk dalam saku jas. Mengangkatnya tinggi, setara dengan tengkorak si korban.

"Manusia sepertimu tak pantas hidup!"

Dor!

Besi panas melesat tanpa hitung mundur. Memecahkan kaca juga benda kemarik di dalam bangunan yang menjadi sasarannya.

Seorang bodyguard Taehyung menghalau tindakan Sang Tuan besar yang akan segera mencabut nyawa kekasih si Tuan Muda.

"Tuan, ampuni saya. Tapi Tuan Taehyung akan segera ke Jepang" sela si pengawal terburu.

"Apa?!"

"Jimin menghubungi saya untuk memberi tahu anda perihal ini."

Taejoon mengusap wajahnya kasar. Ia melempar pistolnya begitu saja. Jemari telunjuknya bergerak untuk memanggil pemuda malang itu bangkit. Sedikit susah payah, Seokjin mengangkat tubuhnya sendiri dan mencoba berdiri dengan baik.

Ia menatap tajam pemuda yang babak belur di hadapan seraya meremat rahang tegasnya. Hingga punggung telapak tersebut mencetak otot otot tebal.

"Untuk kali ini aku melepasmu, Kim miskin!" geramnya yang diakhiri dengan meludah ke tanah.

"Bawa dia ke rumah sakit terdekat. Beri pengobatan terbaik. Hapus semua jejak kekacauan ini! Aku tak ingin putraku tahu!"

Tuan Besar Kim menghempas raga kurus pria di depannya.

"Ah, satu lagi" ucapnya tetiba seraya menghentikan langkah.

"Apa kau masih mencintai putraku?"

Seokjin sekuat tenaga mencoba mengangguk.

"Lepaskan dia. Kau tak pantas untuk berlianku!"

Jentikan jemari panjang itu mengundang salah seorang pengawal untuk mendekat.

| B A B Y B O S S | JINVTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang