| LOVEY DOVEY |

2.2K 151 65
                                    

Hallo, apa kabar?

..................................................................

Taehyung melangkah kesal saat memasuki apartmentnya. Ia melempar tas kecil ke atas sofa dan membuang pandang ke arah lain. Ia memilih memunggungi pria tampan di belakangnya yang masih tampak kebingungan.

"Sayang, Taehyung..." ucap Seokjin lembut sembari mendekati si cantik. Mengusap kedua bahunya dengan masing masing ibu jari.

"Dengar..."

"Jangan menyentuhku!" seru sang submissive kesal.

"Dengarkan aku. Ku mohon..."

Kim dominant mulai memeluk tubuh kurus di depannya. Merengkuhnya seerat mungkin. Mendaratkan kecup singkat pada pipi tirus sang kekasih.

Ia memejamkan mata sejenak. Menghirup rakus aroma cotton yang melekat pada leher hingga seluruh tubuh namja cantiknya. Menggoyangkan sosok sempurna itu dengan perlahan. Sesekali ia usap kepalanya penuh sayang.

Taehyung melemah. Ia menyandarkan tubuh dengan nyaman pada pelukan hangat sang dominant.

"Bukankah aku tadi sudah ijin?"

Lelaki berambut fluffy itu mengangguk.

Seokjin tahu betul, apa yang di perbuat sebelumnya bukanlah kesalahan. Toh, sendirinya sudah mengantongi persetujuan dari sang kekasih.

Namun Taehyung datang ke lokasi dengan tiba tiba, dengan amarahnya yang tertahan. Mengatakan pada rekan lain jika pria cantik itu membutuhkan bantuan si pembantu umum.

Alhasil batallah acara makan makan penyambutan pegawai baru. Karena lelaki tampan itu melangkah pergi dengan sang atasan, sekalipun belum sepotong daging yang berhasil mengisi perut kosong.

Tidak hanya di situ, aksi mendiamkan sang kekasih selama perjalanan pulang di lancarkan juga. Hingga kini,

"Apa kau tak suka jika aku berkumpul dengan yang lain?" tanya Seokjin hati hati.

"Aku...."

Taehyung menatap kedua bola mata sang kekasih.

"Aku..."

Ia menahan kalimatnya dan memilih untuk menggigit bibir bagian bawah.

Aku cemburu. AKU CEMBURU KAU DENGAN WANITA ITU

"Lupakan. Maafkan aku telah mengacaukan waktu bersama teman temanmu, Jwan." lanjutnya yang kini menghindari tatap mata teduh itu.

Kau tak mau mengatakannya? Kau tak mau berkata jika kau cemburu? Mengapa? Apa kau gengsi? Apa karena sta...

Seokjin menengadah. Ia membuang nafas kasar. Sudah ia duga akan selalu seperti ini jika ia terus berharap.

"Kau marah?" tanya balik yang lebih muda.

"Tidak, sayang. Aku tidak marah. Kemarilah"

Kim cantik itu menjatuhkan diri dalam dekap hangat prianya. Menyembunyikan wajah juga mata yang memerah karena menahan tangis.

Ntah mengapa hatinya serasa di cubit kala melihat seorang wanita menyuapi makanan di depan matanya.

Jwanie-aah, aku mencintaimu. Tapi aku takut. Aku terlalu takut memulai hubungan serius.

Begitu pun dengan sang dominant, ia mendekapnya erat. Menghujani puncak kepalanya dengan ciuman hangat.

"Sayang, aku lapar"

| B A B Y B O S S | JINVWhere stories live. Discover now