✉ 17 ; sayang

4.5K 755 99
                                    

kim doyoung duduk di tribun lapangan basket. suasana hati dan pikirannya kacau, cowok itu gak sadar mainin kukunya, ngelupas-lupasin kulit jarinya. gak peduli sama rasa perih atau bahkan beberapa tetes darah yang keluar. karena jujur, hatinya jauh lebih sakit dari itu.

doyoung jambak rambutnya frustasi. helaan napas kasar keluar seiring banyaknya darah yang menetes keluar dari kulitnya karena doyoung terlalu keras ngelupas kulit jarinya.

"gue kenapa..." doyoung masih inget persis hembusan napas jeongwoo yang ngenain kulit wajahnya. doyoung masih inget persis sorot mata jeongwoo yang berkaca-kaca karena nahan sakit di kakinya.

"gaboleh doyoung, lo gaboleh... dia pacar sahabat lo, lo gaboleh gini..." lirihnya gusar.

doyoung merhatiin murid-murid yang berlalu-lalang dari kantin ataupun sebaliknya. ini jam istirahat di hari yang lumayan mendung, jadi tumbenan hari ini gaada yang main basket pas jam istirahat.

"dari sekian banyak murid disini, kenapa harus lo, park jeongwoo?"

"doyoung!"

cowok itu noleh, negakkin badannya seiring haruto jalan ngehampirin dia dan duduk di sampingnya.

"lo yakin kalau jeongwoo bener-bener gak sengaja jatuh dari tangga?"

doyoung ngegeleng, "ngga. gue liat sendiri ada seseorang yang dorong dia."

"siapa?"

"melati ipa 4."

haruto berdecak, "ck, bocah itu lagi."

doyoung keliatan mulai tertarik sama topik pembicaraan ini, "maksud lo?"

"melati tuh emang udah sering banget gangguin jeongwoo. gue lagi ngumpulin bukti biar dia bisa cepet-cepet dikeluarin dari sekolah."

"lo harusnya secepat mungkin singkirin melati," seru doyoung tanpa sadar kalau kalimatnya barusan bikin haruto mengernyit bingung.

"peduli banget???"

"h-hah..." doyoung merutuki dirinya sendiri. tapi gak lama kemudian dia cepet-cepet ubah ekspresinya, "y-ya karena ini udah termasuk pembullyan kan? lo bilang melati ini udah sering gangguin jeongwoo. ini gabisa dibiarin."

haruto ngehela napas lelah, ditepuknya bahu cowok itu terus dia senyum tipis, "makasih ya udah ngobatin luka jeongwoo. udah nolongin jeongwoo."

doyoung maksain buat ngukir seulas senyum sebelum akhirnya, haruto berlalu dari hadapannya.

🥀

jeongwoo masuk ke kelas dengan langkah tertatih. lengannya melingkar di bahu haruto sampai yang lebih muda berhasil duduk di kursinya. seriusan, kedatangan haruto ke kelas jeongwoo langsung bikin heboh seisi kelas. soalnya biasanya haruto cuma nganterin ke depan kelas doang.

"kamu seriusan mau ikut kbm? ini penawaran terakhir, kamu bisa cukup tiduran di uks dan istirahatin kaki kamu. ini belum sembuh sempurna, jeongwoo," haruto duduk di kursi sebelah jeongwoo yang seharusnya ditempatin wonyoung. tangannya ngelus rambut yang lebih muda dan natap pacarnya dengan tatapan khawatir.

jeongwoo senyum, "kbm juga kan aku cuma duduk doang, gak ngapa-ngapain. udah kamu ke kelas aja, aku gak papa, haru."

haruto bangkit dari duduknya. dielusnya kepala jeongwoo sekali lagi, terus ngasih kecupan lembut di kepala jeongwoo. hal itu bikin cewek-cewek di kelas itu nutup mulutnya buat nahan pekikan girang.

akhirnya, haruto keluar dari kelasnya jeongwoo. ninggalin jeongwoo dengan senyum tipis dan rona merah di pipinya.

"jeongwoo!" wonyoung duduk di kursinya. ditangkupnya wajah jeongwoo terus ditelitinya tiap senti wajah itu, "itu memar yang waktu itu lo kejedot pintu kamar mandi kan? padahal belum sembuh, udah ada luka lagi."

insecure - hajeongwoo [✔]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora