✉ 37 ; restu

3.8K 670 83
                                    

⚠️ tw // selfharm, blood ⚠️

🥀

napas jeongwoo tercekat, tangannya gemetar. reflek tangannya ngelempar kardus berisi cutter, gunting, dan tali itu. cowok itu mulai ngerasa dadanya sesak dan gak bisa ngontrol napasnya. tapi gak lama, jeongwoo lihat ada kertas yang terselip di kardus itu.

dengan tangan yang masih gemetar hebat, jeongwoo ngambil dan ngebuka kertas itu.

"LO. GAK. PANTES. BUAT. HARUTO."

tulisan itu ditulis besar-besar dengan tinta berwarna merah darah, entah emang tinta atau darah betulan, jeongwoo gak tau. yang pastinya, jeongwoo langsung memekik keras dan ngelempar kertas itu.

tanpa sadar, tangan jeongwoo gerak buat jambak rambutnya sendiri. kakinya yang mulai lemas perlahan bikin tubuhnya merosot jatuh ke lantai.

semua ingatannya tentang orang-orang yang pernah nyakitin dia, ngelukain fisiknya, teriak ke arahnya dengan kalimat-kalimat jahat lantas berputar di kepalanya bagai film rusak. jeongwoo gak sanggup buat berdiri, tangannya dengan keras mukul kepalanya sendiri, berharap dia bisa cepat-cepat lupain segalanya.

jeongwoo memekik sekali lagi, entah kesadaran dari mana cowok itu berhasil ngeraih cutter yang ia lempar. dengan gerakan pelan, dengan sepasang tangan yang sama-sama gemetar hebat, jeongwoo perlahan bikin sayatan di pergelangan tangan kirinya.

cuma segaris, tapi semakin ingatan jeongwoo tentang luka-luka di hidupnya berputar kencang di kepalanya, sayatannya makin dalam. darah memancar keluar seiring air matanya yang menetes basahi pipinya.

tangannya terasa kaku dan mati rasa, tapi entah gimana jeongwoo masih punya tenaga buat ngambil hpnya yang ada di kantong celana.

"mami... tolong... tolongin... tolongin jeongwoo... mami cepet pulang..."

lirihnya sebelum jeongwoo gak sadarkan diri dengan darah yang semakin memancar deras.

🥀

derap langkah sepatu bergema di lorong rumah sakit yang sunyi itu. ahn yujin lari nyamperin rosè yang duduk lemas di depan pintu ruang gawat darurat. yujin langsung duduk di samping rosè, meluk wanita itu yang langsung menangis di bahunya.

rosèanne park merasa dunianya hancur begitu lihat putranya yang berbaring di samping sofa dengan tangan yang bersimbah darah. pikirannya langsung kalut, pada saat itu juga rosè langsung telpon ambulan. rosè gak bisa berhenti menangis sejak jeongwoo dibawa masuk ke dalam ruang gawat darurat dan para perawat ngehalangin dia buat ikut masuk.

"tante jangan sampai ikut drop juga badannya. nanti kan juga harus temenin jeongwoo selama dia dirawat. jeongwoo lagi diobatin, semua dokter sama suster di dalam pasti lagi berusaha buat ngobatin jeongwoo," yujin perlahan nepuk bahu rosè. dengan raut khawatir ngelirik pintu ruang gawat darurat yang tertutup rapat.

"yujin..." rosè lepas pelukannya, genggam tangan yujin erat-erat, "tante selalu yakin kalau jeongwoo anak baik, kenapa masih ada yang jahatin dia?"

yujin menggeleng keras, "jeongwoo anak baik, tante. itu cuma orang iri-"

"tapi kenapa harus begini?"

"aku udah hubungi wonyoung, udah hubungi haruto juga. kita bakal cari tau siapa yang ngelakuin ini ke jeongwoo. kita bakal pastiin orang itu bakal langsung minta maaf, bahkan kalau bisa berlutut di hadapan jeongwoo sama tante."

insecure - hajeongwoo [✔]Where stories live. Discover now