✉ 19 ; marah

4.2K 707 106
                                    

haruto turun dari motornya. seperti biasa, cowok itu bukain helm jeongwoo, terus ngusak-ngusak rambut yang lebih muda dengan senyum lebar.

"kaki kamu yang keseleo kemarin udah enakan?"

jeongwoo ngangguk, tapi senyum lebarnya luntur begitu haruto ngucapin kalimat selanjutnya; "oh iya, kemarin kan udah bisa dipake jalan sama cowok lain."

jeongwoo gerak buat nahan pergelangan tangan haruto yang mulai jalan menjauh. tapi akhirnya, jeongwoo cuma bisa genggam udara. diperhatiinnya punggung tegap haruto yang mulai pudar dari pandangannya. setelah ngehela napas lelah, jeongwoo akhirnya mampu buat ngelangkahin kakinya masuk ke area sekolah.

hari ini beda.

haruto tetep jemput jeongwoo buat berangkat ke sekolah, tapi gerak-gerik, senyum, dan tatapannya jelas beda.

kalo boleh jujur, sebenernya jeongwoo ngerasa bersalah dan pengen banget buat jelasin semuanya. tapi jeongwoo belum siap buat sekedar terbuka sepenuhnya tentang keluarganya ke haruto.

"jeongwoo!" yujin rangkul bahu lebar jeongwoo yang jalan masuk ke dalam kelas. yujin ngerasa ada yang aneh, ditusuk-tusuknya pipi jeongwoo pake jarinya, "kenapa lo woo?"

jeongwoo senyum simpul sambil duduk di kursinya, "gue mau tidur, nanti kalo pak yunhyeong masuk, bangunin ya."

yujin lirik-lirikan sama wonyoung, tanya jeongwoo kenapa? pake matanya. tapi wonyoung ternyata sama gak tau. yujin akhirnya milih buat duduk di kursinya dan scroll tiktok sedangkan wonyoung sibuk coret-coret wishlist kertasnya

"eh sumpah kado dari gue diterima sama haruto!"

wonyoung sama yujin serempak noleh ke sumber suara dan langsung alihin seluruh atensinya ke someone yang memekik senang begitu masuk kelas.

"haruto gak pernah nerima barang apapun dari fansnya."

"ih demi apa? ini baru pertama kalinya haruto nerima barang dari murid sekolah!" sahut anak kelas yang lain.

"fix sih pasti bentar lagi haruto jadian sama gue."

kesabaran yujin habis, cewek itu berdiri dari duduknya, "kata siapa? lo lupa kalo orang yang udah official jadian sama haruto ada di kelas ini? gausah halu lo. hadiah lo diterima aja udah bertingkah. gue yang selama ini dijajanin shopee pay sama haruto aja gak sombong."

"ups, sowwy. pacarnya ada disini ya? aduh aduh ahn yujin kayaknya lo ketinggalan info deh. pacarnya haruto yang katanya di kelas ini kalo kata gue sih udah dicampakkin, whoopsie."

"jaga omongan lo!" yujin udah jalan ngedeket dan hampir nampar si lawan bicara. tapi wonyoung berhasil nahan bahunya.

"yujin, jangan gegabah, mending sekarang fokus jagain jeongwoo aja," wonyoung deketin bibirnya ke telinga yujin buat bisikin kalimat selanjutnya, "jeongwoo lagi gak baik-baik aja."

🥀

niat jeongwoo dari tadi pagi emang mau jajan dimsum terus makan di taman belakang sekolah yang lumayan jarang dipake. tanpa sadar taman ini jadi tempat ternyaman jeongwoo tiap jam istirahat. tapi langkahnya berhenti begitu liat punggung someone yang duduk di kursi taman.

jeongwoo ngedeketin orang itu, "doyoung?"

doyoung geser sedikit, ngasih jeongwoo ruang buat duduk, "lo gak istirahat?"

doyoung senyum, "ini lagi istirahat."

"maksud gue ke kantin atau main basket gitu?"

"gue lagi gak mood ngapa-ngapain. tapi ya tetep gue paksain sekolah."

jeongwoo nunjukin kantong plastik berisi dimsum yang tadi dia beli ke hadapan doyoung, "mau makan bareng ga?"

"lo makan sendiri aja. kan itu lo yang beli."

"gue gaenak kalo makan sendirian. ah yaudah deh mending gue ke kelas aja-"

jeongwoo yang hendak berdiri dicekal lengannya sama doyoung yang nyuruh dia buat duduk lagi, "udah sini aja, temenin gue."

hening. doyoung pejamin matanya dengan airpods yang terpasang di telinga, tapi sesekali ngelirik jeongwoo yang asik makan dimsumnya. gak lama, sepotong dimsum nempel di bibir doyoung, bikin cowok itu kaget dan reflek buka matanya.

"buka mulut lo."

doyoung gak punya pilihan lain, diterimanya sesuap dimsum dari jeongwoo sambil lekat-lekat natap yang lebih muda. senyumnya gak kunjung luntur meski jeongwoo udah bangkit dari duduknya buat buang bungkus dimsum ke tong sampah yang gak jauh dari mereka duduk.

"bentar lagi masuk kayaknya, gue ada ulangan jadi mau review materi dulu sebentar. gue duluan ya?"

doyoung ngangguk sambil senyum, "semangat, woo!"

jeongwoo bales senyuman doyoung gak kalah lebar, "makasih."

jeongwoo ngejauh dari area taman sekolah. begitu kakinya ngelangkah di tikungan koridor, lengannya ditarik kuat dan bikin dia ngeringis pelan. dan sekarang jeongwoo membeku sempurna liat someone di hadapannya.

"h-haru..."

"kenapa?" haruto dorong yang lebih muda sampai punggungnya membentur tembok. tangannya masih genggam erat pergelangan tangan jeongwoo.

"haruto, le-lepasin ini sakit..." tangannya yang bebas gerak buat lepasin cekalan haruto di pergelangan tangannya.

haruto ketawa sarkas, sebelah tangannya ngebelai pipi jeongwoo. seringaian tipis kebentuk di bibir tipisnya karena ngeliat mata kesayangannya itu berkaca-kaca.

"takut banget ketauan sama aku, hm? enak ya suap-suapan sama cowok lain?"

jeongwoo ngegeleng ribut, tangannya makin gencar lepasin genggaman haruto yang makin menguat, "haruto, sakit... hiks."

haruto sebenarnya gak tega buat nyakitin jeongwoo sampai bikin air matanya meluncur bebas gini. tapi saat ini, perasaan marah dan kecewa menguasai dirinya, bikin telinganya tuli akan isakan jeongwoo yang nahan sakit di pergelangan tangannya.

🥀

doyoung hentiin langkahnya karena ngeliat jeongwoo yang bersandar di tembok koridor. doyoung pengen banget buat samperin jeongwoo tapi cowok itu milih buat merhatiin gerak-gerik jeongwoo.

"eh apaan itu yang jatoh?" gumamnya.

setelah mastiin punggung jeongwoo menjauh, doyoung jalan buat ngambil sesuatu yang jatuh dari kantong celana jeongwoo.

"loh? ini kan obat penenang."
















































































mulai chapt kedepan mungkin scene uwu uwu bakal lebih berkurang 😅

insecure - hajeongwoo [✔]Where stories live. Discover now