Season 2 ; 3

566 56 6
                                    

70 comments for double update😉

HAPPY READING!





(jisakevia): mtama started to follow you.
(jisakevia): mtama send you a massage: fb ya

Gadis dengan rambut yang masih basah itu mengernyit heran saat membaca akun yang baru saja mengirimnya DM. Ia baru saja selesai mandi setelah seharian berativitas di luar rumah, ditambah lagi tadi ia harus merapikan kamar adiknya karena tadi sempat kumat.

Jisa Kevia namanya. Seorang penulis dengan novel dari berbagai macam genre yang hampir semua karyanya best seller, dari enam novel selama dua tahun menulis, lima di antaranya adalah novel best seller. Jisa memiliki satu adik laki-laki yang memiliki gangguan mental yang jika kambuh ia akan melempari segala macam barang yang ada di sekitarnya.

Perempuan cantik itu mendaratkan bokongnya di pinggir kasur, lalu meraih benda pipih kesayangannya yang terletak di atas meja nakas di sebelah tempat tidurnya. Ia meluruskan kaki jenjangnya dan membuka aplikasi Instagram untuk membalas DM dari pria asing yang tidak ia kenali itu.

Jari lentik Jisa menekan tombol follow berwarna biru pada akun mtama itu, kemudian membalas DM yang sudah terkirim dua jam lalu. Ia hanya membalas, "Done ya." tanpa basa-basi lainnya. Karena ia pun tidak terlalu memusingkan hal itu, sebab banyak para pembacanya yang juga mem-follow akun sosial medianya padahal ia tidak kenal.

Setelah membalas beberapa pesan yang masuk ke ponselnya, Jisa kembali meletakkan benda pipih itu ke atas meja dan pergi keluar kamar dengan handuk yang masih tersampir di pundaknya. Ia harus memasak untuk makan malamnya dan adiknya, mengingat kedua orangtuanya tinggal terpisah membuat Jisa memiliki tanggung jawab terhadap adiknya.

Sembari memasukkan bawang ke atas wajan, Jisa menggumamkan lirik lagu I Can't Make You Love Me yang dinyanyikan oleh Dave Thomas Junior. Lagu yang memiliki lirik yang dalam sekaligus membuatnya merasa nyaman. Mungkin aneh, tetapi saat mendengar lantunan musik itu, Jisa merasa tentram dan tenang, bukan merasa galau.

Jisa melanjutkan kegiatan memasak nasi goreng dengan sosis, bakso, dan telur sambil terus bersenandung ria menyanyikan lagu apa saja yang hinggap ke pikirannya. Kegiatan memasak seperti ini sangat Jisa rindukan, apalagi memasak bersama ibunya yang tinggal di Palembang bersama ayahnya.

"Amboi, amboii... lagi hepi banget nih kayaknya." Suara berat yang tiba-tiba menyerukan ke indra pendengaran Jisa membuat gadis itu sedikit berjengit kaget di tempatnya.

Jisa menoleh dan mendapati lelaki dengan kaos hitam oblong dan celana longgar selutut berwarna hitam tengah berdiri di dekat meja makan. Wanita itu berdecak. "Gak usah ngagetin gitu deh, Jay!"

Jay terkikik kecil sampai kedua lesung pipinya muncul. Ia duduk di kursi meja makan tanpa kata, memerhatikan punggung Jisa yang dengan lihai memasak nasi goreng spesial. Pria itu menopang dagunya tanpa mengalihkan tatapannya dari punggung kecil Jisa. Pemandangan yang sangat ia sukai setelah pantai; melihat Jisa masak.

"Gak usah begitu banget liatinnya," celetuk Jisa tanpa menatap Jay. Ia memindahkan nasi goreng dari wajan ke mangkuk beling besar yang sudah disiapkan sebagai wadah nasi gorengnya.

"Biarin sih," balas Jay tak acuh tanpa mengalihkan pandangannya.

Suasana hening sejenak. Hanya terdengar suara air mengalir dari keran karena Jisa saat ini tengah mencuci peralatan masak yang tadi ia gunakan. Gadis itu bersenandung kecil menyanyikan lagu yang mampir di pikirannya.

"Sa," panggil Jay setelah mengecek ponselnya, lebih tepatnya aplikasi Instagram yang langsung menampilkan profil akun pribadi Jisa.

"Hm?" sahut Jisa seraya meletakkan pisau pada tempatnya. Lalu membalikkan badannya dengan tangan membawa wadah nasi goreng yang tadi ia masak dan meletakkannya di atas meja makan.

Our Space | Taeyong - Jisoo [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang